Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/10/09

Minggu, 9 Oktober 2022 (Minggu ke-18 sesudah Pentakosta)

Wahyu 15:5-8
Titik Tidak Bisa Kembali

Di dalam dunia penerbangan dikenal istilah point of no return (titik tidak bisa kembali). Istilah itu digunakan untuk menegaskan bahwa penerbangan harus dilanjutkan sampai ke tujuan. Istilah itu kemudian menjadi analogi untuk setiap proses yang tidak dapat dihentikan atau dikembalikan ke kondisi semula.

Tepat seperti itulah yang terjadi dalam bacaan hari ini. Tujuh malaikat menerima tujuh cawan murka Allah untuk dicurahkan ke atas bumi (5-7). Segera setelah mereka berangkat, Bait Suci di surga, tempat kediaman Allah, tertutup bagi siapa pun (8). Tidak ada lagi yang bisa datang mendekat untuk menaikkan syafaat. Tidak ada lagi negosiasi. Seperti pintu bahtera Nuh yang ditutup rapat menjelang air bah, pintu pengampunan Allah tertutup rapat sampai murka-Nya selesai tercurah.

Hal itu membuat kita harus berefleksi. Ada banyak hal yang tidak selalu kita hargai dalam hidup salah satunya adalah pengampunan Allah. Buktinya, kita sering menunda untuk bertobat atau mengampuni orang lain. Kita berpikir, "Masih ada hari esok." Padahal, hari esok belum tentu datang.

Tanpa sadar, penundaan itu membawa kita melewati point of no return. Hasilnya, kepribadian kita berubah secara permanen, amarah kita berujung petaka, atau relasi kita dengan seseorang terputus untuk selamanya. Hal yang paling mengerikan dari segalanya adalah point of no return yang bernama "neraka". Itu adalah tempat di mana Tuhan berkata: "Sudah terlambat, anak-Ku!"

Karena itu, mari kita belajar mensyukuri waktu yang ada selagi kita masih bisa bertobat. Mari kita belajar menghargai setiap kesempatan mengaku dosa kepada Allah. Mengapa Anda mau binasa dalam kekekalan hanya karena tidak mau mengambil waktu barang sejam saja untuk bertobat dan meminta ampun kepada Allah?

Cawan-cawan murka Allah akan tersedia pada akhir zaman. Namun, sesungguhnya samudera pengampunan telah disediakan Allah melalui karya salib Kristus dua ribu tahun yang lalu. Jika kita mengaku dosa-dosa kita saat ini, maka Ia akan menyucikan kita dari segala kejahatan (1Yoh. 1:9). [PHM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org