Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/01/26

Rabu, 26 Januari 2022 (Minggu ke-3 sesudah Epifani)

Yeremia 5:1-9
Tidak Tahu Berterima Kasih

Allah Israel adalah Allah Yang Maha Pengampun. Kenyataan ini kita dapati sejak peristiwa kejatuhan manusia (lih. Kej. 3). Namun, Allah juga mahaadil sekaligus mahakasih. Kedua sifat itu kita temukan dalam peristiwa penghakiman atas Sodom; Allah berdialog dengan Abraham tentang jumlah orang benar yang ada di sana (lih. Kej. 18:32).

Tuhan mengutus Yeremia untuk mencari satu orang benar di Yerusalem (1). Yeremia siap melakukannya (4), tetapi ia menghadapi kenyataan yang menggelisahkan hatinya. Dalam penilaian Allah, betapa manusia siap untuk bersumpah palsu (2) dan tidak mau bertobat kepada-Nya (3).

Allah bermaksud mendidik umat-Nya. Kata perzinaan yang tertulis dalam nubuatan Yeremia menggambarkan pemberontakan manusia terhadap Allah. Sebab, hakikat penyembahan berhala adalah perzinaan terhadap Allah yang sejati (7-9). Perikop ini mengingatkan kita kepada keadilan Allah yang tidak pilih-pilih maupun berat sebelah. Allah memberikan penghakiman secara adil, masing-masing menurut sikap umat terhadap Allah.

Dunia saat ini bergulat dengan pertanyaan tentang kasih dan keadilan Allah. Di tengah hantaman pandemi, dunia menjadi tidak berdaya. Meskipun berhadapan dengan ketidakberdayaan, kita tidak boleh melupakan Allah. Sebab, Dia yang menciptakan dunia ini, Dia yang memelihara semesta, Dia juga yang mengenali setiap hati dan diri manusia.

Allah mencari pribadi-pribadi yang siap mengakui kebenaran-Nya dan melakukan keadilan menurut kriteria yang telah ditentukan-Nya. Inilah anugerah; sesungguhnya Allah berkenan memberikan kasih-Nya kepada kita meskipun kita tidak layak menerimanya. Hanya dengan menyadari kebesaran, kasih, dan keadilan Allah, orang percaya akan dapat memberi respons secara tepat.

Sebagai orang percaya kita diundang untuk merenungkan keagungan, kasih, dan keadilan Allah di dalam hidup kita supaya kita dapat mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah. Hidup yang melayani adalah buah dari rasa syukur kita kepada Allah. [IBS]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org