Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/02/28

Minggu, 28 Februari 2021 (Minggu Pra-Paskah 2)

Mungkin ada di antara kita yang saat ini memiliki atau membutuhkan idola dalam hidupnya. Idola ini diperlukan sebagai contoh, pola, dan patron dalam hidup. Oleh karena itu, idola akan dipuja dan diikuti sedemikian rupa oleh para pemujanya.

Kata idola sejatinya muncul dari kata Inggris idol. Namun, orang mungkin tak memahami bahwa kata idola itu artinya berhala. Dengan kata lain, seseorang atau sesuatu yang diidolakan sejatinya adalah berhala. Segala sesuatu yang jadi idola akan mendapatkan perlakuan yang sangat berbeda. Sederhananya, idola itu akan disembah.

Berhadapan dengan ancaman idolatry (penyembahan berhala), pilihannya adalah terus-menerus mengembangkan sikap waspada. Ancaman itu akan menyasar siapa saja, tanpa terkecuali. Dengan cara apa saja, dan biasanya dengan cara-cara yang sangat halus, sehingga orang tak menyadari bahwa mereka sudah dan sedang jatuh ke dalam penyembahan berhala.

Salomo pun kurang waspada terhadap godaan penyembahan berhala. Sebagai raja, ia memang memiliki kebebasan dalam melakukan apa saja, termasuk untuk memiliki banyak istri. Ia memiliki 700 istri dan 300 gundik (3). Pada masa itu, memiliki banyak istri dan gundik adalah hal yang biasa. Masalahnya adalah Salomo mengambil istri dan gundik dari bangsa-bangsa yang tak mengenal Tuhan (1-2). Saat Salomo lengah, ia terbujuk mengikuti mereka sehingga berpaling kepada ilah lain. Salomo menyembah berhala (5-8). Ia jatuh ke dalam penyembahan berhala karena kurang waspada.

Tampak Salomo mengidolakan istri-istri dan gundiknya itu. Salomo melakukan hal yang berbahaya, yaitu sekadar mengikuti keinginan para istri dan gundiknya. Pada saat Salomo mengikuti keinginan dan kesenangan mereka, dirinya jadi melupakan Tuhan.

Oleh karena itu, mari kita mewaspadai berbagai godaan yang dapat membuat kita jauh dari Tuhan. Waspadai setiap keinginan kita. Ujilah! Apakah semua itu menyenangkan Tuhan atau tidak? Waspadalah! [JCP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org