Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/11/12

Sabtu, 12 November 2022 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)

Ulangan 7:1-11
Umat yang Kudus

Menjadi orang-orang pilihan sungguhlah hak istimewa. Misalnya, menjadi murid kesayangan, pegawai favorit, ataupun anak kesayangan. Alkitab menyatakan bahwa orang-orang yang percaya merupakan orang-orang pilihan. Apakah artinya menjadi orang-orang pilihan Allah?

Bangsa Israel dipilih oleh Allah bukan karena keberadaan mereka (7), tetapi karena Tuhan sendiri yang mengingat perjanjian-Nya (8-9). Allah sendirilah yang akan membawa umat-Nya untuk masuk ke tanah perjanjian dan menghalau bangsa-bangsa yang lebih banyak dan lebih kuat (1). Allah telah memilih bangsa Israel sebagai umat-Nya.

Bangsa Israel dipilih untuk menjadi sebuah umat yang kudus. Kata "kudus" berarti dipisahkannya umat dari dunia untuk Tuhan. Dipisahkan bukan menunjukkan bahwa umat menjadi kelompok yang eksklusif. Namun, kehidupan umat Tuhan tidak lagi mengikuti cara hidup bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan.

Untuk itu, umat Tuhan harus menjaga kemurnian iman mereka. Oleh karena itu, umat Tuhan harus menumpas bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan dan tidak menikah dengan bangsa asing (1-3). Mereka juga harus menyingkirkan semua pusat penyembahan bangsa-bangsa tersebut (5). Dengan demikian, umat Tuhan akan hidup tetap beribadah kepada Tuhan dan tidak tercemar.

Kini, orang-orang percaya dipilih dan diselamatkan untuk menjadi umat yang kudus di tengah dunia ini. Saat ini kita tidak lagi menumpas bangsa-bangsa seperti umat Tuhan di Perjanjian Lama, tetapi secara prinsip kita harus menjaga kemurnian iman dan tidak mengikuti dunia ini. Kita bukanlah umat eksklusif yang tidak mau terlibat di tengah masyarakat, namun justru terlibat di tengah masyarakat dengan menunjukkan kehidupan yang berbeda, yaitu hidup kudus dan tidak mengikuti cara-cara dunia yang tercemar oleh dosa.

Sebagai orang-orang yang dipanggil untuk hidup kudus, kita harus senantiasa menjaga kekudusan hidup melalui sikap, perkataan, dan perbuatan kita sehari-hari. Ingatlah, kita adalah umat yang kudus! [RGD]


Baca Gali Alkitab 2

Ulangan 6:1-9

Musa memerintahkan supaya bangsa Israel memiliki kesadaran takut akan Tuhan. Alasannya adalah karena dengan kesadaran inilah, bangsa Israel akan mengalami berkat Tuhan. Dengan menyadari bahwa Tuhan adalah satu-satunya Allah sejati yang berdaulat atas seluruh umat, bangsa Israel dapat mengalami kepenuhan di dalam Tuhan.

Musa mengajarkan agar bangsa Israel memiliki totalitas hidup dalam mengasihi Tuhan. Hal itu tampak dalam pengajaran dan pengakuan akan keesaan Tuhan dan kasih-Nya. Tampaknya, kesadaran kolektif pengajaran Musa "mendarah-daging" di dalam keseluruhan aspek kehidupan bangsa Israel.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apakah yang disampaikan Musa pada bangsa Israel? (1-3)
2. Apa perintah Allah yang harus dilakukan oleh bangsa Israel? (4-5)
3. Apa yang harus dilakukan oleh bangsa Israel setelah menerima perintah tersebut? (6-9)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Bagaimana Anda memahami kasih yang telah Anda terima dari Tuhan?
2. Maukah Anda menjalankan perintah Tuhan untuk mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan?
3. Apa yang Tuhan janjikan bagi umat-Nya yang tetap setia kepada-Nya?

Apa respons Anda?
1. Apa yang dapat Anda doakan supaya Anda dimampukan untuk mengasihi Allah dan menjalankan perintah-Nya!
2. Masih adakah halangan atau dosa yang membuat kita sulit mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, jiwa, dan kekuatan?
3. Maukah kita menyampaikan pengajaran-pengajaran yang Allah berikan kepada anggota keluarga dan teman dekat kita?

Pokok Doa:
Berdoa untuk setiap keluarga Kristen supaya mereka dapat mewariskan pengajaran baik kepada anak-anaknya.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org