|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-wanita/12 |
|
e-Wanita edisi 12 (20-5-2009)
|
|
_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________
Topik: Memahami Kehendak Allah
Edisi 12/Mei 2009
______________________________________________________________________
MENU SAJI
- SUARA WANITA
- RENUNGAN WANITA: Yesus: Sahabat Kaum Lajang
- DUNIA WANITA: Kadang-Kadang Anda Mendapatkan Apa yang Tidak Anda
Minta ... dan Itu Tidak Mengapa
- DUNIA WANITA: Surat Terbuka untuk Para Wanita Kristen
- POTRET WANITA: Febe
- EDISI BERIKUTNYA
______________________________________________________________________
- SUARA WANITA
Shalom,
Kita semua pasti mengharapkan Tuhan memberikan apa pun yang kita
minta. Hal ini tidaklah salah karena pada dasarnya manusia pasti
mengharapkan sesuatu yang terbaik. Namun, kita juga harus mengingat
bahwa tidak semua yang kita minta, pasti dikabulkan Tuhan. Apa yang
menjadi alasan Tuhan saat mengabulkan (atau tidak) apa yang kita
pergumulkan? Pada dasarnya tidak ada orang yang tahu jawabannya.
Karena itu adalah kedaulatan mutlak yang Allah miliki. Yang dapat
kita lakukan adalah meletakkan semua pergumulan kita di bawah
kaki-Nya. Kita juga harus percaya bahwa Tuhan akan memberikan
jawaban yang terbaik buat kita. Memahami apa yang menjadi
kehendak-Nya dan taat terhadap perintah-Nya adalah lebih baik --
meskipun mungkin tidak seperti yang kita harapkan -- daripada
melangkah sendiri menurut apa yang kita kehendaki.
Staf Redaksi e-Wanita,
Novita Yuniarti
http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/
http://wanita.sabda.org/
______________________________________________________________________
Seorang pria sudah akan setengah jatuh cinta jika
seorang wanita mau mendengarkannya dengan penuh pengertian.
-Brendan Francis-
______________________________________________________________________
- RENUNGAN WANITA
YESUS: SAHABAT KAUM LAJANG
Siapakah Anda? Seorang atlet? Musisi? Pekerja lapangan?
Administrator dan pengurus organisasi? Ahli komputer? Pengungkap
misteri? Teknisi mobil? Pelukis? Pendekor? Sukarelawan?
Dan bagaimana isi hati Anda? Apakah hati Anda terasa kosong? Apakah
kadang kala Anda melihat orang lain dan mengharapkan apa yang mereka
miliki? Apakah ada rasa sakit karena menanti dambaan jiwa? Apakah
hidup Anda benar-benar "terkendali"?
Yesus Kristus adalah sahabat kaum lajang. Dia sendiri, sebagai orang
yang melajang, menjalani hidup dengan misi dan tujuan. Hidup
membawa-Nya menuju salib, tempat Dia mati menggantikan Anda. Dosa
adalah masalah universal. "Semua orang telah berbuat dosa" (Roma
3:23). Yesus mati untuk membayar hukuman atas dosa Anda. Mulailah
mengundang Dia masuk ke dalam hidup Anda. Terimalah Dia sebagai Juru
Selamat Anda.
Akan tetapi, tidak hanya menyelamatkan hidup semua orang, termasuk
kaum lajang, Yesus juga menjadi sahabat kaum lajang. Anda mungkin
sudah memercayai-Nya, tetapi Anda masih bergumul dengan berbagai
perasaan: ketidakpuasan, iri, frustrasi, dan kesepian. Sebuah ayat
yang indah berkata, "Kepuasan kami berasal dari Allah" (2 Korintus
3:5, versi King James). Kita telah memiliki jaminan bahwa Allah akan
memberi semua kasih anugerah yang kita butuhkan untuk melayani-Nya
dan hidup bahagia (lihat 2 Korintus 9:8, 12:9).
