Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/335

KISAH edisi 335 (10-7-2013)

Yesus Mengubah Segalanya

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                     Edisi 335, 10 Juli 2013

KISAH -- Yesus Mengubah Segalanya
Edisi 335, 10 Juli 2013

Shalom,

Sakit hati yang disebabkan oleh trauma terhadap satu peristiwa masa 
lalu memang menimbulkan luka batin yang sangat menyiksa. Kemanapun 
kita berusaha mencari obat atau pertolongan untuk kesembuhan luka 
batin itu, kita tidak akan pernah mendapatkannya. Karena untuk 
mendapatkan kesembuhan itu, kita harus ada di dalam Yesus. Yesus akan 
memberi kekuatan kepada kita untuk mengampuni dan mengasihi orang yang 
sudah menyakiti kita.

KISAH edisi yang ke-335 ini menceritakan tentang kuasa pengampunan 
Yesus, yang telah mengubahkan seseorang sehingga ia dapat mengampuni 
orang yang sudah menyakiti dan meninggalkan luka batin yang teramat 
dalam terhadap dirinya. Ingin tahu ceritanya? Silakan baca kesaksian 
di bawah ini.

Pemimpin Redaksi KISAH,
Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >


                         YESUS MENGUBAH SEGALANYA

Saya dilahirkan di Pulau Samosir dalam keluarga Katolik. Meskipun 
orang tua saya bukanlah orang yang rajin beribadah, tetapi mereka 
mengajarkan saya untuk rajin beribadah. Jadi, sejak umur 4 tahun, saya 
sudah ikut liturgi dan rajin sekolah minggu. Keluarga besar saya 
adalah penyembah berhala meskipun sudah beragama, mereka tetap 
meyakini kuasa gelap. Saat saya berusia 5 tahun, keluarga saya pindah 
ke Bagan Batu, Riau, untuk mencoba kehidupan baru. Orang tua saya 
memulai usaha perkreditan barang. Dalam memulai usaha tersebut, orang 
tua saya meminta bantuan "orang pintar" agar dagangan laris. Awalnya, 
semuanya berjalan sangat baik. Akan tetapi, setelah beberapa saat 
keadaan berbalik, bukan untung yang didapat, tetapi malah buntung. 
Keadaan perekonomian keluarga saya hancur. Bahkan, harta tanah yang 
ada sampai terjual habis.

Entah karena apa, orang tua saya sangat gampang marah. Jika saya 
melakukan kesalahan kecil saja, ayah saya akan menghajar saya dengan 
kayu sampai seluruh tubuh saya penuh dengan bekas pukulan. Terkadang, 
saya malu untuk berangkat sekolah karena bekas pukulan tersebut masih 
jelas terlihat di paha, tangan, dan wajah saya. Karena itu, saya 
sangat membenci ayah saya. Bahkan, waktu itu saya berpikir akan 
membunuh ayah saya jika saya besar nanti. Perasaan dendam dan benci 
kepada orang tua saya terus terngiang di otak saya. Akibat dari rasa 
dendam itu, saya mulai merokok dan minum minuman keras saat saya masih 
berumur 10 tahun. Dan yang lebih parah lagi, saya sudah menonton film 
porno pada saat usia saya masih 9 tahun. Pergaulan yang buruk menambah 
tingkat kenakalan saya. Namun, Yesus sangat sayang kepada saya 
sehingga ketika saya berusia 12 tahun, saya bisa mengenal Yesus 
Kristus. Yesus Kristus yang saya kenal itu tidak langsung mengubah 
saya, tetapi Dia membentuk saya secara perlahan. Pertama, Dia 
melepaskan saya dari rokok, lalu minuman keras, lalu keterikatan pada 
film porno. Akan tetapi, untuk memaafkan orang tua masih sangat sulit 
bagi saya.

Saya rindu diubahkan menjadi pribadi yang baru. Dalam khotbahnya, 
gembala saya menyampaikan bahwa setiap orang harus dilahirkan kembali, 
tidak hanya mengenal-Nya saja. Jika seseorang tidak dilahirkan 
kembali, ia tidak layak masuk Kerajaan Surga. Ketika saya masuk 
sekolah menengah atas, saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Raja 
dalam hidup saya. Pada tanggal 13 Agustus 2000, saya dibaptis selam. 
Beberapa bulan setelah saya dibaptis, saya mengikuti ibadah pria 
sejati. Dalam ibadah tersebut, topik utamanya adalah pemulihan hati 
Bapa. Dalam ibadah tersebut diberitahukan bahwa kita harus mempunyai 
hati Bapa yang rela mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kita. 
Mendengar hal tersebut, hati saya berontak. Namun, saat tiba waktunya 
menyembah Tuhan, saya tidak tahu mengapa air mata saya terus mengalir 
tanpa henti. Dalam penyembahan tersebut, saya merasakan urapan Tuhan 
menyelimuti hati saya. Ada damai yang sungguh besar, ada sukacita yang 
luar biasa, rasa benci dan dendam kepada ayah berubah menjadi rindu. 
Entah bagaimana caranya, pada saat itu saya dapat melepaskan 
pengampunan atas ayah saya. Saya minta ampun atas dosa yang saya 
perbuat selama ini kepada Tuhan, dan saya melepaskan berkat atas ayah 
saya.

Sejak saat itu, banyak perubahan yang terjadi pada diri saya, pada 
keluarga saya, dan pada orang–orang yang ada di sekitar saya. Ayah 
saya yang dahulunya adalah seorang pemarah, berubah menjadi lemah 
lembut. Keluarga saya yang dahulunya percaya pada okultisme berubah 
menjadi keluarga yang mengandalkan Tuhan. Memang ajaib Tuhan Yesus. 
Pengenalan dan penerimaan akan Yesus mengubahkan segalanya. Haleluya. 
Amin.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: cmangadar.blogspot.com
Alamat URL: http://cmangadar.blogspot.com/2012/08/yesus-mengubah-segalanya-kesaksian.html
Penulis: Mangadar Christian Sihaloho A.Md
Tanggal akses: 4 Juni 2013


                                  POKOK DOA

1. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus untuk orang-orang yang saat ini 
mengalami kepahitan dalam hatinya agar Tuhan menjamah dan membalut 
setiap luka batin mereka.

2. Kita berdoa kepada Tuhan Yesus untuk para orang tua agar dapat 
menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka, agar anak-anak tetap 
dapat menghormati orang tua dan tidak ada kepahitan yang diderita anak 
karena perlakuan orang tua.

3. Kita doakan untuk para pemimpin rohani agar mereka dapat menjadi 
alat Yesus Kristus dalam pelayanan pemulihan luka batin yang dialami 
banyak orang.


"Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan 
              mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:15) 
              < http://alkitab.sabda.org/?Mat6:15 >


Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., Bayu dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org