Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/02/04

Jumat, 4 Februari 2022 (Minggu ke-4 sesudah Epifani)

Terhadap diri sendiri setiap orang selalu menginginkan semua yang asli. Persoalannya, untuk mendapatkan yang asli dibutuhkan usaha dan biaya yang mahal. Sedikit saja orang yang bersedia melakukan usaha yang sungguh-sungguh serta mengeluarkan biaya mahal untuk mendapatkan yang asli.

Celakanya, ada saja pihak-pihak yang melihat, memanfaatkan, dan mengambil keuntungan dari mereka yang ingin memiliki semua tanpa usaha dan biaya. Lalu, muncullah berbagai produk palsu, tak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga non materi. Lebih celaka lagi, ternyata peminatnya sangat banyak.

Pola seperti itu sudah terjadi sejak zaman dahulu. Bacaan kita saat ini mencatat bahwa kepalsuan bukanlah hal yang aneh dan asing. Yehuda enggan untuk kembali kepada yang benar (4), mereka semua berpegang pada tipu (5, 10, 11), tidak jujur (6), tidak merasa malu (12), dan menuduh Allah melakukan kejahatan (14). Dengan semua daftar kejahatan itu, maka tak ada pilihan lain kecuali mengatakan bahwa Yehuda memang hidup dalam kepalsuan. Hidup di luar Allah tidak ada kebenaran. Tanpa kebenaran, yang ada hanya kepalsuan.

Mungkin ada di antara kita yang pernah mengalami dicibir orang lain karena kita menggunakan barang palsu. Atau sebaliknya, mencibir orang lain yang menggunakan barang palsu. Untuk barang yang palsu, orang sulit menerima. Bagaimana bila menyangkut ibadah yang palsu, apakah Allah menerima?

Secara fisik orang masih melakukan semua ritual keagamaan. Pergi ke rumah ibadah, berdoa, dan membaca Kitab Suci. Namun, itu semua sekadar pencitraan untuk menipu orang lain agar kelihatan baik dan bagus. Bila ibadah yang kita lakukan ternyata palsu, maka Allah bukan saja akan menolak, tetapi juga memberi hukuman.

Bukan berarti orang tak boleh pergi ke rumah ibadah, tak boleh berdoa, dan tak boleh baca Kitab Suci. Boleh, bahkan harus! Namun, lakukanlah semua itu dengan kesungguhan! Lakukan semua itu karena kita bersyukur kepada Allah, bukan demi kepalsuan diri! [JCP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org