|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/kisah/384 |
|
KISAH edisi 384 (4-2-2015)
|
|
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
Edisi 384, 04 Februari 2015
KISAH -- Pertobatan Seorang Preman Berhati Bengis
Edisi 384, 04 Februari 2015
Salam kasih,
Kelahiran baru adalah karya yang Allah lakukan dalam diri manusia.
Demikian pula dengan kesaksian dari mantan preman yang merasakan
sentuhan kasih Tuhan, hingga akhirnya ia mengalami kelahiran baru
dalam Kristus. Kehidupan lama yang penuh dengan amarah, dendam,
permusuhan dan sebagainya telah Allah ubahkan menjadi pribadi yang
mengasihi Tuhan dan sesama. Simaklah kesaksian berikut ini, kiranya
setiap kita dapat didorong untuk terus hidup dan tinggal di dalam
Kristus. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi KISAH,
Amidya
< amidya(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >
PERTOBATAN SEORANG PREMAN BERHATI BENGIS
Nico Kilikily adalah seorang preman berhati bengis yang menuntut darah
musuh-musuhnya dengan menggunakan benda maksiat pembawa bencana.
"Samurai saya sudah banyak memakan korban jiwa, dan banyak darah yang
tertumpah. Samurai itu saya asah setiap hari supaya siap siaga setiap
waktu. Jika ada serangan, saya tinggal menggunakannya," ujar Nico
membuka kesaksiannya.
Dengan balutan jubah panjang berwarna putih, Nico bak seorang panglima
bertangan besi tanpa perasaan, seolah ingin menunjukkan kehebatannya.
Nico menyatakan bahwa dia tidak pernah menyangka orang-orang yang
melihatnya menganggap dirinya sebagai seorang panglima. Namun, dirinya
sangat bangga dengan sebutan itu karena menurutnya, gelar panglima
diberikan untuk seseorang yang memiliki nama besar.
Sosoknya sebagai penguasa di salah satu kawasan di Jakarta Pusat
sangat disegani dan ditakuti, baik oleh kawan maupun lawan. Nico akan
langsung menghajar orang yang memelototi dirinya ataupun berbuat salah
walaupun itu hanyalah kesalahan kecil. Semuanya dipukul Nico tanpa
ampun. Karena keberaniannya tersebut, banyak orang takut dan
menganggap Nico hebat.
Sehari-hari, Nico dan anak buahnya harus siap bertikai demi
mempertahankan lahannya dari invasi geng lain. Suatu hari, lokasi
mangkal Nico dan anak buahnya didatangi oleh kelompok lain. Kelompok
lain tersebut datang dengan maksud untuk mengusir Nico cs keluar dari
kawasan yang dipegangnya selama ini. Tentu saja, Nico dan kawan-
kawannya tidak menyetujui hal tersebut.
Merasa lahan tempat mendapatkan penghasilannya hendak diambil, Nico
tidak berdiam diri. Dia dan teman-temannya langsung menjawab tantangan
dari kelompok lain yang ingin merebut lahannya sehingga bentrokan pun
tidak dapat dihindari.
"Ketika perang, kebanyakan ada korban jiwa. Bisa di tangan saya, ada
yang jatuh saya hantam. Lalu, bila orang tersebut jatuh di tangan
orang lain, maka kami semua akan melampiaskan kegeraman kami dengan
orang tersebut," ungkap Nico mengenang masa lalunya yang kelam
tersebut.
Kemenangan atas kelompok lain membuahkan kesombongan yang menjadi-jadi
dalam diri Nico. Sebagai penguasa di salah satu kawasan Jakarta, yakni
Tanah Abang, Nico berbuat apa saja yang diinginkannya.
Perang karena mempertahankan wilayah acap kali dilakukan Nico Kilikily
agar wilayahnya tidak berpindah ke tangan orang lain. Apalagi Tanah
Abang dikenal sebagai salah satu sentra bisnis yang menjanjikan di
pusat Jakarta sampai saat ini. Demi hal tersebut, perang antar geng
kembali meletus. Kali ini, Nico dan anak buahnya harus berjuang sampai
titik darah penghabisan. Perang tersebut berlangsung dari pukul 9 pagi
sampai pukul 5 sore.
Teriakan demi teriakan bersahutan. Suara bacokan berkali-kali
terdengar basah di telinga. Suasana tegang semakin mencekam
menyelimuti daerah tersebut.
"Akibat keributan itu, kantor kecamatan Tanah Abang pun dibakar. Pada
waktu itu, yang memimpin keributan tersebut adalah saya," ujar Nico.
Atas insiden tersebut, Nico dan anak buahnya kemudian ditahan. Setelah
diproses beberapa lama, Nico pun dikeluarkan dari penjara. Beberapa
waktu kemudian, sang panglima pun harus berhadapan kembali dengan
aparat.
