Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/12/05

Sabtu, 5 Desember 2020 (Minggu Adven ke-1)

Hosea 5:8-14
Jangan Berjalan Mengikuti Kesia-siaan!

Hidup ini adalah sebuah perjalanan. Bisa terasa sangat panjang dan penuh dengan jalan berliku. Terkadang kita bersua dengan kegembiraan. Di lain hari, kesusahan datang menyapa. Namun, hal yang paling utama dari semua itu adalah jangan sampai kita salah jalan. Apalagi hingga kita berjalan mengikuti kesia-siaan.

Seperti apa berjalan mengikuti kesia-siaan? Yehuda adalah contohnya. Mereka sudah ditebus serta dibayar lunas dari perbudakan dan pelacuran, namun tetap saja berkhianat. Itulah yang membuat Tuhan gemas kepada mereka. Mereka menyerang saudara mereka sendiri yang ada di Kerajaan Utara dan merampas tanah-tanah Israel (10).

Israel pun mendapat hukuman karena tindakannya menyembah berhala dan pergi mencari pertolongan dari bangsa lain, yaitu Asyur, dan bukannya mencari pertolongan dari Allah (13). Kepada mereka, Allah telah menetapkan hari penghukuman.

Dua bangsa akan mendapatkan hukuman dari Allah sekalipun mereka adalah umat pilihan-Nya. Atas doa mereka yang berjalan dalam kesia-siaan, Allah menyatakan murka-Nya. Pendisiplinan yang keras harus mereka terima karena memang mereka layak menerimanya. Gambaran akan kemarahan Allah diumpamakan seperti singa bagi Efraim, dan seperti singa muda bagi kaum Yehuda (14). Itu adalah gambaran dari kekuatan Allah yang tidak seorang pun dapat melawannya.

Lewat ancaman hukuman tersebut, Tuhan menginginkan umat kesayangan-Nya untuk tidak menempuh jalan kesia-siaan. Namun sebaliknya, mereka hendaknya menempuh jalan cinta-kasih, yaitu berjalan menuju kasih sayang Tuhan. Hanya dengan menempuh jalan itulah hidup kita menjadi tidak sia-sia, penuh berkat dari-Nya.

Memang, berjalan menuju Tuhan bukan perjalanan yang serba menyenangkan dan mudah. Malah bisa jadi jalan yang dilalui sukar bagaikan berjalan di lereng-lereng yang terjal dan licin. Ketika berjalan bersama-Nya, kita pasti akan menemui banyak rintangan. Namun demikian, jalan menuju Tuhan tetaplah jalan yang membawa pada kebahagiaan dan kehidupan sejati. [SZR]


Baca Gali Alkitab 5

Hosea 2:1-14

Tuhan sangat muak dengan perzinaan dan perbuatan sundal yang dilakukan oleh bangsa Israel dengan bangsa-bangsa asing dan ilah mereka. Melalui nabi Hosea, Tuhan menyatakan kegeraman-Nya.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa isi seruan Tuhan tentang bangsa Israel? Apa dosa dan kejahatan mereka sehingga Tuhan berfirman seperti itu? (1-5)
2. Siapakah yang disebut kekasih dan suami oleh orang Israel? (6)
3. Apa yang telah dilupakan oleh bangsa Israel? Siapakah yang sesungguhnya menjadi suami yang mengasihi dan memberkati mereka dengan harta kekayaan? (7)
4. Ketika mereka melupakan hal itu, apa yang terjadi? (8-12)
5. Ketika Israel menderita begitu hebat sebagai akibat penghukuman Tuhan, apa tindakan-Nya kemudian? (13-14)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa Tuhan menyebut dosa bangsa Israel sebagai perzinaan dan persundalan? Kejahatan apakah yang disebut sebagai perzinaan dan persundalan itu?
2. Bagaimanakah hal tersebut relevan bagi kita sebagai orang percaya pada zaman sekarang ini? Pelajaran apa yang dapat kita peroleh?

Apa respons Anda?
1. Coba selidiki diri Anda sendiri, adakah sesuatu dalam hidup Anda yang dapat atau sedang membuat Anda berpaling dari Tuhan?
2. Menurut Anda, bagaimana sikap Tuhan terhadap hal-hal itu?
3. Bila Anda tahu sikap Tuhan, bagaimana Anda akan merespons?

Pokok Doa:
Agar setiap orang Kristen menggumuli imannya dengan sungguh-sungguh sehingga peka pada suara Tuhan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org