Bersahabatlah dengan Sahabat kaum lajang. Percayalah kepada Yesus.
Letakkan tangan Anda ke dalam genggaman tangan-Nya. Rasakan kepuasan
yang berasal dari Dia di dalam hati dan hidup Anda. Persembahkan
diri Anda kepada-Nya. Anda akan mendapati bahwa Dia adalah sahabat
yang tidak akan pernah meninggalkan atau mengkhianati Anda --
seorang sahabat yang akan memuaskan keinginan Anda yang terdalam.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Hidup Melajang
Judul asli buku: Singleness: The Misunderstood World of Single
Adults
Penulis: David Egner
Penerjemah: Deesis Edith Mesiani
Penerbit: Gloria, Yogyakarta 1993
Halaman: 47 -- 48
______________________________________________________________________
- DUNIA WANITA
KADANG-KADANG ANDA MENDAPATKAN APA YANG TIDAK ANDA MINTA ...
DAN ITU TIDAK MENGAPA
Pernahkah Anda berada di tengah-tengah mimpi yang benar-benar indah?
Tidak ada awal yang jelas yang bisa Anda ingat. Anda tinggal dalam
mimpi itu, dalam dunia mimpi yang dikelilingi oleh pemandangan,
suara, dan perasaan yang paling indah. Seperti itu rasanya hidup
bersama suami saya. Ini adalah kisah tentang betapa mulianya
ketetapan Allah, bahkan saat Anda berlari secepat mungkin dari
ketetapan itu. Ya, kisah ini merupakan penghormatan kepada seseorang
yang hampir saja saya lepas, sementara banyak wanita lain sudah
menunggu untuk mendapatkannya.
"Trinia kenapa?" tanya sepupuku yang terkejut di telepon.
"Menikah," ibuku mencoba menjelaskan. "Trinia sudah menikah."
"O, ya? Kita baru akan percaya saat kita melihat suaminya."
Apakah sangat sulit untuk percaya bahwa saya, Trinia Arellano, dan
Cain, akhirnya menikah? Saya tidak lagi lajang. Saya sudah lulus
dari universitas dan memiliki karier yang baik sebagai perawat
militer. Saya bahkan bisa berpergian ke tempat-tempat yang menggoda,
indah, dan menarik seperti Seoul, Korea! Sekarang saya punya suami.
Kecuali rumah dengan tiang pancang putih (tidak, bukan putih, tetapi
warna kulit telur), anjing, dan anak berusia 2,5 tahun, saya telah
memenuhi setiap aspek sosial. Saya layak dianggap sebagai orang
dewasa yang sejati.
Anak-anak perempuan memimpikan hari pernikahan mereka, dengan kue
yang besar, mengenakan baju Cinderella, dan ayah mereka mengantar
mereka menuju altar. Saya pun demikian sampai terjadi pengkhiatan
dalam sebuah hubungan -- serangan seksual -- 22 tahun lalu. Namun,
kisah ini bukanlah tentang "siapa yang memperlakukanku dengan tidak
pantas", investigasi polisi yang salah, atau fakta bahwa saya tidak
dapat kembali ke masa lalu dan menghapus pengalaman itu. Saya tahu
sekarang, melalui pengalaman pribadi, bahwa Tuhan kita adalah Tuhan
yang luar biasa. Dia berkuasa menjadikan segala sesuatu indah pada
waktu-Nya.
Sayangnya, hal-hal yang menyedihkan terjadi juga kepada kita. Tetapi
meskipun luka tak dapat dihindari, saya telah belajar bahwa
kepahitan dan kesedihan adalah pilihan. Jadi, saya memilih kesedihan
yang luar biasa dan kepahitan yang tak tertahankan selama 3 tahun
berikutnya. Tentu saja, seperti kebanyakan para wanita seusia saya,
saya memiliki daftar kriteria pria sempurna yang harus dipenuhi.
