Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/07/17

Sabtu, 17 Juli 2021 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)

Yesaya 63:1-6
Balas Dendam?

Umumnya, dalam sebuah cerita film ada tokoh utama, antagonis si jahat, dan protagonis si baik. Tokoh jahat kerap kali menyakiti tokoh baik. Hingga pada akhir cerita, si jahat mendapat ganjaran atas semua perbuatannya tanpa si tokoh baik bertindak. Gambaran ini melukiskan kehidupan umat percaya yang tengah mengalami penganiayaan, namun memilih untuk tidak membalasnya.

Nabi Yesaya menubuatkan murka Allah terhadap Edom ketika melihat umat kesayangan-Nya itu dianiaya (1). Edom diibaratkan mewakili kekuatan besar dunia yang menentang kuasa Allah. Kekuatan besar mereka tidak dapat dikalahkan oleh kerajaan Yehuda dengan kekuatan militer mereka pada saat itu. Oleh karena itu, Allah sendirilah yang berperang melawan bangsa-bangsa.

Allah memperkenalkan diri sebagai seorang pengirik yang memeras buah anggur (2). Allah mengirik bangsa-bangsa yang memusuhi Israel bukan dengan kekuatan biasa, melainkan dengan murka-Nya, sesuai dengan janji-Nya yang memberikan keadilan dan keselamatan.

Nabi Yesaya selalu mengingatkan umat bahwa Allah adalah Hakim Yang Adil. Allah bukannya berdiam diri melihat orang-orang yang Dia kasihi dianiaya dan mengalami kesusahan. Akan tetapi, Allah menghendaki supaya mereka percaya bahwa Allah merancangkan yang terbaik.

Allah akan bertindak karena hari pembalasan telah Allah rencanakan sebelumnya. Lalu bagaimana respons kita ketika mengalami ketidakadilan? Apakah kita menuntut pembalasan atau bahkan merencanakan untuk melakukan balas dendam?

Mari kita belajar bahwa hari penghakiman atau penghukuman pasti akan datang. Kita pun sebagai umat percaya hendaknya menyerahkan keadilan ke dalam tangan Tuhan. Namun demikian, hal penting yang harus kita lakukan adalah selalu berjaga-jaga dan wawas diri. Mari mengingat kebaikan Allah yang merancangkan keselamatan bagi umat-Nya. Allah memberi keselamatan dan pengampunan kepada umat yang setia kepada-Nya dan memegang teguh janji-Nya. [SLM]


Baca Gali Alkitab 3

Yesaya 63:1-6

Kemenangan atas Edom adalah gambaran kemenangan umat Allah atas bangsa-bangsa yang pernah menjadi musuh mereka. Allah membebaskan umat-Nya dan menghancurkan musuh-musuh mereka. Murka Allah tidak dapat dibendung oleh apa pun bila kekudusan-Nya dan kekudusan umat-Nya diinjak-injak. Allah menyatakan Diri-Nya sebagai Pemeras anggur yang menghancurkan para musuh seperti sedang mengirik anggur.

Hal penting yang harus dipahami adalah bahwa Allah panjang sabar; Dia memberi waktu melalui berbagai peringatan sebelum bertindak untuk membalas. Bila pada akhirnya Allah menghukum Edom, hal itu menggambarkan keadaan yang akan dialami oleh siapa saja yang menganiaya umat Allah.

Apa saja yang Anda baca?
1. Siapa yang menjanjikan keselamatan dan berpakaian seperti pengirik buah anggur? (1-2)
2. Siapa yang menjadikan Allah marah dan apa sebabnya? (3-4)
3. Siapa yang menolong Allah dan tindakan apa yang dilakukan-Nya kepada bangsa-bangsa? (5-6)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Peringatan apa yang Allah berikan kepada bangsa-bangsa?
2. Pelajaran apa yang kita dapatkan dari kemurkaan Allah?

Apa respons Anda?
1. Dosa-dosa apa sajakah yang telah kita lakukan sehingga membuat Allah marah?
2. Bagaimana sikap kita di hadapan Allah terkait dengan dosa-dosa yang telah kita lakukan?
3. Bagaimana cara kita bertindak menjauhkan tindakan aniaya sebagai wujud syukur pembelaan Allah dalam hidup kita?

Pokok Doa:
Memohon pengampunan atas dosa-dosa kita dan memohon Allah untuk menjauhkan amarah-Nya dari hidup kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org