Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/08/03

Rabu, 3 Agustus 2022 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)

Amsal 4:10-27
Hidup dalam Hikmat Allah

Setiap orang tentu memiliki harapan dapat hidup panjang umur, bahagia, sejahtera, dan mulia. Akan tetapi, pada kenyataannya, banyak orang terjebak dalam sikap dan tindakan yang bertolak belakang dengan upaya terwujudnya harapan tersebut. Orang sering mengabaikan cara hidup yang dapat menjadikan panjang umur, bahagia, sejahtera, dan mulia.

Salomo memberikan nasihat kepada anaknya agar hidup dalam hikmat sesuai dengan maksud dan rencana Allah (10-13). Cara hidup yang demikian akan menghasilkan hidup yang baik dan penuh sukacita, hidup yang rohani dan bermoral, serta kehidupan kekal setelah kematian.

Hikmat akan memampukan kita membedakan yang benar dan yang salah, serta memilih untuk hidup baik dan benar. Dengan menjalani hidup baik dan benar, banyak orang akan bersahabat dengan kita. Hal itu akan membuat hidup kita penuh kedamaian dan kebahagiaan. Kehadiran damai dan bahagia dalam hidup kita membuat raga menjadi lebih sehat dan memiliki harapan hidup yang lebih panjang. Dengan hikmat kita dimampukan untuk terus mencari kehendak Tuhan dan hidup di dalamnya. Hidup kita akan menjadi penuh pengharapan karena kita terus menanti-nantikan Tuhan. Hidup yang demikian tentu akan menyenangkan hati Tuhan, sehingga kita akan dipenuhi rasa aman karena segala keperluan hidup kita dipenuhi oleh Tuhan yang mengasihi kita. Hikmat akan menuntun kita agar memiliki tujuan hidup yang lebih jelas serta menjalani hidup penuh makna. Itulah manfaat hidup dalam hikmat.

Tak ada seorang pun yang ingin menyia-nyiakan hidupnya. Sebaliknya, tentu orang ingin menikmati manfaat hidup dalam hikmat. Akan tetapi, banyak orang hidup dalam hikmat dunia dan merasa bahwa diri mereka telah meraih makna hidup, padahal mereka telah tertipu oleh hal-hal yang fana. Jelas, hanya hikmat Allah yang dapat menuntun kita menemukan makna hidup kekal.

Bersyukurlah bila kita telah hidup dalam hikmat Allah. Bila belum, mintalah kepada-Nya agar mengaruniakan hikmat-Nya dan memampukan kita untuk hidup di dalam-Nya. [CHR]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org