Tentu saja saya sudah membayangkan rumah seperti apa yang akan kami
tinggali setelah hari pernikahan kami yang membahagiakan. Saya sudah
memberi nama anjing kami, Cornbread. Tetapi tidak akan ada ksatria
dengan pakaian baja yang berkilau, wanita cantik berbusana putih,
atau bunga-bunga yang menghiasi rambut coklat saya. Tidak, tidak
untuk saya. Luka fisik saya telah sembuh, tetapi luka rohani saya
masih sangat sangat menyedihkan. Saya berhenti tertawa. Saya hampir
tidak pernah tersenyum. Saya tidak lagi percaya bahwa saya bisa
bahagia dan dicintai lagi. Hidup menjadi benar-benar gelap. Saya
merasa sangat kesepian. Saya tidak dapat lagi percaya kepada siapa
pun kecuali Tuhan. Hanya Dialah yang memahami, dan setelah beberapa
saat, saya memutuskan bahwa Dialah satu-satunya Pribadi yang pantas
diajak berbincang.
Sekarang, saya tahu bahwa hal itu menggelikan. Tidak ada seorang pun
yang hidup untuk dirinya sendiri. Tuhan tidak menciptakan manusia
seperti itu. Bila hal itu terjadi, itu hanya terjadi pada saya dan
sekumpulan jerapah dan berbagai binatang liar lain yang menghuni
bumi ini.
Akhirnya, saya berkata kepada Tuhan, "Saya tidak akan menikah. Saya
tidak akan pernah punya anak. Saya sudah menerima itu semua. Bila
saya memang harus bersama Yesus saja, maka jadilah demikian." Ok,
bila ada wanita lajang lainnya yang mengucapkan mantra ini,
berhentilah. Mantra itu sudah ketinggalan zaman.
Seoul, Korea adalah salah satu tempat terindah yang belum pernah
saya kunjungi! Pakaian, perabotan, perjalanan, dan semuanya sangat
murah! Karena saya hanya sendirian dan tidak memiliki utang, saya
ingin sekali berjalan-jalan. Saya selalu bermimpi pergi ke
Australia, dan saya hampir dapat pergi ke sana!
"Temui Kapten Jackson. Dia adalah kepala perawat rumah sakit jiwa.
Dia baru saja kembali dari Australia. Dia bisa membantumu mengatur
perjalanan."
Tidak seorang pun yang mau menyia-nyiakan waktunya, saya pun pergi
ke rumah sakit jiwa untuk menemuinya. Di sana, saya bertemu
seseorang yang memberikan saya alasan untuk kembali ke sana lain
waktu.
Singkat cerita, saya berbicara kepadanya -- pembicaraan pertama yang
nantinya menjadi banyak obrolan dengan suami masa depan saya. Itu
semua adalah karena campur tangan Tuhan. Bakal suami saya sedang
duduk di meja depan bersama salah satu tentaranya, memikirkan
urusannya sendiri, saat saya datang untuk menanyakan di mana saya
dapat menemui Kapten Jackson. Setelah saya tanyakan, Kapten Jackson
ternyata bukanlah kepala perawat di bagian yang saya datangi. Dia
bahkan tidak bekerja di lantai itu. Dia tidak bekerja di rumah sakit
itu. Kalau saja saya tidak mencari orang yang tidak ada pada hari
itu, saya tidak akan pernah bertemu dengan Anthony.
Karena pada waktu itu saya takut pada pria (dengan alasan yang masuk
akal), kami beberapa kali makan siang bersama, yang berujung pada
beberapa kali makan malam. Apa yang kami lakukan itu tidak seperti
hubungan kekasih seperti yang pernah saya alami sebelumnya. Dia
mengajari saya untuk bisa tertawa lagi. Saya bisa tertawa lepas saat
bersama dengan dia. Saya selalu tertawa. Tawa yang dulu hilang, yang
akhirnya dapat saya temukan lagi adalah tawa terbaik yang pernah
saya alami. Ini adalah hadiah yang sangat berharga. Bahkan sekarang
dia membuat saya tertawa. Tawa itu masih seistimewa senyum pertama
yang saya perlihatkan, saat mencoba untuk tidak tertawa mendengar
humur-humor konyolnya.
