Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/138

e-Wanita edisi 138 (19-3-2015)

Wanita yang Berpengaruh dalam Perkembangan Gereja


______________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen______________
       TOPIK: Wanita yang Berpengaruh dalam Perkembangan Gereja
                         Edisi 138/Maret 2015
                      
e-Wanita -- Wanita yang Berpengaruh dalam Perkembangan Gereja
Edisi 138/Maret 2015

Salam kasih dalam Kristus,

Kita semua mungkin sering mendengar Lidia sebagai salah satu tokoh 
wanita yang disebut namanya dalam kitab Perjanjian Baru. Akan tetapi, 
mungkin tidak semua dari kita mengetahui apa sesungguhnya peran wanita 
pedagang ini dalam perkembangan gereja pada masa-masa tersebut. Ada 
banyak pelajaran yang sesungguhnya dapat kita petik dari karakter 
Lidia, yang lebih dari sekadar fakta bahwa ia merupakan seorang wanita 
pedagang yang percaya dari Tiatira. Kita akan mengetahui lebih banyak 
peranannya dalam perkembangan gereja mula-mula melalui edisi e-Wanita 
138 kali ini. Kiranya apa yang tersimpan dalam karakter Lidia, yang 
kemudian diaplikasikannya pada komunitas orang percaya di Filipi, akan 
menginspirasi Anda untuk berbuat lebih banyak dalam pelayanan bagi 
Tuhan.

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
N. Risanti
< okti(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >


    POTRET WANITA: KEISTIMEWAAN LIDIA -- PERGI DAN LAKUKANLAH ITU

Sebuah topik yang menarik. Kisah ini bercerita tentang seorang wanita 
yang berada di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan hati 
yang tepat, dan dengan perilaku yang tepat pula. Tuhan sanggup 
melakukan perkara-perkara yang ajaib melalui pria dan wanita yang 
senang mencari Dia, mengikuti Dia, dan menaati visi-Nya. Kita hanya 
dibatasi oleh sempitnya visi kita. Jika kita mendapatkan visi dari 
Tuhan, visi itu tidak terbatas karena Dia tidak terbatas.

Alangkah terkesimanya saya dengan kisah ini ketika Roh Kudus memimpin 
Paulus ke Filipi dan memimpinnya kepada seorang wanita yang istimewa -
- wanita yang tepat. Itu merupakan suatu tantangan -- Apakah saya atau 
Anda merupakan wanita yang benar, di tempat yang tepat, pada waktu 
yang tepat, dengan hati yang tepat, dengan perilaku yang tepat yang 
siap untuk dipakai Tuhan?

Gereja di Filipi dilahirkan melalui visi yang berasal dari Roh Kudus -
- sebuah visi yang diberikan Paulus. Apakah Anda sudah memiliki visi? 
Visi Paulus sangat jelas arahnya -- Saya berpikir jika Anda pernah 
diberi arah yang jelas seperti Paulus.

Profil Lidia

Lidia adalah seorang pedagang kain ungu sehingga sangat mungkin jika 
ia seorang wanita yang kaya raya. Pasal ini menceritakan bahwa seisi 
rumahnya dibaptis bersama dengannya, jadi ia pasti memiliki pembantu-
pembantu, atau mungkin juga kerabat yang tinggal bersamanya. Kain ungu 
merupakan kain yang berkualitas dan mahal, dan diakui nilai beratnya 
dihargai dengan perak. Kain ungu biasanya dipakai sebagai penanda 
status bangsawan atau keluarga kerajaan. Itu memberikan penjelasan 
baru dalam Markus 15:17 yang menyatakan, para prajurit mengenakan 
jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya 
di atas kepala-Nya. Dan, mereka mulai memanggil-Nya, "Salam, Raja 
Orang Yahudi!"

Ada kemungkinan bahwa Lidia bukanlah nama aslinya. Lidia berasal dari 
Tiatira, suatu kawasan yang pada mulanya berada di kerajaan Lidia kuno 
sebelum dimasukkan ke dalam Provinsi Kerajaan Romawi di Asia. 
Sebagaimana Tiatira masih dianggap Lidia, mungkin demikian juga dia 
disebut Lidia, atau "wanita Lidia" Beberapa pengamat telah 
merekomendasikan bahwa termasuk ke dalam beberapa nama "wanita Lidia" 
adalah Euodia dan Sintikhe yang disebutkan dalam Filipi 4:3.

