Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/08/15

Selasa, 15 Agustus 2023 (Minggu ke-11 sesudah Pentakosta)

1 Tawarikh 16:37-43
Panggilan Pelayanan

Berhasilnya pemindahan tabut Allah ke Yerusalem bukan berarti tugas selesai. Karena kini muncul tugas baru terkait dengan penataan para pelayan Tuhan. Sekalipun tabut Allah sudah ada di Yerusalem, Kemah Suci masih tetap ada di Gibeon.

Asaf dan saudara-saudara-nya, juga Obed-Edom dan 68 saudaranya bertugas di tabut Allah di Yerusalem (37-38). Sementara itu, imam Zadok dan saudara-saudaranya tetap bertugas di Kemah Suci di Gibeon, karena upacara kurban harian tetap berlangsung di sana (39-40). Heman dan Yedutun (ayah Obed-Edom) serta kaum keluarganya bertugas di Gibeon untuk membantu para imam itu (41-42).

Awal mula keluarnya tabut Allah dari Kemah Suci adalah ketika orang Israel berperang melawan orang Filistin di Eben-Haezer. Karena mereka kalah, orang Israel membawa tabut itu dari Kemah Suci di Silo, dengan maksud supaya mereka menang. Namun, mereka tetap kalah. Tabut Allah itu kemudian direbut oleh orang Filistin dan tinggal dengan mereka selama 7 bulan. Pada akhirnya, tabut itu dikembalikan kepada orang Israel dan tinggal di Kiryat-Yearim selama 20 tahun sampai Daud berinisiatif untuk memindahkannya ke Yerusalem (lih. 1Sam. 4-7).

Dalam sejarahnya, Kemah Suci juga dipindahkan beberapa kali sejak bangsa Israel masuk ke tanah perjanjian: di Kota Silo pada zaman hakim-hakim (lih. Yos. 18:1), di Kota Nob pada masa Raja Saul (lih. 1Sam. 21), kemudian di Gibeon, sampai akhirnya digantikan dengan Bait Allah di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Salomo.

Baik tabut Allah maupun Kemah Suci adalah dua hal yang sangat berarti bagi kehidupan beriman bangsa Israel. Itulah sebabnya Daud memerintahkan agar di mana keduanya berada, di sana ada pelayan-pelayan yang bekerja melayani Tuhan.

Saat ini kita dipanggil untuk melayani Tuhan di mana pun kita berada, sebab bait-Nya bukan hanya bangunan gereja, tetapi juga setiap orang percaya. Maka dari itu, baik di gereja maupun dalam rutinitas sehari-hari, apa pun bentuk pelayanan yang kita jalani, lakukanlah yang terbaik untuk memuliakan Dia! [YWA]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org