Kami berdoa bersama, belajar firman Tuhan bersama, dan sangat
bahagia. Dunia saya tidak lagi hitam putih. Anthony membuat hidup
saya kembali berwarna. Kemudian terjadilah sesuatu yang mengacaukan
segalanya, yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Diam-diam saya
merasa benar-benar jatuh cinta kepadanya.
Yesus dan saya membicarakan hal ini di tengah-tengah acara sekolah
minggu. (Saya tidak memerhatikan sekolah minggu.)
"Inilah orangnya."
"Orangnya? Seperti `orangnya` yang selalu dibicarakan orang-orang
itu?"
"Dia orangnya."
"Tidak, Tuhan. Tidak mungkin dia. Engkau dan aku sudah mendiskusikan
hal ini sebelumnya. Saya tidak akan menikah. Bagaimana dengan daftar
yang saya buat? Ok, dia memang tampan dan segala macamnyalah, tetapi
dia pendek. Dia sudah pernah menikah dan kemudian bercerai, dan dia
punya dua anak! Dan lagi, saya tahu Engkau Mahatahu dari semuanya,
tetapi siapa tahu Engkau belum menyadarinya, warna kulit kami itu
berbeda."
Minggu itu kami tidak mempelajari kitab Samuel, tetapi membuka kitab
itu. Adalah 1 Samuel, pada bagian di mana Samuel mengurapi anak Isai
sebagai raja. Samuel melihat Daud, dan saya yakin hal ini sama
dengan seperti yang saya rasakan tentang Anthony. Tuhan memberitahu
dia dan saya pada saat yang sama "... jangan perhatikan tinggi
badannya atau penampilan luarnya ...." Baiklah, Tuhan, mungkin
komentar saya tentang badannya yang pendek itu agak sedikit salah.
"Manusia melihat penampilan, Tuhan melihat hati."
Sejak pertemuan kami pada bulan Januari, 6 1/2 bulan berlalu sebelum
akhirnya Anthony dan saya menikah pada bulan Juli. Tangan Tuhan ada
pada kami. Demikianlah. Saya menemukan alasan untuk mengubah pikiran
saya! Pertunangan kami berlangsung selama 3 minggu. Saya tidak punya
tujuan, bahkan kami tidak punya uang untuk menikah jauh dari
teman-teman dan keluarga kami, tetapi Tuhan mencukupkan segalanya.
Bunga-bunga, gereja, foto, video, dan pakaian saya semuanya
ditangani oleh para malaikat, anggota gereja kami, dan rekan-rekan
kerja kami. Pesta pernikahan kami diadakan di hotel berbintang lima.
Bunga segar menghiasi kue rasa pisang saya. Semuanya berasal dari
sebuah mimpi. Kami tidak minta sesuatu pun pada siapa pun. Tuhan
membuka jendela dan berkat masuk. Peristiwa itu tidak terlupakan.
Meskipun kami jauh dari rumah, saya tidak mengubah apa pun.
Pesan moral dari cerita ini? Bila sebuah suara pernah berbicara
kepada Anda atas nama seorang pria dengan mata yang indah, itulah
Tuhan! Ambil Dia! Serius, nilai moral dari cerita ini adalah jangan
pernah melewatkan berkat karena Anda sedang menunggu sesuatu atau
seseorang yang mungkin tidak ada. Apakah ini terjadi seperti yang
saya rencanakan? Tidak! Tidak mungkin saya dapat bercerita seperti
ini bila saya tidak mengalaminya. Kadang-kadang, Anda mendapatkan
apa yang tidak Anda minta ... dan itu tidak mengapa. (t/Ratri)
Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
Nama situs: SheLovesGod.com
Judul artikel: Sometimes You Get What You Didn`t Ask For...and It`s
OK!!!
