Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/09/17

Jumat, 17 September 2021 (Minggu ke-16 Sesudah Pentakosta)

Satu di antara sekian banyak perasaan yang ada pada diri manusia adalah jengkel. Perasaan ini dapat muncul ketika orang tak mendapatkan apa yang diinginkannya. Rasa ini ada pada setiap orang, tua muda, besar kecil, kaya miskin, laki-laki atau perempuan. Aspek yang membedakan adalah respons orang tersebut ketika perasaan itu datang.

Bacaan kita hari ini memperlihatkan bahwa baik Yesus maupun para pemimpin umat dapat merasa jengkel. Yesus mengusir dan membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku penjual merpati di halaman Bait Allah (12-13). Tak mungkin orang mengatakan bahwa Yesus tak marah ketika Ia melakukan hal itu. Pada kesempatan lain, Yesus juga marah ketika ingin makan buah ara, namun tak mendapatinya. Ia mengutuk pohon itu sehingga seketika menjadi kering (19). Bukan hanya Yesus, para imam kepala dan ahli-ahli Taurat pun jengkel ketika mereka melihat apa yang dikerjakan Yesus (15).

Sebagaimana dinyatakan pada awal renungan ini bahwa jengkel adalah perasaan manusiawi yang dapat muncul pada siapa saja, maka terimalah dan kelolalah perasaan itu dengan baik. Tak perlu menyangkali atau berusaha menghilangkannya. Satu-satunya hal yang perlu diingat dan disadari adalah pengendalian diri yang baik ketika rasa jengkel itu muncul.

Yang pertama adalah mengendalikan ucapan. Bukan sekadar karena Yesus yang mengucapkan, tetapi karena ucapan mengandung kuasa. Jadi, berhati-hatilah dengan ucapan ketika sedang jengkel. Salah-salah, kita mengucapkan kutuk, bukannya berkat. Ingatlah bahwa Yesus tidak mengutuk manusia melainkan pohon ara.

Selanjutnya adalah upaya untuk mengendalikan sikap. Bila kita mampu mengendalikan ucapan, maka mengendalikan perilaku bisa menjadi lebih mudah.

Perasaan jengkel yang dibuahi dengan perkataan yang tidak membangun, serta tindakan kasar, keras, atau jahat, hanya akan membawa akibat buruk bagi diri sendiri maupun orang lain. Karena itu, kendalikanlah perasaan jengkel kita. [JCP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org