Siapa pun namanya, hal yang terpenting adalah bahwa ia merespons 
Injil, dan melalui dirinya pintu terbuka bagi pelayanan di wilayah 
itu. Ia merupakan orang yang penting dalam perintisan dan pengembangan 
gereja di Filipi, yang merupakan kota utama di wilayah Makedonia 
(Yunani utara).

Mengapa Lidia wanita yang benar?

Beberapa poin dari Kisah Para Rasul 16:13-15 di bagian ini menunjukkan 
kepada kita:
- ia adalah seorang wanita yang berdoa
- ia pribadi yang mau mendengar dan mau belajar
- ia adalah seorang penyembah
- ia membuka hatinya
- ia taat kepada pembaptisan
- ia mengaku bahwa dia adalah seorang yang percaya
- ia rindu melayani
- ia membuka rumahnya
- ia ramah

Mari kita lihat masing-masing poin di atas dengan lebih rinci.

Ia adalah seorang pendoa wanita (Kisah Para Rasul 16:13) - ia pergi ke 
tempat ibadah.

Dalam hukum Yahudi, sinagoge dapat dibentuk di mana pun, asal ada 
sepuluh kepala keluarga yang bisa hadir secara teratur. Jika kondisi 
tidak tercapai, sebuah tempat doa di udara terbuka dan dekat sungai 
atau laut akan dibentuk. Tampaknya, tidak ada rumah ibadah di Filipi. 
Paulus sudah ada di sana beberapa waktu lamanya. Itu menjelaskan 
mengapa dia dan saudara-saudaranya pergi sedikit jauh dari kota menuju 
ke sungai, di mana mereka berharap menemukan tempat untuk dapat 
berdoa. Persekutuan doa di tempat terbuka, sungguh sebuah pemikiran 
yang baik. Seberapa sering kita datang ke persekutuan doa, persekutuan 
yang paling diabaikan dalam gereja? Seberapa sering kita datang ke 
ruang doa atau tempat doa kita?

Ia pribadi yang mau mendengar (Kisah Para Rasul 16:14) dan mau 
belajar.

Tampak nyata bahwa banyak yang terjadi di dalam persekutuan-
persekutuan doa tersebut merupakan sebuah pengetahuan awal. Kisah Para 
Rasul 16:14 dengan jelas menceritakan, "Tuhan membuka hati Lidia untuk 
merespons pesan Paulus". Saya bisa membayangkan ia duduk di sana 
menyerap semua yang Paulus ajarkan. Hal ini berbeda dengan apa yang ia 
dengar sebelumnya, yaitu tentang seseorang yang nyata, yaitu Yesus, 
yang Paulus katakan sebagai Mesias yang lama ditunggu-tunggu, yang 
sudah disalibkan untuk menghapus dosanya, yang telah bangkit dari 
antara orang mati pada hari ketiga, memperlihatkan diri kepada para 
murid, kemudian naik ke surga. Paulus mungkin bercerita tentang 
pertobatannya yang ajaib yang terjadi di jalan menuju Damaskus. Ia 
benar-benar mendengar, dan hatinya tersentuh oleh pesan Injil. 
Sementara ia menjadi sangat antusias untuk belajar, ia juga cepat 
merespons. Seberapa sering kita mendengar pesan Allah dan mengetahui 
Tuhan sedang berbicara kepada kita, tetapi masih menunda untuk 
merespons? Mari kita cepat merespons seperti Lidia.

Ia adalah seorang penyembah (Kisah Para Rasul 16:14).

Lidia disebut sebagai seorang yang "takut akan Allah" dan pasti telah 
menerima pengajaran di sinagoge di tempat asalnya, Tiatira. Dalam 
persekutuan doa ini, para wanita akan menyusun daftar doa dan membaca 
bagian Hukum Taurat dan kitab para nabi, mereka akan mendiskusikan apa 
yang telah mereka baca, dan berharap untuk mendengar dari seorang 
pengajar Yahudi yang berkelana, yang akan memberi sebuah penjelasan 
atau nasihat, dan menerima berkat. Ia telah menyembah Allah dalam 
satu-satunya cara yang diketahuinya dan setia melakukannya. Namun, ia 
belum mengerti siapa yang sedang disembahnya. Setelah membuka hatinya 
kepada Tuhan, Lidia sekarang bisa menyembah dalam roh dan kebenaran. 
Kita sekarang sangat beruntung karena mengetahui siapa yang kita 
sembah -- yaitu Yesus, kekasih jiwa kita. Dan, kita memiliki Roh Kudus 
yang membantu kita ketika kita kehabisan kata-kata untuk diungkapkan 
saat menyembah Dia. Tuhan sedang mencari penyembah-penyembah

Ia membuka hatinya (Kisah Para Rasul 16:14).

