Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/05/01

Sabtu, 1 Mei 2021 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)

Mazmur 126
Penderitaan? Jangan Takut!

Kehidupan manusia penuh dengan penderitaan. Ratap tangis hadir silih berganti dengan tawa dan sukacita. Namun, satu kepastian yang tersedia bagi orang percaya adalah kehadiran Allah dalam setiap peristiwa.

Pemazmur menunjukkan bahwa Allah sanggup memulihkan kehidupan umat-Nya, melebihi apa yang dapat dipahami. Mereka yang memberontak dan dibuang ke Babel, dibawa kembali ke Israel sesuai dengan janji-Nya. Umat Allah yang pulang dari pembuangan (1) melihat hal ini sebagai sesuatu yang sepertinya mustahil, tetapi hal tersebut merupakan sebuah kenyataan. Mulut yang penuh dengan tawa dan sukacita merupakan ekspresi dari keajaiban karya Allah di tengah-tengah mereka (1-3). Seruan dinaikkan ke hadapan Allah untuk pemulihan keadaan dari penderitaan yang telah mereka jalani (4-6).

Pemazmur juga hendak menunjukkan bahwa ratap tangis dan air mata bukanlah kondisi yang permanen. Allah sanggup memberikan yang terbaik melalui setiap tragedi yang terjadi. Inilah alasannya umat Allah selalu hidup dalam pengharapan.

Dalam kehidupan kita sebagai umat Allah di masa kini, kesadaran akan Allah yang senantiasa hadir di tengah-tengah umat-Nya menjadi kekuatan dan pengharapan dalam menghadapi penderitaan yang kita alami. Kita bukan hanya telah dilepaskan dari tawanan dosa melalui Putra tunggal-Nya, Yesus Kristus, Tuhan kita, melainkan kita telah berulang kali dibawa kembali kepada-Nya melalui setiap peristiwa.

Janji kelepasan dari setiap penderitaan yang kita alami, menjadi pengharapan di tengah-tengah tragedi hidup. Ingatlah bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah biasa dan tidak akan pernah melampaui batas kekuatan kita. Mengapa? Karena Allah setia! Penderitaan bukanlah sebuah kondisi yang permanen.

Mari kita arahkan hati dan pikiran kita kepada Allah. Sekali lagi, kita akan melihat perbuatan tangan-Nya yang ajaib, yang dikerjakan melalui setiap peristiwa yang kita alami. Dan mulut kita akan penuh dengan tawa dan sorak-sorai karena Allah kita yang dahsyat ada di tengah-tengah kita. [PMS]


Baca Gali Alkitab 1

Mazmur 127

Terkadang kita bekerja begitu keras sampai-sampai kita mengorbankan hal-hal penting. Dalam hidup ini, hal apa yang paling utama? Sebagai orang Kristen, tentunya kita menjawab: "Tuhan". Benarkah demikian?

Dari sekian banyak usaha yang kita lakukan, seberapa banyak yang kita arahkan untuk mengenal dan menaati Tuhan? Mencari nafkah memang penting dan relasi dengan keluarga memang bermakna, tetapi untuk apa semua itu bila kita melakukannya tanpa dasar yang kokoh? Dalam hidup ini ada banyak nama yang hadir yang kemudian tenggelam, tetapi hanya ada satu nama yang tetap sejak dahulu sampai selamanya, yaitu Tuhan Yang Mahakuasa.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang akan terjadi jika manusia bekerja tanpa campur tangan Tuhan? (1)
2. Siapa yang berkuasa memberikan berkat dalam hidup? (2)
3. Dari mana asalnya berkat kehidupan? (3)
4. Apa hasilnya apabila setiap aspek kehidupan dijalankan di dalam Tuhan? (4-5)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah jerih payah manusia dapat mengubah rencana Tuhan?
2. Siapa yang sebenarnya berkuasa menentukan nasib Anda?
3. Mengingat segala berkat yang Anda terima, pengakuan seperti apa yang perlu Anda berikan?

Apa respons Anda?
1. Cara apa yang dapat Anda gunakan supaya tidak gila kerja hingga melupakan Tuhan?
2. Seberapa besar ucapan syukur yang akan Anda berikan setiap hari?
3. Siapa yang paling Anda tonjolkan di balik segala upaya Anda, diri sendiri dengan kesombongan atau Tuhan Yang Mahakuasa?

Pokok Doa:
Bersyukur atas pemberian Tuhan dan memohon bimbingan-Nya supaya melihat kehadiran-Nya setiap hari dalam hidup.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org