Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/158

e-Wanita edisi 158 (17-11-2016)

Hidup yang Bersyukur

e-Wanita -- Edisi 158/November 2016
 
Hidup yang Bersyukur
e-Wanita -- Edisi 158/November 2016
 
e-Wanita

Salam dalam kasih Kristus,

Sudahkah Anda mengucap syukur hari ini? Mungkin terlihat sepele, tetapi itulah yang harus kita lakukan sebagai bentuk rasa terima kasih kita atas pemeliharaan Tuhan dan berkat-berkat yang sudah Ia berikan. Perasaan bersyukur bahkan dapat mendatangkan berkat sukacita ketika ungkapan syukur itu sungguh-sungguh disertai dengan hati dan semangat yang tulus. Edisi e-Wanita pada bulan November ini akan menjelaskan lebih banyak lagi tentang rasa syukur dan dampak yang akan kita alami setelah melakukannya. Nah, Sahabat e-Wanita sekalian selamat membaca edisi 158 ini. Kiranya Tuhan Yesus menjadikan hati kita semua berlimpah dengan ucapan syukur.

Indah

Staf Redaksi e-Wanita,
Margaretha. I

 

DUNIA WANITA Ucapan Syukur: Kekuatan Hati yang Bersyukur

Bersukacitalah selalu! Teruslah berdoa! Mengucap syukurlah dalam segala hal. Sebab, itulah kehendak Allah bagimu di dalam Kristus Yesus." (1 Tesalonika 5:16-18)

Syukur

Tidaklah selalu mudah untuk bersyukur, tetapi inilah cara yang harus kita lakukan untuk melihat kehendak Tuhan terpenuhi di dalam hidup kita. Ini adalah cara bagaimana kita naik ke tingkatan iman yang lebih tinggi untuk hidup kita, untuk kota kita, dan juga untuk bangsa kita.

Ucapan syukur mematahkan kuasa musuh. Kapan pun Anda mengucap syukur kepada Tuhan meski berada dalam keadaan yang paling sulit sekalipun, musuh akan kalah dalam pertempuran besar dalam hidup Anda. Ketika Anda bersyukur di tengah kesulitan, Anda mendatangkan sukacita dalam hati Tuhan. Dia mencari orang-orang Kristen yang hidup dalam suasana pujian dan ucapan syukur di mana musuh tidak lagi memiliki kuasa untuk menahan atau memanipulasi hidup orang tersebut. Setan dikalahkan ketika kita memiliki hati yang bersyukur karena ucapan syukur dalam masa kesulitan adalah persembahan yang menyenangkan bagi Tuhan.

Apakah Anda bersyukur? Apakah Anda bersyukur dalam keadaan Anda yang sekarang? Apakah Anda bersyukur atas keselamatan Anda, pertemanan Anda, dan pekerjaan Anda? Rasa syukur adalah kunci dalam hidup. Rasa syukur adalah kunci yang mengubah situasi di sekitar karena hal itulah yang mengubah Anda, pandangan Anda, dan juga sikap Anda. Ada kekuatan di dalam hati yang bersyukur.

Ucapan Syukur Membawa Kepuasan Hati

Mulailah berterima kasih kepada Tuhan untuk semua berkat yang telah Ia berikan kepada Anda ketimbang tetap tinggal dalam pemikiran negatif. Ketidakpuasan mengeringkan jiwa. Lihatlah Elisabeth Elliot yang kehilangan suaminya di ladang misi dan telah menghadapi banyak kesulitan, yang mengatakan tentang mencintai kehendak Tuhan dan menjadi puas. "Mencintai Tuhan berarti juga mencintai kehendak-Nya. Itu juga berarti menunggu dengan tenang sampai kehidupan kita dinilai oleh Pribadi yang mengenal kita dengan teramat mendalam. Itu berarti menjadi puas dengan waktu-Nya dan pemberian-Nya yang bijaksana. Itu berarti mengikuti jejak Sang Guru, seperti yang dilakukan oleh Paulus, yang bisa mengatakan bahwa dia telah belajar untuk menjadi puas, tidak peduli apa pun keadaannya. Seperti apa keadaan Paulus saat menulis hal itu? Di dalam penjara. Tidak ada pelajaran yang mudah, tetapi keuntungannya yang besar adalah penambahan kesalehan serta rasa cukup (1 Timotius 6:6, AYT)."

