|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/kisah/342 |
|
KISAH edisi 342 (4-9-2013)
|
|
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
Edisi 342, 4 September 2013
KISAH -- Kesaksian Pertobatan Indah, Gadis Sunda
Edisi 342, 4 September 2013
Damai sejahtera hanya ada di dalam Tuhan Yesus Kristus. Itu adalah ungkapan iman
kekristenan yang timbul dari hati yang percaya kepada Yesus Kristus.
Hidup menjadi seorang Kristen memang tidak selalu mudah, banyak tantangan yang
harus dihadapi, baik itu faktor internal (dalam diri) maupun faktor luar, yang
sepertinya terus mengganggu untuk melemahkan iman dan membuat kita mundur dari
Yesus. Namun, sebagai orang percaya, kita harus terus teguh dalam iman kepada
Kristus dan bersandar sepenuhnya kepada-Nya meski tantangan dan cobaan terus
menghadang di depan kita. KISAH edisi kali ini menceritakan tentang pertobatan
dan perjalanan iman seorang petobat baru yang terus berjuang untuk mencari
kebenaran yang sejati di dalam Yesus Kristus.
Pemimpin Redaksi KISAH,
Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >
KESAKSIAN PERTOBATAN INDAH, GADIS SUNDA
Nama saya Indah. Saya seorang Sunda. Saya mengenal kekristenan ketika di sekolah
dasar. Saya sering menghina ajaran kekristenan, terutama soal makanan yang
disebut haram dalam agama saya dulu (Islam), tetapi sekarang makanan itu halal
untuk saya. Yang haram adalah perbuatan kita bila berbuat dosa. Keluarga saya
hampir semua anggotanya menyandang gelar haji. Sejak kecil, saya belajar tentang
agama saya dan menekuninya.
Saat di bangku SMP kelas 3, saya berteman dengan seorang yang beragama Kristen,
namanya Juniana. Dia tidak mengenalkan Yesus, tetapi lewat kebaikan dan contoh
hidup yang benar, dia mengajarkan bahwa Yesus adalah benar-benar Tuhan. Ia
"berbeda" dengan teman yang lain. Suatu hari di rumah saya, tanpa sengaja ketika
kakak, adik, dan ibu saya sedang duduk-duduk, saya berkata kepada mama, "Ma,
saya mau masuk Kristen ya?" Tetapi, Mama dan saudara-saudara saya menjawab
dengan perkataan yang menyakitkan hati saya.
Ketika saya masuk SMA, saya bertemu teman yang namanya Ayana. Dia sangat baik
dan banyak membantu saya. Ia meminjamkan Alkitab kepada saya, perasaan saya
penasaran dan takut sekali. Alkitab tersebut saya baca di rumah sambil sembunyi-
sembunyi, tetapi saya tetap tidak mengerti apa isi Alkitab tersebut. Pada saat
saya berpisah dengan teman saya Ayana, hidup saya tidak terarah dan banyak
masalah dalam keluarga yang membuat saya ingin mati saja. Sepanjang hidup saya,
orang tua selalu membawa saya ke dukun atau tempat-tempat keramat. Setiap kali
masalah datang dalam hidup dan keluarga saya, itu selalu dibawa kepada pak haji,
peramal, atau dukun oleh orang tua saya, tetapi semua tidak berubah.
Selama satu tahun, hidup saya terpuruk, tidak menentu arah dan tujuan. Dalam
tidur, saya bermimpi bertemu dengan seseorang yang bersinar terang sekali dan
Dia memegang tangan saya. Dia berkata, "Jangan takut, saya akan selalu
mendampingimu dalam situasi apa pun." Lalu, saya bertanya pada pembantu saya,
"Siapa orang dalam mimpi itu?" Pembantu saya bilang itu penunggu kuburan sebelah
sana. Lalu, saya melupakan mimpi itu.
Suatu ketika, saya memutuskan untuk mengikuti sebuah kursus. Di tempat kursus,
saya berteman dengan seorang Kristen yang taat. Saya sangat penasaran dengan
sikapnya yang begitu mencintai Tuhannya. Lalu, saya menawarkan diri untuk ikut
ke gereja. Tetapi pada waktu mengikuti ibadah, saya merasa bingung. Namun, ada
sebuah lagu yang sangat menyentuh hati saya. Saya pun menangis tiada henti, saya
merasakan kasih Tuhan yang sungguh luar biasa yang menyembuhkan luka batin saya.
Setelah pulang dari gereja, orang tua saya bertanya, "Dari mana?" Saya selalu
menjawab dari rumah teman atau jalan-jalan.
Dulu, ketika saya masih Muslim, setiap saya ulang tahun, mata saya selalu merah
seperti segumpal darah. Tetapi semenjak saya mengenal Tuhan Yesus, semua kutuk
penyakit itu hilang.
Pada waktu saya memutuskan untuk bertunangan dengan pacar saya, orang tua saya
tidak menyetujui pertunangan kami, mereka menghina kami. Tetapi, kami tetap
melaksanakan pertunangan kami. Setelah beberapa bulan, kami memutuskan untuk
menikah. Saya pun masuk agama Kristen dan dibaptis. Kemudian, saya mengatakan
kepada orang tua saya bahwa saya sudah menikah, tetapi mereka mengusir saya. Ibu
saya hampir membunuh saya dengan sebuah asbak besar yang dilemparkan ke kepala
saya.
Kami menikah tanpa direstui oleh orang tua saya. Semua persiapan pernikahan kami
atur sendiri. Dalam pesta pernikahan kami, orang tua saya mengancam akan
mengacaukan dan melapor pada polisi, tetapi karena pertolongan Tuhan semua itu
tidak terjadi. Hanya adik yang paling kecil, kakak, sepupu, dan dua kakak dari
ibu yang datang, kami memakai wali sebagai pengganti orang tua saya. Orang tua
saya tidak datang karena mereka malu. Pada saat acara berlangsung, hati saya
dikuatkan oleh Tuhan.
Kini saya lahir baru. Dulu, kebohongan adalah hal yang biasa, tetapi sekarang
saya tidak mau berbuat dosa karena saya sudah ditebus dengan darah yang mahal.
Darah Tuhan Yesus yang mati di kayu salib untuk menghapus dosa-dosa semua umat
manusia. Di dalam-Nya, saya merasakan kedamaian dan sukacita.
Dulu, ketika saya masuk Kristen, orang tua, saudara, teman, masyarakat menjauhi
saya, mereka menyebut saya kafir. Hati saya menjerit, saya ingin berteriak
kepada mereka bahwa ini adalah hidup yang sesungguhnya, yaitu mengenal Tuhan
Yesus yang membawa saya ke jalan yang benar. Orang tua saya bercerai dan mereka
masing-masing menikah lagi. Hidup mereka tak berarah dan bertujuan. Orang tua
saya begitu membanggakan status haji mereka. Mereka hidup selalu memikirkan
harta, tetapi dalam Yesus semua itu adalah kesia-siaan dan Yesus memelihara
saya.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: MDC Semarang
Alamat URL: http://mdc-semarang.blogspot.com/2012/03/kesaksian-pertobatan-indah-gadis-sunda.html
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 4 Juli 2013
POKOK DOA
1. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus agar orang-orang seperti Indah
dapat terus dikuatkan dan tetap teguh dalam iman, meskipun banyak tantangan yang
harus dihadapi.
2. Kita berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus untuk gereja atau orang-orang yang
melayani jiwa-jiwa baru. Kiranya mereka dapat terus setia dalam membimbing dan
mendampingi para petobat baru sehingga mereka tidak merasa sendiri dan semakin
kuat dalam iman percayanya.
3. Berdoalah kepada Tuhan Yesus untuk keluarga-keluarga yang belum mengenal
Tuhan sehingga melalui rekan atau anggota keluarga yang terlebih dahulu sudah
mengenal Yesus, mereka juga dapat bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus.
"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya
Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."
(Yohanes 17:3)
< http://alkitab.sabda.org/?Yoh+17:3 >
STOP PRESS: SABDA.ORG: SUMBER BAHAN DAN INFORMASI KEKRISTENAN BAGI MASYARAKAT KRISTEN INDONESIA
Apakah Anda selalu ingin diperlengkapi dengan bahan-bahan kekristenan yang
berkualitas? Anda ingin membaca bacaan rohani yang alkitabiah setiap hari?
Kunjungilah situs SABDA.org yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA <
http://ylsa.org >. Dapatkan jutaan bahan kekristenan yang bermutu dan alkitabiah
dalam situs SABDA.org < http://sabda.org >. Situs ini menyediakan berbagai macam
bahan kekristenan yang lengkap dan berkualitas dari berbagai bidang pelayanan,
mulai dari bahan-bahan untuk pelayanan anak, pemuda dan remaja, wanita, penulis,
konseling, kesaksian, pelayanan misi, dan masih banyak lagi. Melalui situs
sabda,org, Anda juga dapat terhubung dengan situs-situs YLSA dan semua produk
pelayanan YLSA yang dapat Anda akses dan unduh secara gratis.
Segera kunjungi situs SABDA.org! Dapatkan akses ke jutaan bahan yang dapat
mendorong pertumbuhan rohani Anda dan untuk memperlengkapi Anda dalam pelayanan
tubuh Kristus.
Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Bayu, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |