|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/kisah/122 |
|
KISAH edisi 122 (11-5-2009)
|
|
_____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)____________
Edisi 122, 11 Mei 2009
PENGANTAR
Dalam kitab Efesus 5:22-33, Rasul Paulus menggambarkan hubungan
Tuhan dengan jemaat-Nya seperti hubungan suami dan istri. Ia juga
mengajarkan bahwa hubungan suami dan istri harus dilandaskan kasih,
seperti kasih Tuhan kepada jemaat-Nya. Tapi kisah berikut bertolak
belakang dengan apa yang diajarkan Rasul Paulus, di mana dalam
hubungan suami dan istri tidak ada lagi kasih, yang ada malah
tindakan kekerasan yang dilakukan oleh salah satu pasangannya. Mari
kita simak dan merenungkan kisah ini. Temukan bahwa kasih Tuhan tak
pernah meninggalkan anak-anak-Nya.
Staf Redaksi KISAH,
Tatik Wahyuningsih
http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________
KESAKSIAN
PERTOBATAN SEORANG PELACUR
Berkat pekerjaan Roh Allah, seorang pelacur bertobat lalu menerima
Yesus sebagai Juru Selamatnya dan dipenuhi dengan Roh Kudus pada
hari itu juga. Suaminya adalah seorang pemabuk yang sangat kejam dan
selalu memaksa istrinya untuk mencari uang dengan cara hidup yang
berdosa guna menghidupi rumah tangga mereka. Setelah bertobat,
perempuan itu pun menolak pekerjaannya yang lama, dan sebagai
akibatnya suaminya menjadi sangat marah dan memukuli istrinya tanpa
ampun. Setelah itu sang suami mencari saya (penulis) di tempat
kebaktian yang sedang saya layani sambil membawa sebatang tongkat.
Ketika ia hendak menghantam kepala saya dengan tongkat itu, yang
terkena adalah tiang penopang atap yang segera roboh menimpa dirinya
sendiri. Ia lalu diseret keluar oleh orang-orang.
Keesokan harinya, ia memukuli istrinya sampai pingsan. Kemudian
ditelanjanginyalah perempuan yang malang itu, lalu tubuhnya yang
penuh darah dilemparkan ke atas timbunan sampah. Setelah itu, ia
pergi mencari saya dengan tujuan untuk membunuh saya. Waktu itu saya
sedang berdoa di dekat sawah. Tiba-tiba saya mendengar langkah
seseorang, dan ternyata yang datang adalah suami dari istri yang
telah dianiaya tersebut. Orang itu datang dengan membawa sebilah
parang siap untuk membunuh saya. Saya berdiri dan menjelaskan bahwa
saya tidak bersalah kepadanya. Bila ia hendak membunuh saya dan
istrinya sendiri, tidaklah menjadi soal sebab hal ini hanyalah akan
mempercepat waktu kami untuk masuk ke surga. Orang itu lalu
menurunkan tangannya untuk menyarungkan pedangnnya kembali.
Keesokan harinya, ibu pemabuk itu datang ke tempat kebaktian bersama
keluarganya sambil mengunyah sirih. Ia lalu meludahkan liurnya yang
merah itu ke baju dan wajah kami. Kami tetap memuji Tuhan dan
melanjutkan kebaktian seperti biasa. Tetapi Tuhan menurunkan hukuman
kepada mereka sehingga dalam waktu yang singkat lidah mereka pun
membusuk. Pemabuk itu sendiri juga mati. Dalam waktu 3 bulan saja,
matilah seluruh anggota keluarga pemabuk tersebut. Perempuan yang
sudah bertobat itu lalu dapat melayani Tuhan dengan leluasa bersama
putranya. Orang-orang belajar takut akan Tuhan dan gereja-gereja pun
makin berkembang.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Anugerah Allah Bagiku
Judul asli buku: God`s Grace to Me
Penulis: S.D. Barnabas
Penerjemah: Tidak dicantumkan
Penerbit: Tidak dicantumkan
Halaman: 31 -- 32
______________________________________________________________________
"Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari
ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan
kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun
keturunanmu." (Ulangan 30:19)
< http://sabdaweb.sabda.org/?p=Ulangan+30:19 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA
1. Mengucap syukur untuk anugerah yang Tuhan berikan bagi
anak-anak-Nya. Kejadian di atas membuktikan bahwa Ia tidak pernah
meninggalkan anak-anak-Nya seorang diri, tetapi senantiasa
menyertai dan memberikan perlindungan kepada mereka yang
mengasihi Dia.
2. Berdoa bagi orang-orang yang mendapat perlakuan tidak adil dari
anggota keluarga mereka dan dipaksa untuk melakukan tindakan yang
tidak pantas, agar Tuhan memberi kekuatan kepada mereka.
3. Doakan untuk setiap hamba Tuhan yang melayani mereka yang
terjerumus dalam dosa percabulan, agar Tuhan memberi kekuatan,
perlindungan, dan hikmat dalam melayani orang-orang tersebut.
______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c)2009 YLSA
YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Novita Yuniarti
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |