|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-wanita/13 |
|
e-Wanita edisi 13 (3-6-2009)
|
|
_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________
Topik: Istri yang Menyenangkan Hati Allah
Edisi 13/Juni 2009
______________________________________________________________________
MENU SAJI
- SUARA WANITA
- RENUNGAN WANITA: Peperangan Seorang Wanita
- DUNIA WANITA: Di Mana Pun Berada, Seorang Istri Kristen Berkewajiban
Memuliakan Allah
- POTRET WANITA: Sara
- POKOK DOA: Menjadi Istri yang Diberkati dan Memberkati
- STOP PRESS: Baru! Situs Doa: Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia
______________________________________________________________________
- SUARA WANITA
Shalom,
Seorang wanita Kristen yang mengasihi Allah pasti menyadari bahwa
peran seorang istri dalam sebuah keluarga tidak hanya menyenangkan
hati sang suami, tapi juga menyenangkan hati Allah. Sehubungan
dengan itu, kami mengajak Sahabat Wanita membaca sebuah artikel yang
berjudul "Di Mana Pun Berada, Seorang Istri Kristen Berkewajiban
Memuliakan Allah". Besar harapan kami, artikel ini semakin
menguatkan Sahabat Wanita sekalian, khususnya dalam menjalani tugas
dan kewajiban sebagai istri yang takut akan Tuhan.
Selain artikel tersebut, kami juga ingin mengajak Anda mengenal
sosok Sara dan meneladani kepribadiannya sebagai seorang istri.
Kiranya sajian kali ini tidak hanya menjadi berkat bagi Anda, tapi
juga segenap keluarga Anda. Tuhan memberkati.
Teriring salam dan doa,
Pimpinan Redaksi e-Wanita,
Yohanna Prita Amelia
http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/
______________________________________________________________________
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh?
Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi!
-- Maleakhi 2:15a --
______________________________________________________________________
- RENUNGAN WANITA
PEPERANGAN SEORANG WANITA
"TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan."
(Hakim-hakim 4:9)
Sebuah teks yang agak tak umum, tapi mungkin ada beberapa orang di
dunia ini yang cukup beriman untuk memahaminya. Barak, seorang pria,
meski dipanggil untuk berperang, tidak memiliki cukup nyali untuk
maju perang kecuali Debora turut bersamanya, demikianlah Allah
menetapkan perang itu sebagai peperangan seorang wanita. Dengan cara
ini, Dia menegur kelemahan laki-laki, membuat nama-Nya semakin
mahsyur, dan mempermalukan musuh umat-Nya.
Allah bisa memakai orang-orang yang lemah. Dia bisa memakai saya.
Dia mungkin memakai orang-orang yang biasanya tidak terlibat dalam
acara-acara akbar. Dia bisa memakai Anda. Wanita yang membunuh musuh
Israel bukanlah wanita Amazon, melainkan seorang istri yang tinggal
di dalam tendanya. Dia bukan seorang orator, melainkan seorang
wanita yang biasa memerah susu dan membuat mentega. Mungkinkah Allah
memakai kita untuk menggenapi rencana-Nya?
Hari ini seseorang mungkin akan berkunjung ke rumah kita, sama
seperti Sisera yang singgah ke tendanya Yael. Jangan gunakan
kesempatan itu untuk membunuhnya, melainkan untuk menyelamatkannya.
Mari kita menyambutnya dengan ramah dan kemudian menceritakan
anugerah keselamatan yang sejati dari Tuhan Yesus, Penebus Agung
kita, dan mengatakan, "Percayalah dan hiduplah." Siapa tahu pendosa
yang keras hati bisa diselamatkan oleh Injil. (t/Setya)
Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
Judul buku: Faith`s Check Book
Penulis: C. H. Spurgeon
Penerbit: Whitaker House, Springdale 1992
Halaman: 181
______________________________________________________________________
- DUNIA WANITA
DI MANA PUN BERADA,
SEORANG ISTRI KRISTEN BERKEWAJIBAN MEMULIAKAN ALLAH
Ada pepatah kuno yang kini jarang kita dengar: "Kemurahan hati
bermula di rumah." Pepatah ini merupakan nasihat yang bagus bagi
kita, para istri.
Ranjang Pernikahan
Mari kita memulainya dari ranjang. Lingkup pernikahan merupakan hal
yang penting bagi semua pernikahan Kristen yang baik. 1 Korintus
7:3-5 memberikan nasihat yang terbaik.
"Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian
pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya
sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas
tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi,
kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya
kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu
kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu,
karena kamu tidak tahan bertarak."
Sikap antusias dan sepenuh hati akan meyakinkan suami kita bahwa
kasih kita bagi mereka adalah sungguh-sungguh. Peringatan untuk
tidak mementingkan diri sendiri tidak boleh diremehkan. Kesatuan
fisik ditahbiskan oleh Tuhan sebagai anugerah bersama yang Allah
berikan kepada setiap pasangan; memecah kesatuan itu akan berujung
pada godaan yang tidak perlu terjadi.
Yang tidak benar adalah bila kita memandang seks seperti dunia
memandangnya. Seks bukanlah sebuah mainan. Tuhan memberikan seks
agar bermanfaat bagi setiap pasangan. Seks harus dipandang dengan
tanggung jawab, dengan selalu mengingat tujuannya yang ditahbiskan
oleh Tuhan, yakni untuk menghasilkan keturunan. Hal ini harus
menjadi perhatian pasangan Kristen. Perintah di Kejadian untuk
beranak cucu dan bertambah banyak dan memenuhi bumi harus dilakukan
oleh semua pasangan dalam seluruh generasi. Generasi modern ini,
yang mudah sekali mendapatkan alat kontrasepsi, cenderung melupakan
hal ini. Banyak pasangan Kristen yang menunda memiliki anak tanpa
alasan yang jelas selain untuk kenyamanan mereka sendiri. Saat
mereka merasa bahwa saatnya tepat bagi mereka untuk memiliki anak,
si istri telah berusia 35-an tahun. Pada usia tersebut, sering kali
tingkat kesuburan telah menurun dan kehamilan sudah sulit terjadi.
Beberapa pasangan terlambat menyadari bahwa mereka telah membuang
kesempatan untuk memiliki anak. Bertindak dengan penuh tanggung
jawab dalam hal ini adalah sesuatu hal yang penting. Ibrani 13:4
memberikan batasan yang jelas tentang kegiatan seksual: "Hendaklah
kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu
mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan
dihakimi Allah."
Makanan Jasmani
Hal penting lain di mana seorang istri harus menghormati Allah
adalah saat ia berbelanja. Uang benar-benar milik Allah dan Dia
mengizinkan kita memakainya untuk memenuhi semua kebutuhan. Belanja
harus dilakukan dengan bijaksana, ingatlah hal-hal yang dibutuhkan
dan disukai oleh suami Anda. Adalah baik untuk memiliki persediaan
makanan kalau-kalau ada tamu yang mendadak datang sehingga kita bisa
menaati perintah Injil untuk bermurah hati. Penghasilan yang
pas-pasan tidak berarti membuat kita tidak bisa bermurah hati,
karena kita diajarkan untuk bermurah hati kepada orang lain tanpa
bersungut-sungut. Kita diajarkan untuk menghibur orang asing, dan
Lukas mengajarkan kepada kita untuk mengundang orang-orang yang
miskin dan yang membutuhkan. Banyak makanan buatan rumah yang bisa
disiapkan untuk sejumlah orang dengan biaya lebih murah daripada
biaya makan untuk dua orang. Perencanaan dan belanja yang cermat
akan membuat Anda dapat melakukan banyak hal dengan sedikit
pengeluaran.
Dapur adalah tempat lain di mana istri harus menghormati Allah.
Pertimbangan yang matang tentang menu-menu yang mengandung nutrisi
untuk keluarga adalah hal yang penting. Waktu yang dihabiskan untuk
mencari resep-resep makanan yang baik dan lezat akan menjadi waktu
yang berguna. Istri yang mengatakan, "Saya bukan orang yang pandai
memasak," menyiratkan kurangnya ketekunan untuk melakukan tugas yang
akan mengasilkan sesuatu yang baik.
Memenangkan Suami Anda
Seorang wanita mungkin menjadi pengikut Kristus setelah menikah, dan
suaminya tidak menerima imannya kepada Kristus serta masih menjadi
orang yang tak percaya. Bagaimana orang percaya baru menghormati
Tuhan di dalam dan di luar rumah? Jawabannya ada di 1 Petrus 2:25
hingga 3:1-4.
"Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah
kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu. Demikian juga kamu,
hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di
antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa
perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat,
bagaimana murni dan salehnya hidup istri mereka itu. Perhiasanmu
janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut,
memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang
indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang
tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh
yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah."
Orang Kristen baru sering kali mencoba mengajak suaminya untuk
percaya kepada Kristus. Seorang istri dapat memenangkan suaminya
bukan dengan perkataan, melainkan melalui perilakunya yang ilahi.
Hal ini terutama menunjuk kepada perilakunya di rumah. Dia memiliki
hak istimewa untuk menjadi saksi Kristus yang setia dengan
menunjukkan kelembutan yang baru terhadap suaminya; rohnya yang
lembut dan tenang, dibarengi dengan tindakan-tindakan yang sesuai
terhadap suaminya, akan membuat suaminya melihat realitas pekerjaan
istrinya dan dengan sendirinya membuatnya tertarik untuk mengikut
Kristus. Beberapa petobat baru segera berpikir bahwa mereka harus
memberikan setengah hidup mereka di gereja dan terlibat dalam
berbagai bentuk kegiatan di gereja.
Tidaklah bijaksana bagi seorang wanita yang suaminya belum bertobat
untuk banyak terlibat di gereja. Hal tersebut justru akan semakin
membuat suaminya jauh dari Kristus. Suami Anda harus menjadi
pertimbangan yang utama, tidak peduli seberapa lama dia membutuhkan
waktu untuk bisa menjadi pengikut Kristus. Pekalah terhadap
kebutuhannya dan jangan abaikan dia. Mulailah tunduk kepadanya
karena sekarang Anda sudah menjadi milik Allah. Dia harus dihormati
sebagai suami Anda, meskipun dia belum menjadi orang percaya.
Mintalah izin darinya untuk waktu yang akan Anda gunakan di gereja;
dengan sendirinya dia akan tahu bahwa Anda ingin hadir secara rutin
di tempat persekutuan karena sekarang Anda adalah orang percaya.
Sebelum Anda bertanya kepada suami Anda tentang masalah-masalah
gereja, cobalah terlebih dahulu meminta kepada Tuhan untuk
membimbing suami Anda dalam mengambil keputusan, kemudian terimalah
ide-ide suami Anda dengan ucapan syukur. Inilah cara untuk
menghormati Tuhan. Merasa diri lebih baik dari suami karena Anda
sekarang adalah orang Kristen dan merasa bahwa Anda bisa menilai
segala sesuatu sendiri tanpa suami Anda adalah hal yang tidak sesuai
dengan yang firman Tuhan. Ketaatan Anda adalah kepada Tuhan. Dia
yang memberi Anda suami dan Anda adalah penolong yang sepadan
baginya, khususnya karena sekarang Anda telah mendapatkan anugerah
keselamatan. 1 Petrus 3:1-6 menjelaskan hal ini.
Dandanan yang Ilahi
Alkitab sangat jelas mengatakan bagaimana seorang istri harus
berperilaku di gereja. 1 Petrus berlaku di gereja dan di
tempat-tempat lainnya. Tuhan dihormati melalui roh istri yang lembut
dan tenang di gerejanya. Ini juga ditegaskan dalam surat
penggembalaan -- para wanita hendaknya berpakaian yang sederhana
dan sopan. Pakaian yang aneh tidak tepat untuk istri yang taat,
demikian pula dengan perhiasan yang terlalu banyak atau yang
terkesan sengaja dipamerkan. 1 Timotius 2:13-15 mengatakan, "Seorang
wanita harus belajar dalam ketenangan dan penuh ketundukan." Wanita
tidak memiliki kuasa atas laki-laki. Mengapa?
"Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. Lagipula
bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuanlah yang tergoda dan
jatuh ke dalam dosa. Tetapi perempuan akan diselamatkan karena
melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman, kasih, dan kekudusan
dengan segala kesederhanaan."
Tuhan memahami posisi wanita dan Dia telah merancang tanggung jawab
yang sesuai bagi kita di gereja. Pria bertugas memimpin. Tuhan juga
mengerti betapa rapuhnya seorang istri selama masa-masa mengandung
dan melahirkan, dan janji-Nya, dengan beberapa syarat, harus
diterapkan selama masa mengasuh keluarga. Ingat, Titus 2:4
mengatakan kepada kita bahwa wanita yang lebih tua harus mendukung
dan melatih wanita yang lebih muda selama masa itu.
Wanita di Dunia Kerja
Sekarang ini banyak wanita yang terjun ke dunia kerja, beberapa
sebelum melahirkan anak dan beberapa setelah melahirkan anak. Istri
yang menghormati Allah akan meminta pendapat suaminya tentang apa
yang suaminya pikir baik baginya. Beberapa istri menjadi sangat
kelelahan karena bekerja sepanjang hari dan harus mengerjakan
pekerjaan rumah. Tuhan memberikan tanggung jawab kepada suami dan
istri atas pilihan-pilihan yang mereka buat di dunia kerja di luar
rumah. Tanggung jawab utama seorang istri adalah suaminya, kemudian
anak-anaknya. Tidak seorang pun yang bisa mengerjakan peran ini
selain ia sendiri. Sikap cinta uang mendorong beberapa wanita
mencari pekerjaan saat mereka seharusnya mengabdikan diri pada
kegiatan-kegiatan yang memuliakan Tuhan. Bila istri bekerja penuh
waktu, hampir tidak mungkin baginya untuk mengatur dan melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang telah Tuhan rencanakan baginya. Bila kita
tidak berhati-hati, masyarakat kita yang matrealistis bisa dengan
mudah membawa kita kepada hal-hal yang berbahaya.
Saya memiliki seorang teman yang masih muda dan lajang. Dia
mengamati seorang wanita yang telah menikah yang bekerja dengannya.
Dia menceritakan kepada saya tentang seorang wanita yang memikirkan
pekerjaannya, membicarakan pekerjaannya, dan mengatur segala sesuatu
tentang pekerjaannya. Suaminya jarang dia perhatikan. Dia mengatakan
bahwa tidak ada bukti bahwa istri dan suami adalah "satu daging".
Salah satu teladan favorit dalam hal istri yang taat adalah
almarhumah Bethan Lyoyd-Jones, istri Dr. Martyn Lloyd-Jones. Mereka
berdua adalah pasangan muda yang cerdas. Bethan adalah seorang
dokter yang berkualitas di London. Suaminya adalah seorang dokter
terkemuka di London. Martyn menerima panggilan Tuhan untuk melakukan
pelayanan. Mereka mematuhi panggilan itu. Mereka dipanggil untuk
melayani dalam suatu wilayah di daerah South Wales, di mana banyak
pria di sana adalah penambang. Pendapatan mereka menurun drastis,
tetapi Bethan tidak mencoba untuk bekerja; dia tahu suaminya
membutuhkannya di rumah sehingga dia merawat anak-anak mereka.
Menjelang akhir pelayanan panjang mereka yang berujung di London,
dia mengatakan bahwa tugasnya adalah "menjaga agar suaminya tetap di
atas mimbar". Mereka berdua percaya bahwa pengabaran Injil
membutuhkan kemampuan terbaik mereka dan itulah cara Tuhan menuntun
mereka.
Belajar Patuh
Berkenaan dengan perilaku istri di mana pun mereka berada, sosok
Sara, istri Abraham, adalah teladan yang tepat. Abraham berasal dari
keluarga yang kaya dan berpengaruh di Kaldesi. Mereka menjalani
hari-harinya dengan penuh kenyamanan. Tuhan memanggil mereka untuk
pergi ke suatu tempat yang asing. Itu berarti, mereka harus
meninggalkan semua kenyamanan tersebut dan menjadi pengembara. Kita
tidak mendengar Sara mengeluh atau tidak mau pergi. Setelah mapan di
Haran, kemudian mereka harus pindah ke Kanaan. Seperti yang kita
ketahui dalam Alkitab, ada banyak orang-orang jahat dan asing yang
tinggal di Kanaan. Sara harus menghadapi semua pergolakan itu, namun
ia percaya dan menghormati suaminya serta menyebutnya sebagai tuan.
Dia adalah wanita yang cantik, tetapi kita tidak pernah menemuinya
tidak patuh.
Saya punya seorang teman yang suaminya bekerja di kantor pemerintah.
Suaminya ini mendapat tawaran posisi yang lebih baik di daerah lain.
Dia sangat tertarik pada tawaran ini, tetapi istrinya tidak mau
pindah rumah. Jelas, tindakannya itu membuat suaminya frustrasi, dan
kesaksiannya tentang Kristus rusak karena ketidaksediaannya untuk
patuh. Siap pindah ke tempat di mana suami Anda akan pindah
merupakan sebuah cara yang tepat untuk menunjukkan sikap patuh.
Seorang wanita yang biasanya menghormati suaminya mungkin tergoda
untuk menunjukkan sikap tidak hormat di antara teman-temannya atau
kerabatnya. Ketika para wanita mengobrol dan obrolan itu mulai
"panas", sangatlah mungkin untuk mengatakan hal-hal yang mungkin
akan disesali. "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari
orang yang dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8).
Sakit keras di rumah, kapan pun itu terjadi dalam hidup ini, bisa
jadi sangat sulit dihadapi. Tuhan memberikan anugerah saat kita
memintanya, dan sakit keras di rumah bisa Allah gunakan sebagai
saksi yang berkuasa akan anugerah-Nya yang besar. Suami saya merawat
seorang wanita yang sakit kanker. Wanita ini adalah orang percaya,
tetapi ia jauh dari Tuhan. Dia dan suaminya, bersama-sama dengan
anak-anak perempuannya yang berusia remaja, benar-benar menerima
anugerah yang sejati saat ia menderita sakit. John, bersama anak
perempuan wanita itu, berada di tempat tidur di mana wanita itu
berbaring. Kemenangan iman jelas terjadi. Setelah ia meninggal, anak
perempuannya berkata, "Ibuku telah bersama Tuhan selama 5 menit, dan
wajahnya, yang masih basah oleh air mata, berseri-seri!"
Ada banyak kesempatan -- baik di dalam maupun luar rumah -- bagi
istri Kristen untuk memuliakan Tuhan melalui pendekatannya yang
ilahi kepada suaminya. "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing
berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan istri
hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33) (t/Ratri)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: The Hayletts
Judul asli artikel: Where The Christian Wife Is To Honour The Lord
Penulis: Phyllis Mercer
Alamat URL: http://www.hayletts.net/fm/fm09_wife.html
______________________________________________________________________
- POTRET WANITA
SARA
Diringkas oleh: Novita Yuniarti
Sara (yang artinya "ibu segala bangsa") merupakan nama yang
diberikan Tuhan kepada seorang wanita yang sebelumnya bernama Sarai.
Dia adalah istri Abraham. Sebenarnya Sara adalah saudara Abraham
(satu bapak, tetapi lain ibu). Dalam Alkitab, khususnya kitab
Kejadian, hanya sedikit informasi yang dapat kita peroleh mengenai
Sara. Namun karena Abraham, suaminya, memiliki iman yang besar, maka
secara tidak langsung Sara juga mendapatkan cukup banyak perhatian.
Sebagai seorang manusia, sudah barang tentu Sara memiliki kekurangan
maupun kelebihan.
Kelebihan Sara
1. Ia Bersatu Hati dengan Suaminya
Sara memutuskan mengikuti Abraham dan meninggalkan keluarga serta
tanah kelahirannya. Hal ini menunjukkan bahwa Sara taat akan
perintah Tuhan. Wanita-wanita Kristen yang menjadi istri
hendaknya sehati dengan suaminya. Dari kisah Abaraham, kita juga
melihat bahwa ke mana pun Abraham pergi, ia pasti mendirikan
sebuah mezbah bagi Tuhan. Di mana suami dan istri bersatu hati
dalam doa, maka berkat Tuhan akan turun atas rumah tangga mereka.
Mengingat kesehatian dalam rumah tangga sangatlah penting, maka
tiap-tiap keluarga Kristen bukan saja perlu mengadakan mezbah doa
dalam keluarga, melainkan kesatuan hati antara suami dan istri
juga sangat diperlukan.
2. Menghormati Suaminya.
Dalam Kejadian 18:2, disebutkan bahwa Sara sangat menghormati
suaminya. Bukti rasa hormatnya kepada Abraham ia tunjukkan dengan
memanggil Abraham dengan sebutan "tuan". Dengan demikian, sebagai
seorang istri, pertama-tama mereka harus menghormati Tuhan Yesus,
baru setelah itu menghormati suaminya seperti yang diperbuat oleh
Sara.
Kekurangan Sara
1. Kurang Bijaksana.
Pada mulanya Abraham tidak pernah berpikir untuk menjadikan Hagar
sebagai istrinya. Ide ini sebenarnya berasal dari Sara sendiri.
Meskipun Sara berpendapat bahwa hal ini benar, namun hal ini
menunjukkan bahwa Sara kurang memercayai Tuhan. Dengan berbuat
demikian, seolah-olah Sara hendak membantu supaya perjanjian
Tuhan segera tergenapi. Karena perbuatannya, maka Sara harus
menanggung akibatnya, di antaranya ia terpaksa menerima hinaan
dari Hagar ketika Hagar tahu dirinya hamil. Pada kemudian hari,
Hagar juga sering mengolok-olok Ishak, anak Sara. Selain itu,
rumah tangganya juga ikut menderita; tidak ada damai sejahtera
dalam keluarga. Sebagai seorang istri, jangan pernah mengusulkan
atau memberi pendapat yang tidak benar, dan jangan pernah
membantu suaminya melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan
kehendak Tuhan.
2. Kurang Percaya akan Janji Tuhan.
Saat Sara mendengar janji yang disampaikan Tuhan mengenai dirinya
melalui Abraham, di mana Tuhan akan mengaruniakan kepadanya
seorang anak laki-laki, dalam hatinya ia menertawakan janji
tersebut. Seorang istri yang tidak percaya kepada janji Tuhan
akan merintangi kuasa dan pekerjaan Tuhan dalam hidupnya. Abraham
sangat mengetahui kelemahan Sara. Oleh sebab itu, ketika Tuhan
meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak sebagai korban bagi
Tuhan, Abraham memilih untuk tidak memberitahukannya karena Sara
pasti akan menghalangi ketaatan Abraham untuk melakukan perintah
Tuhan. Ada banyak keluarga Kristen yang sekalipun tidak
menghalangi anaknya untuk percaya kepada Tuhan, namun bila
anak-anaknya mendapat panggilan Tuhan untuk mempersembahkan hidup
sepenuhnya kepada Tuhan, maka orang tua cenderung tidak
menyetujuinya, sehingga berkat yang seharusnya tercurah pada
keluarga itu secara melimpah akhirnya hilang.
Hal lain yang dapat kita lihat dari akibat perbuatan Sara
adalah saat Hagar memutuskan untuk pergi dari rumah karena tidak
tahan akan tekanan-tekanan yang dilakukan oleh Sara. Sebagai
wanita Kristen, kita tidak boleh melakukan hal ini mengingat
firman Tuhan dalam Efesus 6:9 mengatakan bahwa baik orang-orang
yang merdeka maupun seorang hamba, semuanya ada di bawah Tuhan
sendiri. Sekalipun Sara memunyai banyak kekurangan, namun dalam
Alkitab tertulis bahwa Sara dijadikan salah satu teladan bagi
kaum wanita (1 Petrus 3:5).
Diringkas dari:
Judul buku: Kaum Wanita dalam Perjanjian Lama
Penulis: Dr. Timothy S.K. Dzao
Penerbit: Geredja Santapan Rohani Indonesia Djakarta, Jakarta 1969
Halaman: 17 -- 22
______________________________________________________________________
- POKOK DOA
MENJADI ISTRI YANG DIBERKATI DAN MEMBERKATI
Doakanlah agar Tuhan memampukan setiap istri untuk melakukan tugas
dan kewajibannya sehari-hari, baik terhadap keluarga atau pun
lingkungannya. Supaya mereka bisa menjadi berkat bagi lebih banyak
orang dan dapat memuliakan nama Tuhan dalam keseharian mereka.
______________________________________________________________________
- STOP PRESS
BARU! SITUS DOA:
KOMUNITAS PENDOA SYAFAAT INDONESIA
< http://doa.sabda.org >
Anda rindu melihat pemulihan terjadi atas keluarga, gereja, kota,
dan bangsa Anda?
Anda ingin belajar lebih banyak tentang doa?
Anda ingin memiliki partner untuk berdoa dan berbagi?
Situs Doa, yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA
<http://www.ylsa.org>, adalah tempat yang tepat untuk menjawab
kerinduan dan keinginan Anda.
Kami percaya situs Doa, yang dilengkapi dengan Artikel, Renungan,
Ilustrasi, Kesaksian, serta Riwayat Tokoh-Tokoh Doa, akan memperluas
wawasan dan pengetahuan Anda tentang doa.
Istimewanya, situs ini menyediakan beberapa kalender doa yang
bisa Anda pakai sebagai panduan Anda berdoa, baik secara pribadi
maupun kelompok. Bagi Anda yang ingin berbagi beban doa, situs Doa
juga menyediakan fasilitas untuk mengirimkan permohonan doa agar
Anda mendapatkan dukungan doa dari saudara-saudara seiman yang lain.
Khusus bagi Anda yang dilengkapi Tuhan dengan karunia berdoa, situs
ini menyediakan fasilitas forum yang mengundang Anda bergabung dalam
"Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia" untuk berdoa bersama bagi
Indonesia. Forum ini disediakan bukan untuk berdiskusi atau berdebat
tentang doa, namun untuk menyatukan hati kita dalam berdoa bagi
bangsa kita yang tercinta, yaitu Indonesia. Untuk mendaftarkan diri,
silakan menghubungi < doa(at)sabda.org >.
Segera kunjungi situs DOA <http://doa.sabda.org>! Ingatlah selalu
untuk memberitahukan informasi ini kepada rekan-rekan pendoa yang
lain, sehingga kita semua mendapat berkat dan menjadi berkat bagi
orang lain. Tuhan memberkati.
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi:
<wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Yohanna Prita Amelia
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Christiana Ratri Yuliani
Kontributor: Sri Setyawati
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-Wanita 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/
Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/
________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |