Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/369

KISAH edisi 369 (18-6-2014)

Kisah dari Papua

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                      Edisi 369, 18 Juni 2014

KISAH -- Kisah dari Papua
Edisi 369, 18 Juni 2014

Setiap orang memiliki panggilan hidup yang berbeda-beda. Namun, jika 
panggilan hidup itu sejalan dengan panggilan pelayanan, itu adalah hal 
yang sangat luar biasa. Sebab, untuk menjalani panggilan pelayanan 
bukanlah hal yang mudah, apalagi jika tempat kita melayani jauh dari 
segala kenyamanan jasmaniah. Butuh pertolongan Tuhan agar kita dapat 
terus bertahan dalam melaksanakan panggilan itu. Kesaksian dalam edisi 
kali ini menceritakan tentang seorang pengajar yang mendedikasikan 
hidupnya bagi anak-anak di Papua. Meski sulit, tetapi ia terus 
bertahan. Semuanya karena Tuhan yang memberikan kekuatan dan visi bagi 
hidupnya.

Selamat menyimak kesaksian berikut ini. Tuhan Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi KISAH,
Sigit
< http://kesaksian.sabda.org/ >


                        KISAH DARI PAPUA

"Good morning, Miss," begitulah kalimat yang biasa di katakan anak-
anak TK A bila bertemu dengan gurunya, baik di jalan, di gereja, 
maupun di pasar. Bahkan, kalimat itu sudah menjadi kalimat baku setiap 
kali masuk kelas. Uniknya, salam "good morning" diucapkan bukan saja 
saat pagi dan siang, tetapi juga sore dan malam hari.

Tentu saja, kami yang mengajar jadi agak malu juga. Namun, anak-anak 
itu patut diacungi jempol karena mereka berani mencoba berbicara 
menggunakan bahasa yang bukan bahasa ibu mereka. Saya kagum dan bangga 
kepada mereka.

Padahal, ketika pertama saya datang ke Papua dan melihat anak-anak 
yang akan saya ajar, saya butuh pengendalian diri yang luar biasa. 
Anak-anak "liar" itu hampir semuanya memproduksi "cairan hidung" 
nonstop yang warnanya hampir membuat saya muntah. Belum lagi "harum" 
badan mereka serta kondisi tubuh yang penuh "cascade" (semacam 
penyakit kulit).

Saya yakin, Tuhanlah yang telah menolong saya sehingga akhirnya bisa 
dan biasa menghadapi hal-hal seperti itu, secara perlahan-lahan. Saya 
belajar banyak melalui pelayanan saya di Papua. Saya bukan cuma 
mengajar, melainkan juga diajar dan dibentuk oleh Tuhan lewat 
pelayanan ini. Jangan mengira kita tidak bisa belajar dari anak-anak 
Papua yang sederhana itu.

Salah satunya adalah Arjun. Pada awal masuk sekolah, Arjun amat sangat 
nakal. Benar-benar liar! Padahal, ia anak seorang aparat berwajib. 
Namun, sekarang Arjun termasuk salah satu anak yang menunjukkan 
kemajuan yang amat besar. Memang, ia masih belum mampu membaca, tetapi 
daya ingatnya sangat kuat apalagi bila mendengarkan cerita firman 
Tuhan. Karakternya juga semakin positif. Saya yakin, semua bukan 
karena kami yang menjadi guru-gurunya, tetapi semata-mata karena Tuhan 
mengasihinya dan Dialah yang mengubah hati Arjun.

Ketika Ibu AR datang ke Papua, beliau membawakan cerita firman Tuhan 
di kapel gabungan. Anak-anak sangat tertarik mendengar cerita Ibu AR 
tentang "Buku Tanpa Kata". Pada akhir cerita, beliau membagikan gelang 
tanpa kata kepada anak-anak. Ternyata, sampai sekarang mereka masih 
ingat setiap warna dan arti warna tersebut! Arjun adalah salah satu 
anak yang paling sering mengulang cerita arti warna-warna itu kepada 
teman-temannya.

Kedatangan pengurus bersama dengan Pdt. Al memang sudah kami tunggu-
tunggu. Kami, para guru (tim pendidikan) dan para mentor (tim 
ekonomi), sangat membutuhkan pembinaan, khususnya dalam hal 
kerohanian. Pdt. Al memang tidak terlalu banyak berkecimpung di 
sekolah, tetapi saya mendapatkan berkat serta kekuatan melalui firman 
Tuhan yang disampaikannya. Saya bersyukur untuk kedatangan Pdt. Al 
serta pengurus yayasannya. Saya rindu secara rutin ada hamba Tuhan 
yang datang ke Papua dan memberikan kami pembinaan berkala.

Saya juga berterima kasih kepada yayasan yang senantiasa mendukung 
saya lewat dana dan doa. Saya yakin setiap kita memiliki panggilan 
yang berbeda, tetapi Tuhan yang sama tidak pernah meninggalkan kita. 
Ia mau kita menjadi rekan sekerja-Nya untuk kemuliaan nama-Nya, di 
mana pun dan kapan pun kita berada.

Saya juga memohon dukungan doa untuk anak-anak di sekolah Kristen 
tempat saya mengajar agar mereka secara pribadi mau menerima Tuhan 
Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka. Secara khusus, doakan Iv, 
Iy, dan Haf agar mereka menjadi berkat bagi orang tua mereka dan dapat 
membawa orang tua mereka masing-masing untuk percaya kepada Tuhan.

Diambil dan disunting dari:
Judul buletin: Parousia, Edisi 17, 2008
Penulis: Ev. Maria Dewi Candra
Penerbit: Yayasan Misi Parousia, Bandung
Halaman: 16 -- 17


POKOK DOA

1. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus, untuk setiap anak-anak Papua, 
khususnya bagi mereka yang tinggal di pedalaman dan sulit untuk 
dijangkau. Kiranya mereka boleh semakin mengenal kasih Tuhan dalam 
hidup mereka.

2. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus untuk para pengajar yang saat 
ini mengajar dan membimbing anak-anak Papua yang tinggal di pedalaman 
agar mereka terus dikuatkan oleh Tuhan dan semakin setia untuk 
membimbing anak-anak Papua.

3. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus agar semakin banyak orang 
terbeban untuk melayani orang-orang Papua yang tinggal di pedalaman 
supaya mereka juga dapat mendengar Injil Kristus dan diselamatkan.


"Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi 
janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk 
kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh 
kasih." (Galatia 5:13)

< http://alkitab.mobi/tb/Gal/5/13/ >
< http://alkitab.sabda.org/?Gal+5:13 >


            STOP PRESS: SITUS SEJARAH ALKITAB INDONESIA

Tahukah Anda bahwa hingga saat ini sudah ada paling sedikit 22 Alkitab 
yang pernah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Melayu-
Indonesia? Tahukah pihak-pihak yang telah menerjemahkan Alkitab yang 
selama ini kita miliki? Bagaimana kisah-kisah di balik penerjemahan 
Alkitab?

Situs Sejarah Alkitab Indonesia < http://sejarah.sabda.org/ > hadir 
untuk memberikan Anda informasi paling lengkap tentang seluk-beluk 
penerjemahan Akitab di Indonesia, mulai dari sejarah, bagan data, dan 
berbagai artikel menarik yang perlu untuk diketahui.

Segeralah berkunjung ke situs Sejarah Alkitab Indonesia < 
http://sejarah.sabda.org/ > dan perkaya pengetahuan dan wawasan Anda 
tentang Alkitab Anda selama ini!


Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Amidya, Bayu dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org