Sebuah pernyataan sederhana, tetapi begitu substansial. Sering kali, 
hati kita tertutup, hati kita menjadi tanah yang keras. Yesus telah 
berbicara tentang hal itu dengan sangat sering. Saya yakin ketika 
Lidia sedang duduk mendengarkan Paulus, Roh Kudus mencairkan hatinya, 
melunakkan hatinya untuk merespons pengajaran. Ia tidak akan pernah 
sama lagi dengan sebelumnya. Itulah yang terjadi ketika Allah 
mencairkan hati Anda. Ia dapat memecahkan tempat yang keras. Bukalah 
hati Anda kepada-Nya hari ini dan lihatlah apa yang mampu dilakukan-
Nya dalam hidup Anda. Saya ingat saat saya tidak hanya memiliki hati 
yang keras, tetapi juga membangun dinding di sekitar diri saya, dan 
saya sedang bertekad tidak akan ada satu pun yang akan mampu 
menembusnya. Dan memang, tidak satu pun dapat melakukannya. Kita dapat 
mencegah Allah bertindak dalam hidup kita dengan mengeraskan hati 
kita. Biasanya, saya akan berada dalam masalah jika Allah sedang 
menyoroti tanah yang keras tersebut, tetapi saya tidak ingin 
menghadapinya.

Ia taat untuk dibaptis (Kisah Para Rasul 16:15).

Bersama dengan seisi rumahnya. Pada zaman Alkitab, pembaptisan 
mengikuti segera setelah pertobatan. Mungkin Anda tidak pernah 
mengambil langkah ketundukan ini. Baptisan adalah cara yang sangat 
simbolis dalam mengubur kehidupan lama dan bangkit untuk mendapatkan 
hidup baru yang Allah miliki untuk Anda.

Ia mengaku bahwa ia orang percaya (Kisah Para Rasul 16:15).

Adalah penting juga pada zaman Alkitab, untuk mengakui iman di dalam 
Yesus, yang terkadang memerlukan harga yang amat besar. Stefanus, 
martir pertama, berbicara kepada para pendakwanya, dan membayar 
ucapannya itu dengan nyawanya. Ketika ia duduk di Sanhedrin, 
dituliskan bahwa wajahnya sama seperti muka seorang malaikat. Bukankah 
hal itu indah? Saya ingin tahu apakah wajah saya seperti seorang 
malaikat ketika saya pergi bekerja setiap hari -- saya rasa tidak. 
Begitu sering saya tidak berbicara ketika saya sebenarnya dapat 
berbicara, ketika sebuah kesempatan datang dalam hidup saya. Alkitab 
mengatakan bahwa Stefanus penuh dengan Roh Kudus -- mungkinkah itu 
rahasianya?

Ia ingin melayani (Kisah Para Rasul 16:15).

Setelah pertobatan dan pembaptisan, Lidia kemudian ingin melayani 
saudara seimannya. Ia menerima sesuatu yang sangat istimewa dan ingin 
membalasnya kembali. Hal ini sangat sering terjadi ketika seseorang 
menjadi Kristen -- itulah yang menandai mereka. Hal tersebut sering 
menjadi perubahan yang menakjubkan yang orang saksikan. Sebuah 
perubahan hidup adalah salah satu kesaksian yang paling berkuasa yang 
kita dapat miliki. Mengenal Yesus, belajar tentang Dia, mengikuti Dia, 
menjadi semakin seperti Dia, berarti suatu hasrat yang kian bertumbuh 
di dalam diri kita untuk melayani seperti yang Dia lakukan.

Ia membuka rumahnya (Kisah Para Rasul 16:15).

Salah satu cara untuk melayani adalah dengan membuka rumahnya. Ia 
ingin menikmati persekutuan dengan saudara seiman. Tubuh Kristus 
bertemu di rumahnya. Dalam Kisah Para Rasul 16 ayat 40, ketika Paulus 
dan Silas keluar dari penjara, mereka pergi ke rumah Lidia, di mana 
mereka bertemu dengan saudara-saudara seiman dan menguatkan mereka. 
Jadi, rumah Lidia menjadi pusat penjangkauan Kristen dan peribadahan 
di Filipi. Anda hanya perlu membaca kitab Filipi untuk melihat 
bagaimana gereja ini telah bertumbuh dan betapa istimewanya tempat itu 
di hati Paulus.

Ia ramah (Kisah Para Rasul 16:15).

