Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/334

KISAH edisi 334 (4-7-2013)

Tarian Sukacita Bagi Yesus

                                                                   
___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                     Edisi 334; 3 Juli 2013

KISAH -- Tarian Sukacita bagi Yesus
Edisi 334; 3 Juli 2013

Shalom,

Suatu kesukaan yang sangat besar ketika kasih mula-mula kepada Yesus Kristus 
tumbuh dalam diri seseorang. Masalah apa pun siap dihadapi dengan sukacita, 
tidak takut kehilangan harta, jabatan, bahkan nyawanya sekalipun akan 
dipertaruhkan. Edisi KISAH kali ini akan menceritakan tentang pertobatan seorang 
prajurit Rusia yang sangat bersukacita karena Kristus telah hadir dalam hidup-
Nya. Ingin tahu kisah selanjutnya? Silakan baca artikel di bawah ini. Tuhan 
Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi KISAH,
Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >


TARIAN SUKACITA BAGI YESUS

Kapten dari Rusia

Rumania 1940-an

"Kekristenan telah menjadi sesuatu yang dramatis bagi kita," tulis Pendeta 
Richard Wurmbrand, seorang pemimpin dari gereja bawah tanah di Rumania Komunis. 
Ketika orang-orang Kristen dari negara-negara bebas memenangkan satu jiwa bagi 
Kristus, orang percaya itu dapat menjadi anggota dari gereja yang hidup dengan 
tenang. Namun, ketika mereka yang berada dalam negara-negara terkungkung 
memenangkan seseorang, kami tahu bahwa ia mungkin harus masuk penjara dan bahwa 
anak-anaknya mungkin akan menjadi yatim piatu. Sukacita dari membawa seseorang 
bagi Kristus senantiasa bercampur dengan perasaan bahwa ada harga yang harus 
dibayar.

Ketika aku masih hidup di belakang Tirai Besi, aku telah bertemu dengan seorang 
Kapten Rusia. Ia mengasihi Allah, ia rindu akan Allah, tetapi ia belum pernah 
melihat sebuah Alkitab. Ia belum pernah menghadiri kebaktian-kebaktian 
keagamaan. Ia tidak memiliki pendidikan agama, tetapi ia mengasihi Allah tanpa 
pengetahuan sedikit pun tentang-Nya.

Aku membacakan baginya Khotbah di Atas Bukit dan perumpamaan-perumpamaan dari 
Yesus. Setelah mendengar hal tersebut, ia menari mengitari ruangan dalam 
sukacita yang meluap-luap, menyatakan, "Sungguh sesuatu yang amat indah! 
Bagaimanakah aku dapat hidup tanpa mengenal Kristus ini." Saat itu, untuk 
pertama kalinya, aku melihat seseorang bersukacita di dalam Kristus.

Kemudian, aku membuat kesalahan. Aku membacakan kepadanya masa sebelum 
penyaliban dan penyaliban dari Kristus, tanpa mempersiapkan dirinya untuk 
mendengar mengenai ini. Ia tidak menyangka. Ketika ia mendengar bagaimana 
Kristus dipukuli, bagaimana Ia disalibkan, dan bahwa pada akhirnya Ia mati, ia 
jatuh ke bangku dan mulai menangis dengan rasa getir. Ia telah percaya kepada 
seorang Juru Selamat, namun kini Juru Selamatnya telah meninggal.

Aku menatapnya dan merasa malu bahwa aku telah menyebut diriku sebagai seorang 
Kristen dan seorang pendeta, seorang guru dari yang lainnya. Aku belum pernah 
meresapi penderitaan Kristus sebagaimana petugas Rusia ini meresapinya saat ini. 
Bagiku, menatap pada dirinya adalah seperti melihat Maria Magdalena yang 
menangis pada kaki salib atau pada kubur yang telah kosong.

Kemudian, aku membacakan kepadanya kisah kebangkitan. Ketika ia mendengar berita 
yang luar biasa ini, bahwa Sang Juru Selamat bangkit dari kubur, ia menepuk 
lututnya, dan berteriak dengan gembira: "Ia hidup! Ia hidup!" Sekali lagi, ia 
menari mengitari ruangan, berlimpah ruah dengan sukacita!

Aku berkata kepadanya, "Mari kita berdoa!" Ia berlutut bersama-sama dengan saya. 
Ia belum pernah mengetahui kalimat-kalimat kudus kita. Kata-kata dari doanya 
adalah, "Oh Allah, Kau sungguh-sungguh seorang bujang yang baik! Jika aku adalah 
Kau, dan Kau adalah aku, aku tidak akan pernah mengampuni-Mu untuk dosa-dosa-Mu. 
Akan tetapi, Engkau sungguh-sungguh bujang yang baik! Aku mengasihi-Mu dengan 
segenap hatiku."

Aku pikir seluruh malaikat di surga menghentikan apa yang sedang mereka lakukan 
untuk mendengarkan doa yang penuh inspirasi dari seorang petugas Rusia ini. 
Ketika pria ini menerima Kristus, ia tahu bahwa ia akan langsung kehilangan 
posisinya sebagai seorang petugas, bahwa berikutnya, penjara dan mungkin 
kematian di dalam tahanan sudah pasti akan terjadi. Dengan senang hati, ia 
membayar harganya. Ia sudah siap untuk kehilangan segalanya.

Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya 
kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena 
sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan 
imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Jesus Freaks
Penulis: Toby McKeehan dan Mark Heimermann
Penerbit: Cipta Olah Pustaka
Halaman: 212 -- 214


POKOK DOA

1. Mari kita berdoa untuk orang-orang yang mengalami kasih mula-mula kepada 
   Yesus Kristus. Kiranya Tuhan Yesus terus menguatkan mereka dan menolong mereka 
   untuk teguh dalam mempertahankan iman mereka.

2. Kita berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus untuk para missionaris agar Tuhan 
   Yesus senantiasa menolong mereka dalam segala kesulitan yang mereka hadapi.

3. Doakan untuk negara-negara yang hingga saat ini masih menentang kekristenan 
   agar Tuhan Yesus menjamah para pemimpin negara tersebut, dan mereka mengalami 
   pertobatan. Kiranya, Injil dapat diberitakan dengan leluasa dan banyak jiwa 
   diselamatkan.


"Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya 
kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena 
sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan 
imanmu, yaitu keselamatan jiwamu." (1 Petrus 1:8-9) 
< http://alkitab.sabda.org/?1Petrus+1:8-9 >


Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., Bayu, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org