Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/08/06

Minggu, 6 Agustus 2023 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)

1 Tawarikh 8:29-40
Pilih Taat atau Tidak?

Dalam hidup kita, apa pun latar belakang keluarga kita, masing-masing kita diperhadapkan pada pilihan: Apakah kita akan menaati Allah atau menolak-Nya?

Garis keturunan Saul dapat dengan jelas dipahami melalui silsilah yang dipaparkan. Bapa leluhur Saul adalah Yeiel, pemimpin orang-orang Gibeon (29a). Perjanjian dengan orang Gibeon dibuat ketika orang Israel memasuki tanah Kanaan tanpa meminta petunjuk dari Tuhan (lih. Yos. 9). Akhirnya, orang-orang Gibeon dimasukkan dalam hitungan bangsa Israel dengan menjadi bagian dari suku Benyamin (30-32).

Yeiel mengambil bagi dirinya istri yang bernama Maakha (29b). Maakha bukan perempuan Israel, melainkan orang Aram yang masih menyembah berhala. Maka, dapat dipahami bagaimana Saul cenderung mencampuradukkan keyakinannya kepada Allah dengan allah-allah lain, bahkan terjebak dalam spiritisme.

Anak tertua Saul bernama Yonatan (33). Seharusnya dia berhak untuk mewarisi takhta kerajaan, tetapi ia menyadari kehendak Allah bahwa kerajaan akan diberikan kepada Daud, sahabatnya. Yonatan memilih untuk menaati pilihan Allah, bukan mengikuti hasrat kekuasaan Saul, ayahnya.

Gambaran kehidupan Saul dan Yonatan yang begitu kontras menunjukkan kepada kita bahwa keluarga bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kehidupan iman seseorang. Dalam iman dan relasi pribadi dengan Allah, kita harus memutuskan apakah diri kita akan menjadi orang yang taat atau tidak kepada Allah, Sang Pemilik Kehidupan, dalam pilihan-pilihan yang hadir setiap harinya.

Saul dengan latar belakang keluarga yang sinkretis, memilih untuk hidup jauh dari kehendak Allah. Sedangkan, Yonatan dalam latar belakang yang sama, sanggup belajar untuk menaati Allah.

Apa pun latar belakang keluarga kita, pilihan-pilihan untuk menaati Allah selalu hadir dalam dinamika hidup kita. Mari kita menyikapinya seperti Yonatan. Sikap hidup demikian menjadi tanda yang jelas bahwa kita adalah umat pilihan Allah sejati yang mengenal kehendak-Nya. [PMS]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org