Terlihat dalam Kisah Para Rasul 16 ayat 40, rumah Lidia terbuka untuk 
orang-orang yang tidak diharapkan, bahkan yang baru saja keluar dari 
penjara! Ia mempraktikkan keramahtamahan, tidak hanya ketika ia ingin 
melakukannya, tetapi juga ketika keramahtamahan itu diperlukan.

Hasil Pertobatan Lidia -- Gereja mula-mula dibentuk untuk pertama 
kalinya di Filipi.

Jemaat bertemu di rumah Lidia -- gereja pertama di Filipi. Seperti apa 
persekutuan itu? Nah, anggota pertama dari persekutuan itu adalah 
budak perempuan yang sudah pernah kerasukan setan dan kepala penjara, 
yang tidak terlalu terkenal, bersama-sama dengan seisi rumahnya. Injil 
itu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, seperti halnya saat ini. 
Orang-orang pada zaman Alkitab tidaklah begitu berbeda dengan zaman 
sekarang.

Penginjilan Paulus diikuti oleh tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban. 
Pikirkan tentang hal tersebut. Budak perempuan yang kerasukan setan 
yang sudah mengikuti mereka selama beberapa hari, dengan ajaib 
disembuhkan -- dibebaskan. Ketika Paulus dan Silas di penjara, berdoa 
dan memuji Allah, ada gempa bumi begitu besar sehingga mengguncangkan 
dasar-dasar penjara itu. Pintu penjara terbuka dan rantai semua orang 
terlepas. Pasti terjadi keributan yang cukup besar; orang-orang 
berteriak, menjerit -- tidak ada yang berlari keluar -- mereka semua 
begitu ketakutan, mereka tetap tinggal di tempat mereka berada.

Kepala penjara itu akan bunuh diri, tetapi Paulus berseru dengan suara 
nyaring, katanya, "Jangan celakakan dirimu! sebab kami semuanya masih 
ada di sini!" Pastilah keadaannya gelap karena kepala penjara kemudian 
meminta suluh. Dia membawa Paulus dan Silas keluar dan bertanya kepada 
mereka apa yang harus dia lakukan untuk diselamatkan. Paulus 
memberitakan Injil kepada dia dan keluarganya dan mereka semua 
diselamatkan. Dia kemudian juga membawa mereka ke rumahnya, memberi 
mereka makan, mencuci luka mereka dan pada saat itu, dia sudah 
melakukan pelayanan. Hal yang saya sukai adalah bagian yang 
mengatakan, dia dipenuhi dengan sukacita karena dia percaya kepada 
Tuhan. Dia dan seluruh keluarganya.

Mereka adalah orang-orang kunci dalam gereja mula-mula ini di Filipi.

Itu benar-benar cerita yang luar biasa. Dan, betapa pentingnya bagian 
yang diperankan Lidia -- wanita satu ini, wanita yang benar, di tempat 
yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan hati yang tepat, dan dengan 
perilaku yang tepat.

Lidia adalah seorang wanita berpengaruh pada zamannya. Allah mencari 
wanita yang berpengaruh pada zaman dan generasi ini.

Apa yang bisa Allah lakukan dengan Anda? Saya memberi judul artikel 
ini "Keistimewaan Lidia" -- Pergi dan Lakukan Itu -- Apakah Anda siap? 
(t/Wiwin)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Watton
Alamat URL: http://www.watton.org/wftk/teaching/Lidia.htm
Judul asli artikel: The Lydia Factor - Go and Do It
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 20 Oktober 2014


      STOP PRESS: VIDEO NUBUAT PASKAH DARI YAYASAN LEMBAGA SABDA

Jadikan Paskah tahun 2015 ini semakin berkesan di hati Anda dengan 
memaknainya secara benar. Yayasan Lembaga SABDA rindu menolong setiap 
orang percaya agar semakin memahami Paskah sesuai dengan kebenaran 
firman Tuhan. Untuk itu, YLSA menghadirkan video Nubuat Paskah. Video 
ini akan sangat menolong Anda untuk melihat, merenungkan, dan meyakini 
bahwa Paskah telah dinubuatkan dari Perjanjian Lama dan telah digenapi 
di Perjanjian Baru. Sungguh, suatu karya besar Allah bagi kita, orang-
orang yang dikasihi-Nya. Simaklah video Nubuat Paskah ini dengan hati 
yang haus akan kebenaran firman Tuhan, dan bagikanlah kebenaran ini 
kepada teman-teman Anda. Selamat Paskah.

==> https://youtu.be/TqH6_OiZFaY


Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti dan Mei
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org