Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/07/07

Rabu, 7 Juli 2021 (Minggu ke-6 sesudah Pentakosta)

Yesaya 56:9-57:5
Pemimpin yang Melayani

Konsep dan model kepemimpinan di dunia saat ini telah mengalami perubahan. Jika dahulu pemimpin bertindak sebagai penguasa dengan karakter yang keras, memerintah dengan tangan besi, dan otoriter, sekarang tidak lagi demikian. Sebagian besar para pemimpin sudah mulai menerapkan model kepemimpinan yang melayani. Sehingga para pemimpin telah menjadi partner bawahannya, dan lebih bersifat terbuka serta kolaboratif dalam bekerja.

Sayangnya, pada masa Yesaya, para pemimpin menjadi begitu jahat. Allah murka ketika menyaksikan sikap mereka yang bertindak atas kepentingan diri sendiri. Allah menyebut mereka anjing bisu, pemalas dan anjing pelahap, yang kerjanya memeras rakyat (10-11). Karena ulah mereka umat Allah menjadi korban. Oleh sebab itu, Allah murka kepada mereka yang lalim (57:3-5). Akan tetapi, Allah memberikan kedamaian kepada mereka yang tetap setia meski harus menjadi korban kelaliman (57:1-2).

Nabi Yesaya menguraikan perbuatan para pemimpin yang telah menyulut murka Allah. Mereka adalah pemimpin yang tidak menjalankan kepercayaan yang sudah diberikan. Mereka tidak pernah mengajar dan menegur kesalahan umat. Mereka pun selalu menimbulkan kecemasan. Bahkan mereka tidak ragu merampas hak-hak rakyat! Pemimpin seperti itu memikirkan kepentingan diri sendiri, serta tidak dapat mewujudkan keamanan dan kedamaian bagi rakyatnya.

Apa yang harus para pemimpin lakukan agar berkenan di hadapan Tuhan? Nabi Yesaya memberikan gambaran tentang pemimpin yang berkenan dan dikehendaki Allah, yaitu pemimpin yang takut akan Tuhan dan yang bekerja atas dasar melayani.

Firman Tuhan mengajak kita merenungkan arti kepemimpinan, baik pemimpin dari lingkup terkecil seperti keluarga, sampai yang terbesar, yaitu pemimpin negara. Menjadi seorang pemimpin harus memiliki orientasi dan spirit melayani, melakukan hal yang berkenan di hadapan-Nya, dan tidak terjebak untuk melakukan keinginan dan kepentingan diri sendiri, apalagi melakukan penyalahgunaan kekuasaan. [RTS]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org