Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/01/31

Minggu, 31 Januari 2021 (Minggu ke-4 sesudah Epifani)

Matius 15:1-20
Najis atau Kudus?

Orang-orang Farisi dan ahli Taurat mempermasalahkan perilaku murid-murid Yesus yang tidak membasuh tangan sebelum makan. Menurut tradisi orang Yahudi, tidak membasuh tangan sebelum makan adalah suatu kenajisan. Secara tidak langsung, mereka sesungguhnya sedang menyindir Yesus yang tidak mengajarkan kepada murid-murid apa yang menjadi tradisi nenek moyang mereka, khususnya tentang kekudusan. Mengapa Yesus membiarkan mereka berbuat demikian?

Yesus menjawab dengan mengingatkan mereka tentang perintah Allah yang tertulis di dalam Taurat Musa perihal hidup dalam kekudusan. Jelas bahwa hidup kudus adalah perintah Allah. Kekudusan ditimbang dasarnya bukan karena melakukan perintah yang dibuat oleh manusia, melainkan karena memegang dan melakukan ketetapan Allah (lih. Im. 20). Allah menguduskan manusia, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, sebagai umat Allah, sudah seharusnya mereka hidup dalam kekudusan dengan melakukan perintah dan kehendak Allah, bukan perintah manusia.

Yesus kemudian menjadikan peristiwa ini sebagai pengajaran yang penting bagi murid-murid, termasuk kita. Tuhan Yesus sedang menegaskan bahwa yang menajiskan seseorang bukanlah apa yang sudah ditetapkan oleh Allah, melainkan hidup berlawanan dengan perintah dan ketetapan Allah Yang Mahakudus.

Bagaimana dengan kita? Di satu sisi, kita sering kali memuji dan memuliakan Allah dengan mulut dan tangan kita. Namun di sisi lain, kita sering kali berbuat dosa melalui hati dan hidup kita. Sebagai manusia, kita mengaku berdosa dan sangat bergantung pada firman Allah. Ia memanggil kita di dalam kasih karunia-Nya untuk menjadi umat yang kudus. Umat yang setia melakukan perintah dan ketetapan-Nya. Tujuannya bukanlah untuk menjadi orang yang kudus, tetapi karena kita sudah dikuduskan oleh Allah.

Mari kita hidup di dalam kekudusan yang dianugerahkan Allah kepada kita dengan taat dan setia. Mari kita memilih untuk melaksanakan firman Tuhan yang intinya cinta kasih dan menuangkan berkat kepada orang lain. [MAR]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org