Penulis: Trinia Arellano
Alamat URL: http://www.shelovesgod.com/library/article.cfm?articleid=2814&wherefrom=RESULTS
______________________________________________________________________
- DUNIA WANITA
SURAT TERBUKA UNTUK PARA WANITA KRISTEN
Pendahuluan
Seorang wanita Kristen akan dengan hati-hati memerhatikan bagaimana
melayani kebutuhan pasangannya. Apakah pria dari Tuhan itu sudah
hadir dalam hidup Anda, atau masih sedang diusahakan, Anda dapat
belajar bagaimana memenuhi kebutuhannya dan mengalami kepenuhan
dalam kesetiaan dan kasih. Dengan demikian, nantinya kebutuhan
terbesar Anda sebagai wanita Kristen akan terpenuhi juga. Jack
Zavada dari Inspiration-for-Singles.com menulis surat terbuka ini
untuk para wanita Kristen, memberikan pandangan yang berguna atas
kebutuhan pria. Wanita Kristen yang bijaksana akan memerhatikan
hal-hal ini.
Surat terbuka untuk para wanita Kristen
Para wanita Kristen,
Anda mungkin telah mengikuti seminar atau membaca bahwa dalam suatu
hubungan, wanita mencari keromantisan dan keintiman, dan pria
mencari rasa hormat.
Atas nama pria dalam hidup Anda, saya katakan kepada Anda betapa
pentingnya kehormatan bagi kami.
Dari drama komedi situasi, The Honeymooners, pada tahun 1950-an
hingga The King of Queens saat ini, kami para pria telah digambarkan
sebagai badut-badut. Mungkin lucu untuk acara televisi, tetapi dalam
kehidupan nyata, ini menyakitkan. Kami mungkin melakukan hal-hal
yang bodoh atau kekanak-kanakan, tetapi kami bukanlah badut, dan
meskipun kami jarang menunjukkan perasaan kami, kami juga memiliki
perasaan.
Rasa hormat dari Anda berarti segalanya bagi kami. Kami berjuang.
kami mencoba untuk hidup dalam harapan-harapan Anda yang tinggi
kepada kami, tetapi itu bukanlah hal yang mudah. Saat Anda
membandingkan kami dengan suami atau pacar teman-teman Anda untuk
menunjukkan kekurangan-kekurangan kami, itu membuat kami merasa
tidak dihargai. Kami tidak bisa menjadi orang lain. Kami mencoba,
dengan bantuan Tuhan, menghidupkan kemampuan kami sendiri.
Kami tidak selalu mendapatkan hormat yang kami inginkan dalam
pekerjaan kami. Saat bos benar-benar ingin menjatuhkan kami, dia
memperlakukan kami dengan tidak hormat. Kadang-kadang ini tidaklah
tampak jelas, tetapi kami masih tetap mendapatkan pesan itu. Kami,
para pria, dikenal sangat kuat dalam pekerjaan kami meskipun hari
yang keras bisa membuat kami merasa marah.
Saat kami mencoba menjelaskan hal itu kepada Anda, jangan
meremehkannya dengan mengatakan bahwa kami terlalu menyendiri. Salah
satu alasan kami tidak mau terlalu sering membagikan perasaan kami
kepada Anda adalah karena bila kami melakukannya, Anda mungkin
menertawakan kami atau mengatai kami bodoh. Kami tidak memperlakukan
Anda seperti itu saat Anda sedih. Bagaimana jika menunjukkan ajaran
Alkitab kepada kami?
Anda ingin kami menceritakan hal-hal yang rahasia kepada Anda,
tetapi Anda mengatakan sesuatu yang dikatakan oleh teman Anda
tentang suaminya. Dia tidak seharusnya menceritakan kepada Anda
secara langsung. Saat Anda bersama-sama dengan teman-teman atau
saudara perempuan Anda, jangan khianati kepercayaan kami. Saat
wanita lain menertawakan keanehan suami atau teman-teman pria
mereka, kami mohon jangan bergabung dengan mereka. Kami ingin Anda
setia kepada kami. Kami ingin Anda tumbuh bersama kami. Kami ingin
Anda menghormati kami.
Kami tahu bahwa wanita lebih cepat dewasa daripada pria, dan kami
iri akan hal itu. Saat kami bertingkah kekanak-kanakan -- dan kami
terlalu sering melakukannya -- kami mohon jangan mengomeli kami dan
jangan menertawakan kami. Tidak ada yang lebih cepat merusak
kepercayaan diri pria selain ditertawakan. Bila Anda memperlakukan
kami dengan kebaikan dan pengertian, kami akan belajar dari contoh
yang Anda berikan.
Kami berusaha melakukan yang terbaik yang kami bisa. Saat kami, para
pria, membandingkan diri kami sendiri dengan Yesus dan melihat
betapa kecilnya kami, ini sangat membuat kami berkecil hati. Kami
berharap kami bisa lebih sabar dan murah hati dan ingin menghibur
orang lain, tetapi kami belum bisa sampai ke sana, dan kemajuan kami
tampaknya lambat sekali.
Bagi beberapa dari kami, kami bahkan tidak bisa sama seperti ayah
kami. Mungkin kami juga tidak bisa sama dengan ayah Anda, tetapi
kami tidak perlu Anda ingatkan akan hal itu. Percayalah kepada saya,
kami semua sangat sadar pada kekurangan kami.
Kami ingin memiliki relasi yang penuh kasih, yang saling memenuhi
seperti yang Anda lakukan, tetapi kami sering kali tidak tahu
bagaimana melakukannya. Kami juga tahu bahwa pria tidak secerdik
wanita, jadi bila Anda dapat memimpin kami dengan lembut, itu akan
sangat membantu.
Sering kali, kami tidak yakin dengan apa yang Anda inginkan. Budaya
kami mengatakan bahwa pria harus berhasil dan kaya, tetapi beberapa
dari kami, hidupnya tidaklah demikian, dan ada banyak hari di mana
kami merasa seperti gagal. Kami memerlukan peyakinan kembali dari
Anda bahwa hal-hal itu bukanlah prioritas bagi Anda. Kami perlu Anda
mengatakan kepada kami bahwa hati kamilah yang paling Anda butuhkan,
bukan rumah yang penuh dengan harta.
Lebih dari itu semua, kami ingin Anda menjadi sahabat kami. Kami
ingin tahu bahwa saat kami mengatakan sesuatu yang pribadi, Anda
tidak akan mengatakannya kepada siapa pun. Kami ingin Anda merasakan
suasana hati kami dan mengampuninya. Kami ingin Anda tertawa bersama
kami dan benar-benar menikmati waktu bersama dengan kami.
Bila ada sesuatu yang telah kami pelajari dari Yesus, maka yang kami
pelajari adalah kebaikan hati, itulah yang terpenting dalam suatu
hubungan baik. Kami ingin Anda bangga, mengagumi, dan memandang
kami. Menjadi pria yang Anda inginkan, itulah yang kami usahakan
dengan keras.
Itulah arti hormat bagi kami. Dapatkah Anda memberikannya kepada
kami? Bila ya, kami akan mengasihi Anda lebih dari yang Anda
bayangkan.
Tertanda,
Pria yang ada dalam hidup Anda. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: About.com: Christianty
Judul artikel: An Open Letter to Christian Women
Penulis: Jack Zavada
Alamat URL: http://christianity.about.com/od/womensresources/a/openletterwomen.htm
______________________________________________________________________
- POTRET WANITA
FEBE
Diringkas oleh: Novita Yuniarti
Febe adalah seorang wanita yang melayani jemaat di Kengkrea.
Tugasnya adalah menyampaikan surat yang ditulis oleh Rasul Paulus
kepada jemaat di Roma. Karena tugas inilah, ia sering melakukan
perjalanan yang cukup panjang dan berbahaya. Namun, di balik semua
keadaan ini, Febe sadar betul akan tugasnya. Dan dengan tugas ini,
Febe memiliki banyak kesempatan untuk mengunjungi negara lain dan
bertemu dengan orang Kristen di negara yang ia kunjungi. Dalam
melaksanakan tugasnya, ia selalu memiliki hati seorang hamba. Ia
melayani setiap orang dengan tulus dan ia menganggap setiap orang
yang ia jumpai sebagai saudaranya. Ia adalah seseorang yang melayani
orang percaya ketika kekristenen sedang bertumbuh dengan pesat dalam
budaya yang berbeda.
Meskipun Febe tidak memiliki suami, namun ia tidak pernah merasa
kesepian. Alkitab tidak pernah menceritakan bagaimana Febe menemukan
imannya di dalam Kristus. Kita juga tidak pernah tahu apa yang ia
lakukan ketika ia menolong orang lain. Apakah ia merelakan rumahnya
untuk dijadikan sebagai tempat ibadah, seperti yang dilakukan oleh
Lidia dan Priskila. Atau apakah ia memberikan uang dan harta benda
yang ia miliki untuk menolong orang lain? Pertanyaan-pertanyaan ini
tidak memiliki jawaban yang pasti dan hal ini bukan merupakan hal
yang penting. Yang Alkitab ceritakan adalah bahwa Febe ialah seorang
yang melakukan bermacam-macam tugas dalam melayani jemaat Tuhan.
Banyak hal yang telah ia korbankan karena tugas ini. Bagaimanapun,
Febe melakukan tugas-tugas yang istimewa -- sebagai seorang wanita
yang membantu melayani di rumah Tuhan -- dan tugas utamanya adalah
melayani jemaat Tuhan, dan membantu serta menopang pelayanan yang
dilakukan oleh Rasul Paulus. Febe selalu berharap ia dapat menjadi
seseorang yang dapat memberikan pengaruh yang baik. Karena visi dan
imannya kepada Kristus, ia memberikan seluruh hidupnya untuk
melayani Tuhan dan sesama. Febe telah menjadi contoh bagi setiap
wanita yang telah menyerahkan seluruh kehidupannya untuk melayani
Tuhan dan jemaat-Nya. (t/Novi)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Judul buku: Her Name Is Woman
Judul arikel: Phoebe, a Single Woman who Possessed the Antidote to
Loneliness
Penulis: Gien Karssen
Penerbit: Navpress, A Ministry of Navigators, Colorado 1978
Halaman: 227 -- 232
______________________________________________________________________
- EDISI BERIKUTNYA
Sahabat Wanita yang setia, jangan lupa membaca edisi e-Wanita bulan
Juni 2009 dengan topik Istri. Adapun temanya adalah:
- e-Wanita 13: Istri yang Menyenangkan Hati Allah
- e-Wanita 14: Istri yang Menyenangkan Hati Suami
Kami juga mengajak Pelanggan dan Pembaca e-Wanita sekalian untuk
mengirimkan cerita, kesaksian, dan pokok doa. Kiriman Anda akan kami
publikasikan setiap bulannya melalui kolom Surat Anda, supaya
menjadi berkat bagi orang lain. Kami tunggu e-mail Anda di meja
redaksi yang beralamat di:
==> wanita(at)sabda.org
Selamat melayani, Tuhan memberkati!
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi:
<wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Yohanna Prita Amelia
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Christiana Ratri Yuliani
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-Wanita 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/
Alamat Situs: htttp://wanita.sabda.org/
________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |