Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/11/19

Sabtu, 19 November 2022 (Minggu ke-23 sesudah Pentakosta)

Ulangan 11:1-7
Antara Kasih dan Keadilan-Nya

Allah menganugerahkan akal budi agar kita, dengan segenap kebebasan dan kesadaran, memilih untuk menaati Tuhan dan menyembah-Nya seumur hidup kita. Sayangnya, kita lebih sering memilih untuk tidak menaati-Nya. Sering kali kita lupa akan segala kebaikan Tuhan yang telah kita terima. Pada akhirnya, kita jatuh ke dalam dosa ketidaktaatan kepada-Nya.

Tuhan sungguh-sungguh menginginkan agar hal tersebut tidak terjadi. Melalui Musa, Tuhan mengingatkan bangsa Israel akan segala tindakan nyata yang telah diperbuat-Nya demi membebaskan mereka dari tanah Mesir (3-4). Atas segala kebaikan Tuhan itu, maka sudah sepantasnya umat sungguh-sungguh mengasihi-Nya serta berpegang pada segala ketetapan, peraturan, dan perintah-Nya (1).

Penyertaan Tuhan bahkan terus berlanjut, terutama pada saat mereka harus mengalami perjalanan berat di padang gurun. Itulah demonstrasi kasih Tuhan kepada umat-Nya. Pada sisi lain, kasih itu juga disertai dengan keadilan Tuhan bagi semua orang.

Perikop kali ini menyebut Datan dan Abiram sebagai dua orang yang harus menerima keadilan Tuhan, melalui bumi yang terbelah dan menelan mereka bersama keluarga (6). Datan dan Abiram memberontak karena tidak percaya terhadap Musa dan penyertaan Tuhan melalui Musa (lih. Bil. 16). Mereka meragukan kedaulatan Tuhan sehingga menerima konsekuensi dari-Nya.

Marilah kita juga menjalani kehidupan di dunia ini dengan penuh kehati-hatian sekaligus ketakjuban akan kasih Tuhan. Dia memberikan kehendak bebas kepada kita agar kita sungguh-sungguh menyembah dan taat kepada-Nya. Kiranya kita dapat berhati-hati agar tidak menjadi seperti "Datan dan Abiram" yang meragukan kuasa Allah dan harus menemui kebinasaan.

Selalu ada pilihan yang terbentang di hadapan kita! Pilihlah jalan yang menyatakan ketaatan kita kepada-Nya dan bukan pemberontakan serta ketidaktaatan. Tuhan adalah Allah yang penuh kasih, sekaligus Allah yang tak segan-segan memperlihatkan keadilan-Nya. [WDN]


Baca Gali Alkitab 3

Ulangan 11:1-7

Musa memberikan perintah kepada bangsa Israel supaya mereka mengasihi Tuhan dan menjalankan segala perintah-Nya. Perintah ini tidak dapat mereka bantah, sebab bangsa Israel sendiri telah mengalami dan menyaksikan secara langsung campur tangan Tuhan yang menolong mereka keluar dari Mesir dan menyertai mereka selama berada di padang gurun hingga masuk ke tanah Kanaan.

Bangsa Israel telah makan manna dan daging di padang gurun, melihat tiang api dan tiang awan, minum air dari batu, menang tanpa berperang, dan sebagainya. Mereka mengetahui keagungan dan kedahsyatan Tuhan. Mereka telah mengalami secara langsung perbuatan-perbuatan besar Tuhan. Mereka pun menyaksikan penghukuman yang dilakukan oleh Tuhan terhadap bangsa-bangsa lain, seperti Mesir, dan kepada Datan dan Abiram. Bangsa Israel tidak bisa lagi berdalih tidak mengenal Allah dan kuasa-Nya.

Apa saja yang Anda baca?
1. Perintah apa yang harus dilakukan oleh bangsa Israel? (1)
2. Apa yang diketahui bangsa Israel tentang Allah? (2)
3. Apa sajakah perbuatan besar yang telah dilakukan Tuhan? (3-6)
4. Siapa yang telah melihat perbuatan besar Tuhan? (7)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Seperti apa kebesaran Allah yang pernah Anda alami?
2. Apa saja janji Allah yang dapat Anda pegang agar Anda makin taat dalam mengasihi-Nya?

Apa respons Anda?
1. Bagaimana cara Anda bersyukur ketika merasakan, menerima, dan mengalami kebesaran Tuhan?
2. Pernahkah Anda mengingkari kebesaran Allah di dalam hidup Anda? Jika pernah, apa yang akan Anda lakukan selanjutnya?

Pokok Doa:
Mendoakan orang-orang yang rindu merasakan kebesaran Tuhan di dalam hidup mereka.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org