Thankful

Perhatikan teladan Yesus. Ia mengikuti kehendak Bapa-Nya sampai pada kesudahannya. Ia taat tanpa mengeluh. Dalam Filipi 2:5-8, AYT, Paulus mengatakan bahwa kita harus memiliki sikap yang sama. Yesus mengosongkan diri-Nya dan menjadikan diri sebagai hamba. Dia merendahkan diri-Nya dan menjadi taat sampai pada kematian. Begitu juga dengan kita, kita harus memiliki sikap rendah hati dan menerima kehendak Tuhan dalam hidup kita dengan bersyukur.

"Yesus mencintai kehendak Bapa-Nya. Dia menerima keterbatasan, kebutuhan, keadaan, rangkaian kemanusiaan-Nya ketika Ia berjalan dan bekerja di dunia, memenuhi misi ilahi-Nya waktu demi waktu dan 'kewajiban dari inkarnasi-Nya'. Tidak pernah ada sepatah kata bahkan raut muka-Nya yang mengeluh." (Elisabeth Elliot)

Persembahkan Pujian dan Syukur pada Tuhan

Duke Wellington adalah pemimpin militer Inggris Raya yang menyesal karena dia belum belajar mengenai rahasia pujian semasa hidupnya. Dia memiliki banyak pencapaian dan bahkan pernah mengalahkan Napoleon di Waterloo. Dia adalah seorang yang brilian dan seorang yang tidak mudah puas, dan ketika sudah tua, dia menyadari bahwa ada bagian dari hidupnya yang perlu diubah. Pada masa tuanya, seorang wanita bertanya kepadanya, "Hal berbeda apa yang akan Anda lakukan jika Anda diberi kesempatan untuk mengulangi hidup Anda sekali lagi?" Dia berpikir dengan hati-hati dan berkata, "Saya akan mengucap syukur dengan lebih lagi." Hal ini adalah pelajaran bagi kita semua; jika kita mau belajar menjadi orang-orang yang memiliki sikap memuji dan bersyukur, hari-hari di dalam hidup kita akan mengalami sebuah pencapaian yang luar biasa.

Daud berkata di dalam Mazmur 116:17, "Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN." Marilah setiap kita memiliki rasa syukur dan ucapan syukur, naik ke tingkatan kekudusan yang baru. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mempraktikkan sikap tersebut di dalam kehidupan sehari-hari:

  • Bersyukur dan pujilah Tuhan untuk segala hal di dalam hidup Anda. Bersyukurlah kepada-Nya, bahkan di dalam kesulitan sekalipun. Adalah sebuah pengorbanan untuk melakukannya. Namun, Dia dapat mengubah masalah menjadi kemenangan. "Karena itu, melalui Kristus marilah kita terus-menerus mempersembahkan kurban pujian kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya." (Ibrani 13:15, AYT, AYT)
  • Jangan biarkan diri Anda mengeluh tentang hal apa pun juga. Ketika masa sukar datang, berhati-hatilah dengan ucapan Anda. Daripada mengeluh, lebih baik memikirkan cara yang secara verbal dapat Anda berikan kepada Tuhan sebagai korban ucapan syukur.
  • Jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Jangan menginginkan hidup Anda berbeda. Tuhan tahu yang terbaik. Alkitab mengatakan bahwa memiliki hati yang bersyukur adalah kehendak Tuhan untuk Anda dalam Yesus Kristus. Ketika kita mulai berterima kasih pada Tuhan untuk semua yang kita miliki daripada membandingkan diri kita dengan orang lain, itu akan membukakan pintu berkat Tuhan dalam hidup kita.
Tuhan tersenyum ketika kita memuji dan menaikkan ucapan syukur kepada-Nya secara terus-menerus. Hanya ada beberapa hal saja yang terasa lebih baik daripada menerima pujian yang tulus dan penghargaan dari seseorang. Tuhan menyukai hal itu juga. ... Hal-hal yang luar biasa terjadi ketika kita mempersembahkan pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan. Saat kita membuat Tuhan senang, hati kita pun dipenuhi dengan sukacita. (Rick Warren)

Bersama di dalam penuaian.

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Crosswalk
Alamat URL : http://www.crosswalk.com/special-coverage/thanksgiving/thanksgiving-the-power-of-a-thankful-heart-11616835.html
Judul asli artikel : Thanksgiving: The Power of a Thankful Heart
Penulis artikel : Debbie Przybylski
Penerjemah : Illene
Tanggal akses : 22 Juli 2015
 

WOMEN TO WOMEN Perempuan Indonesia "Permata" di Ladang Misi

Women to Women

Karena mengandung risiko dan bahaya, ladang misi biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Namun, Tuhan telah membangkitkan kaum wanita yang berani untuk memperluas kerajaan-Nya dengan menjangkau kaum wanita yang belum terjangkau di Indonesia, berikut adalah kisah mereka.

Dalam bahasa Indonesia, "Jewel" berarti permata -- sebuah kata yang nampaknya tidak berlebihan untuk menggambarkan kehadiran mereka di tengah-tengah masyarakat mayoritas SALAM.

Kisah Nitta*

Nitta lahir dari suku yang sangat fanatik dengan agamanya. Di daerah asalnya, banyak orang mengatakan merupakan suatu daerah yang paling sulit di Indonesia untuk menerima Injil. "Ayah saya adalah seorang SALAM yang taat, beliau memiliki empat istri. Saya anak dari istri yang kedua," Nitta memulai kisahnya. Sama seperti anak-anak lain dari suku ayahnya, ia dibesarkan di sebuah pesantren. Orangtuanya punya harapan yang besar kepadanya untuk menjadi seorang wanita M yang baik. Namun, atas campur tangan Ilahi, ia tidak dapat memenuhi apa yang menjadi mimpi orangtuanya. Di pesantren di mana ia belajar segala sesuatu tentang agamanya, ia malah berjumpa dengan Isa. "Ketika saya menemukan Isa (Yesus) dalam Alkitab, saya langsung terpikat. Saya mulai bertanya-tanya dengan berbagai pertanyaan tentang Dia, namun guru di sekolahnya mencela dia," ia menceritakan.

"Tuhan membukakan pintu bagi saya melalui peristiwa perceraian ibu saya, dan saya dibawa ke satu daerah yang banyak orang Kristennya dan saya diurus oleh kerabat ibu saya yang Kristen," lanjutnya. "Mereka kemudian mulai memperkenalkan saya tentang kekristenan dan akhirnya saya memutuskan menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat saya."

Pertobatan serta komitmennya untuk melayani Tuhan sebagai misionaris penuh waktu merupakan sebuah keputusan yang berani. Nitta mengikuti pelatihan-pelatihan misionaris dan mulai memberitakan Injil di daerah yang penduduknya mayoritas kaum SALAM. Memulai pelayanannya pada usia 22 tahun, memiliki latar belakang sebagai mantan SALAM membuat banyak orang menjadi mudah untuk memahami Injil melalui penjelasan Nitta. "Tuhan menggunakan masa lalunya untuk memenangkan kaum SALAM," katanya. "Tetapi saat ini, agak sulit untuk memberitakan Injil tanpa menimbulkan kecurigaan tetangga karena kebanyakan dari mereka sudah tahu siapa saya dan apa yang saya lakukan." Di kota kecil seperti ini, di mana semua orang saling kenal satu dengan yang lain, Nitta biasanya menyusuri jalan-jalan sambil menceritakan tentang kisah keselamatan, namun sering juga menimbulkan kecurigaan di antara para penjual makanan. "Pernah sekali waktu, seorang warga mengancam saya dengan pisau dan mengatakan jangan datang kembali ke tempat ini," katanya.

Kisah Ella*

Kisah "Permata" yang lain di ladang misi bernama Ella. Bersama dengan suaminya, ia berkomitmen untuk menjangkau kaum SALAM kepada Tuhan. Seperti Nitta, Ella berasal dari keluarga SALAM. Ia berjumpa dengan Yesus melalui teman-temannya. Waktu ia bertamu ke rumah temannya, ia diajak untuk datang ke sebuah persekutuan. "Saya orangnya sering merasa sungkan untuk menolak," kenangnya.

Sebuah pesan sederhana tentang kasih tanpa syarat dari Bapa Surgawi telah menyentuh hati Ella, yang menyebabkan dia memberikan hidupnya kepada Yesus dan mengikuti Dia dengan segenap kekuatannya. Tentunya, menjadi mahal harga yang harus dibayar untuk sebuah keputusan yang diambil oleh Ella, yaitu terputusnya ikatan suatu hubungan keluarga, di mana hal ini juga bisa menjadi penentu arah masa depannya. "Hidup sendirian di usia muda sulit. Akan tetapi, oleh kasih karunia Tuhan, sebuah panti asuhan Kristen mau membiayai seluruh hidup saya dan biaya kuliah saya sampai selesai. Saya masuk sekolah seminari dan memutuskan untuk menjadi seorang hamba Tuhan." Di seminari, ia bertemu dengan calon suaminya, dua pribadi yang dinamis, mereka menikah, dan bersama dengan kedua orang anaknya, sekarang melayani Tuhan dengan menggembalakan jaringan kaum SALAM di pulau Jawa.

Permata-permata ladang misi, yakni Nitta dan Ella merupakan mitra kerja Open Doors. Nitta secara teratur hadir dalam pertemuan persekutuan para penginjil. "Saya sangat diberkati oleh pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh OD, merupakan kesempatan bagi saya untuk belajar lagi. Terima kasih Open Doors," katanya. Sementara Ella dan suaminya terus melengkapi ratusan orang percaya baru dengan dukungan OD dalam memberikan pinjaman modal (Socio Economic Development), pelatihan dan pemuridan, membagikan Alkitab Kontekstual dan buku-buku rohani yang dibutuhkan, sehingga lebih banyak lagi para pekerja misi yang menjangkau daerah mereka masing-masing.

*Nama-nama diubah untuk alasan keamanan

Diambil dari:
Judul buletin : Open Doors Frontline Faith
Edisi : November-Desember 2015
Penulis artikel : Redaksi Open Doors
Halaman : 8 -- 9
 
Stop Press! Sumber Bahan Natal Berkualitas dari YLSA

Natal kian menjelang! Bagaimana persiapan Natal Anda? Apakah Anda membutuhkan sumber bahan-bahan Natal yang bermutu dan alkitabiah? Dengan penuh sukacita, Yayasan Lembaga SABDA mengajak Anda untuk mengunjungi Situs Natal Indonesia. Dapatkan berbagai bahan seputar Natal yang akan membawa Anda kembali kepada firman Tuhan, baik Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Pastikan Anda tidak melewatkannya!

Situs Natal

Jika Anda senang berkomunitas, silakan bergabung dengan komunitas Natal YLSA di Facebook Natal yang menyediakan referensi bahan-bahan seputar Natal, mendiskusikan topik-topik khusus seputar Natal, berbagai informasi Natal, dan sebagainya. Mari, songsong perayaan hari kedatangan Kristus 2000 tahun yang lalu dengan menjadi semakin dekat kepada-Nya!

Kunjungi sekarang juga
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Wanita.
wanita@sabda.org
e-Wanita
@sabdawanita
Redaksi: Amidya, N. Risanti, dan Margaretha I.,
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org