Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/11/09

Senin, 9 November 2020 (Minggu ke-23 sesudah Pentakosta)

Yesaya 25:1-5
Tempat Pengungsian bagi Orang Lemah

Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan serangan ke wilayah Indonesia. Serangan itu menggunakan taktik perang kilat (blitzkrieg). Pangkalan udara Maguwo, yang sekarang bernama Adi Sucipto, adalah yang pertama direbut. Agresi militer ini menebar ketakutan bagi seluruh rakyat Indonesia. Akibatnya, mereka pun harus mencari tempat pengungsian.

Dalam bacaan kita hari ini, Yesaya menggambarkan Allah sebagai tempat pengungsian bagi orang lemah dan miskin. Dia melindungi umat-Nya dari angin ribut, panas terik, dan kesombongan amarah orang gagah (4). Allah menunjukkan kepedulian-Nya kepada orang-orang yang disingkirkan, baik oleh lingkungan sosialnya karena kemiskinannya maupun yang disingkirkan oleh agama.

Allah yang setia telah mengerjakan rancangan-Nya yang ajaib sejak dahulu (1). Dia mengalahkan musuh-musuh bangsa pilihan-Nya. Dia membuat kota-kota yang kuat dan berkubu menjadi timbunan reruntuhan dan tidak akan dibangun lagi untuk selama-lamanya (2). Dia membuat bangsa yang kuat akan memuliakan-Nya dan bangsa-bangsa yang gagah akan takut kepada-Nya (3).

Kondisi kehidupan kita saat ini juga tidak mudah. Kita tampaknya belum bisa keluar dari krisis dan tekanan ekonomi yang sulit. Pengangguran yang terjadi, persaingan kerja, dan pasar bebas bisa menakutkan bagi kita. Hal ini menyebabkan semakin banyak orang terpinggirkan karena kemiskinan dan ketidakmampuannya dalam bersaing. Situasi ini kian diperparah dengan munculnya jenis penyakit baru yang mengkhawatirkan karena mematikan. Singkatnya, ancaman hidup di sekitar kita makin menakutkan. Lalu, ke mana dan kepada siapa kita berlindung?

Allah, jawabannya. Dialah tempat pengungsian bagi orang yang lemah. Dialah tempat berteduh dan batu karang yang kuat sebagai sandaran jiwa. Kita tak akan jatuh, bahkan diberi-Nya perasaan aman dan kelegaan. Allah akan memberikan kekuatan yang baru sehingga kita mampu menjalani hidup. Hendaklah kita tidak takut karena kita ada di dalam Allah. [SGT]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org