Seorang oknum aparat yang sedang dalam keadaan mabuk mengajak Nico
berkelahi. Karena terdesak kondisi, akhirnya Nico pun meladeni
tantangan tersebut, dan akhirnya oknum aparat tersebut terkapar tak
berdaya.
Sikap keras yang ditunjukkan Nico ternyata merupakan hasil bentukan
dari papanya, yang merupakan seorang pegulat dan memiliki hobi
berantem. Papa Nico sangat senang kalau melihat anak-anaknya menjadi
jagoan. Bahkan, papanya sering memberikan motivasi kepada Nico dan
kakak-kakaknya agar bisa menjadi seorang pembunuh. Papanya melarang
Nico mengeluarkan air mata, dan bila itu dilanggarnya, Nico tidak akan
dapat uang jajan. Ketika Nico menang dalam pertarungan, pujian dan
sanjungan diberikan papanya.
Perkelahian antara dirinya dan oknum polisi mabuk itu ternyata
menambah masalah dalam Nico. Kawan-kawan dari oknum polisi tersebut
mendatangi Nico yang saat itu sedang seorang diri. Dengan memegang
senjata, para oknum polisi tersebut menghajar Nico tanpa ampun. Nico
hanya bisa mundur dan menangkis serangan dari para pengeroyok
tersebut.
Beruntung bagi Nico, saat ia mulai tak berdaya, musuh-musuhnya
meninggalkannya dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Dan, beberapa
waktu kemudian, sebuah berita membuat naluri membunuh bergejolak di
dalam batinnya.
Beberapa junior Nico di geng tersebut datang ke lokasi tempat mangkal
mereka dan memberi kabar bahwa salah seorang teman dekatnya, Anis,
dikeroyok oleh salah satu geng. Mendengar hal tersebut, dengan membawa
samurai, Nico dan anak buahnya bergegas mendatangi lokasi pengeroyokan
salah satu anggota gengnya. Di sana, dia menemukan Anis masih dalam
keadaan hidup, tetapi kondisinya mengenaskan.
Tidak terima dengan tindakan yang dilakukan oleh kelompok tersebut
kepada temannya, membuat rasa persaudaraan Nico tergugah. Akhirnya,
Nico mencari orang-orang yang telah melukai temannya tersebut. Nico cs
pun melakukannya dengan membakar rumah-rumah dan motor yang ada di
Tanah Abang.
Dendam kesumat yang berurat akar di dalam dada Nico semakin memuncak
saat pemimpin geng yang dicari itu lari entah ke mana. Namun, beberapa
hari kemudian, sebuah peristiwa sadis terjadi. Nico cs akhirnya
bertemu dengan pemimpin geng yang telah melukai teman dekatnya
tersebut dan mereka pun melakukan hal yang sama, bahkan lebih kepada
musuhnya tersebut. Kedua mata dari pemimpin geng tersebut dibuat buta
oleh Nico cs.
Semua musuh dibuatnya lumpuh, lunglai, tanpa daya ketika mereka
berhadapan dengan Nico. Tidak ada musuh yang berani menyentuh wilayah
mereka. Dengan kekuasaan dan nama besar yang dimilikinya, sebuah
perusahaan memercayai Nico untuk mengeksekusi sebuah rumah bermasalah.
Setelah berhasil mengeksekusi rumah tersebut, Nico dan anak buahnya
mulai dipercaya oleh para pengusaha, dan orang-orang penting mencari
Nico untuk membantu menyelesaikan usaha mereka. Segala hal yang
menjadi penghargaan di dunia ini dimiliki oleh Nico cs. Harta, takhta,
dan wanita, semua dengan mudah didapatkannya. Bahkan, narkotika pun
turut dikecapnya.
Dengan mengonsumsi narkotika, Nico seperti mendapatkan kesejahteraan
diri dan kasih sayang. Walaupun dari lubuknya yang paling dalam, dia
ingin keluar dari lingkaran setan tersebut. Sampai satu ketika,
seorang teman memberinya inex (Red.alah satu obat bius yang di buat
secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul.
Biasa juga disebut pil ekstasi) yang diimpor dari Belanda.
Pada saat mengonsumsi barang tersebut, terjadi suatu perasaan yang
dahsyat di dalam diri Nico. Perasaan dahsyat itu ternyata adalah
tanda-tanda bahwa Nico mengalami over dosis. Darah keluar dari hidung,
mulut, dan telinga. Bahkan, lebih parahnya lagi, tubuh Nico sudah
mulai merasakan dingin dari kaki sampai lehernya. Sepertinya, tipis
kemungkinan Nico akan selamat. Akhirnya, Nico pun dibawa ke rumah
sakit. Pada saat itu, Nico teringat dengan lagu sekolah minggu yang
pernah dinyanyikan waktu ia kecil, "Yesus, Yesus, dokterku yang baik.
Dokter dunia tidak sama". Padahal, syair tersebut tidak pernah
diingatnya setelah dia beranjak remaja.
Sesampainya di rumah sakit, lagu tersebut masih terus dinyanyikannya.
Bahkan, salah seorang suster mendengar lagu tersebut. Di antara sadar
dan tidak sadar, Nico meminta suster untuk mendoakan dirinya karena
dirinya sebentar lagi akan mati. Dia sadar bahwa dosa-dosa yang
diperbuatnya saat ini telah membawanya kepada sebuah garis akhir
kehidupan, yang ada di depan mata.
Tiba-tiba, keangkuhan sang panglima runtuh dalam sekejap, egonya
takluk pada sentuhan Sang Pencipta. Dalam ketidaksadarannya, Nico
seperti melihat darah orang yang tertumpah. Dirinya begitu ketakutan
dan saat maut terasa mendekat, ia mengakui segala perbuatan dosa yang
telah dia lakukan selama ini. Pada saat itu, Nico merasakan kegelapan
dan neraka sudah menjadi tempatnya.
Di dalam batas pengharapannya kepada Tuhan, Nico berteriak kepada
Tuhan agar Ia mau menolongnya. Pada saat ia berteriak seperti itu,
suster yang ada di situ berdoa. Selesai berdoa, 10 menit kemudian,
tubuh dingin Nico pun perlahan-lahan surut. Dokter yang menyaksikan
kejadian itu bingung karena hal ini tidak pernah terjadi dalam
praktiknya selama ini. Namun, Nico percaya itulah Tuhan Yesus yang
ajaib.
Sungguh suatu mukjizat yang luar biasa, Nico lepas dari cengkeraman
maut. Menyadari dirinya masih bernapas, Nico langsung mengambil
keputusan penting dalam hidupnya, yakni melayani Tuhan seumur hidup-
Nya.
Keputusan Nico meninggalkan dunia premannya mendapat reaksi keras dari
teman-temannya. Teman-temannya menganggap Nico telah berkhianat kepada
mereka, dan akhirnya dirinya pun ditinggalkan oleh kelompok yang
selama ini diikutinya.
Nico tidak menyesal akan keputusan tersebut karena hidupnya adalah
untuk menyenangkan hati Tuhan. Saat ini, Nico benar-benar mengabdikan
dirinya untuk menolong orang-orang yang terjerat dalam dunia preman.
"Arti Yesus bagi hidup saya, Dia adalah prioritas hidup saya. Karena
saya merasa tanpa Tuhan Yesus, saya tidak akan hidup. Karena
pengorbanan Yesus di kayu salib dengan kejahatan yang saya lakukan itu
semestinya saya tidak layak. Mestinya saya, seorang Nico Kilikily
sudah di black list dari kerajaan Surga. Akan tetapi, Tuhan Yesus mau
mati di kayu salib oleh karena menanggung dosa-dosa saya. Kasih-Nya
tidak pernah terbatas dalam hidup saya," ujar Nico mengakhiri
kesaksiannya.
Diambil dan disunting dari:
Nama Situs: Jawaban.com
Alamat URL: http://www.jawaban.com/news/spiritual/detail.php?id_news=090615232911
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal Akses: 10 November 2014
POKOK DOA
1. Berdoalah untuk Nico dan keluarganya, supaya kehidupan pelayanannya
tetap memuliakan Tuhan.
2. Berdoalah untuk setiap orang yang Nico layani agar mereka juga bisa
mengenal Tuhan.
3. Berdoa untuk teman-teman Nico yang masih dalam dunia preman kiranya
Tuhan menyentuh mereka sehingga mereka juga mendapatkan kasih
karunia Tuhan.
"Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang
dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan
menyelamatkan nyawanya." (Yehezkiel 18:27)
< http://alkitab.mobi/tb/Yeh/18/27/ >
< http://alkitab.sabda.org/?Yeh+18:27 >
STOP PRESS: ANDROID.SABDA.ORG: APLIKASI UNTUK BACA/BELAJAR ALKITAB
Dapatkan sekarang juga! Aplikasi Renungan e-RH PSM (Pagi, Siang, dan
Malam) dan SABDA Alkitab (dulu Yuku Android) akan menolong Anda untuk
bersaat teduh, membaca, belajar, dan berbagi firman Tuhan secara
sistematis setiap hari. Renungan e-RH PSM dan SABDA Alkitab dapat
diperoleh GRATIS melalui situs android.sabda.org. Jangan tunda lagi!
Instal dan bagikan kedua aplikasi tersebut agar Anda dapat menikmati
firman Tuhan tanpa Internet, "kapan pun dan di mana pun", sesuai
dengan motto YLSA -- Bible Everywhere!!
Informasi selengkapnya, kunjungi:
http://android.sabda.org
http://labs.sabda.org/Alkitab
Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Amidya, Bayu, dan Yans
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |