Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/08/08

Sabtu, 8 Agustus 2020 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)

Filipi 3:17-4:1
Kembali Berfokus kepada Kristus

Pernahkah Anda merasakan bahwa kehidupan rohani terasa kosong? Anda merasa sudah melakukan pelayanan setiap minggu, namun selalu terasa masih ada yang kurang dalam hidup Anda?

Sejatinya pelayanan adalah hal yang penting. Namun, pelayanan akan terasa kosong ketika fokus Anda hanya kepada aktivitasnya dan bukan kepada Allah. Beberapa orang jemaat di Filipi mendapat teguran dari Paulus karena mereka lebih sibuk memikirkan Hukum Taurat daripada ibadah kepada Kristus.

Saat nas ini ditulis, Paulus mendengar bahwa jemaat di sana sedang berdebat tentang perlukah melakukan Hukum Taurat atau tidak. Sebab, beberapa orang di antara mereka masih melihat Hukum Taurat sebagai suatu hal yang wajib dilakukan untuk memperoleh keselamatan.

Akhirnya, mereka lebih berfokus kepada perkara tersebut sehingga mengabaikan ibadah kepada Allah sendiri. Ini yang Paulus sebut dengan "... Tuhan mereka ialah perut mereka ..." dan "... perkara duniawi" (19). Hal perut dan perkara duniawi ini terkait dengan hal puasa dan pantangan dalam Hukum Taurat. Padahal sebagai pengikut Kristus, hal semacam itu sudah bukan lagi yang utama. Jemaat seharusnya lebih memusatkan diri kepada Kristus dan karya penyelamatan-Nya yang sudah membersihkan diri manusia yang hina dari dosa-dosa dan kesalahan (21).

Hukum Taurat dan pelayanan merupakan dua hal yang sama penting. Tetapi, sebagai murid Kristus, kita harus terus berfokus kepada Tuhan. Sebab, Ia adalah sumber segala sesuatu yang kita lakukan. Mari kita kembali kepada hakikat pelayanan, yaitu bagi kemuliaan Kristus, bukan untuk kemuliaan diri sendiri. Dengan demikian, kekosongan rohani pun akan berkurang. Bahkan, kehampaan itu akan hilang karena diisi dengan kehadiran Kristus yang menganugerahkan kemuliaan.

Mari kita memohon ampun jika kita masih mementingkan rutinitas pelayanan. Mintalah bimbingan Tuhan agar kita berdiri teguh di dalam-Nya. Dalam situasi apa pun, kita dituntut peka terhadap perjumpaan dengan Allah. [FYM]


Baca Gali Alkitab 6

Filipi 3:17-4:1

Tidak mudah menemukan orang yang memiliki integritas dan berpengaruh. Paulus adalah salah satunya. Dia berusaha dengan keras agar jemaat memiliki hidup yang benar di hadapan Tuhan dan memiliki keyakinan kuat dalam Yesus Kristus. Inilah yang tergambar dalam perikop ini.

Apa saja yang Anda baca?
1. Hal apa yang Paulus harapkan dari jemaat Filipi? (3:17)
2. Mengapa Paulus mengharapkan hal itu dilakukan oleh jemaat Filipi? (3:18)
3. Paulus memperingatkan jemaat Filipi mengenai akhir hidup seteru Kristus. Bagaimana akhir hidup mereka dan mengapa hal itu terjadi? (3:19)
4. Mengapa jemaat Filipi perlu meneladankan (mencontoh) Paulus dan orang-orang yang hidup sama seperti Paulus serta tidak boleh menjadi seteru Kristus? (3:20-21)
5. Apa klimaks dari nasihat Paulus kepada jemaat Filipi? (4:1)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa kewarganegaraan surga penting bagi orang percaya? Bagaimana hal ini bisa memulihkan pengharapan kita di tengah kesulitan hidup sebagai orang percaya?
2. Menurut Anda, mengapa penting bagi kita untuk meneladankan hamba-hamba Tuhan?
3. Bagaimana gaya hidup seteru Kristus pada zaman ini?

Apa respons Anda?
1. Dalam hal apa saja Anda belajar dari teladan hamba-hamba Tuhan dalam kehidupan Anda?
2. Sebagai pengikut Kristus, dalam hal apa Anda bisa menjadi teladan bagi orang lain?
3. Kadang-kadang kita mengabaikan atau melupakan fakta bahwa diri kita adalah warga Kerajaan Surga. Apa yang seharusnya kita lakukan ketika hal itu terjadi?

Pokok Doa:
Agar orang percaya menaruh pengharapan pada Kristus di tengah kesulitan menjalani hidup sebagai orang percaya.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org