Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/03/31

Selasa, 31 Maret 2020 (Minggu Pra Paskah 5)

Lukas 22:24-38
Hasrat Menjadi yang Terbesar

Banyak orang berhasrat ingin menjadi yang terbesar. Alasannya, orang besar pasti identik dengan kekuasaan. Polemik tentang hal ini kian jelas terlihat dalam sebuah organisasi yang sedang mengalami transisi kepemimpinan. Ketika sang pemimpin pergi atau berganti, segenap anggota akan bergumul perihal penggantinya. Tak jarang, fase ini akan membuat sesama anggota tim akan saling bergesekan antara satu dan yang lain.

Hal serupa pun terjadi di antara para murid. Mereka mulai bersoal tentang siapa yang terbesar di antara mereka (24). Pada kesempatan itu, Yesus mengajarkan kepada mereka sebuah prinsip yang paradoks namun penting, yaitu tentang pemimpin yang menjadi pelayan (26).

Secara khusus, Yesus menaruh perhatian istimewa kepada Petrus karena ia begitu percaya diri sebagai murid yang paling setia. Yesus menasihati Petrus agar berhati-hati karena Iblis telah mengintainya (31).

Kemudian, Yesus menekankan sesuatu yang lebih penting, yakni tentang penggenapan nubuatan kepada Anak Manusia. Yesus ingin agar mereka mempersiapkan diri karena Ia sedang menggenapi karya penyelamatan Allah.

Murid-murid tampaknya tidak menyadari hal ini. Mereka hanya sibuk mempersoalkan siapa yang terbesar dan berfokus kepada diri sendiri. Akibatnya, mereka lupa mengenai apa yang sudah Yesus katakan tentang diri-Nya.

Bukankah tingkah laku kita pun seperti murid-murid itu? Kita sering kali hanya berfokus pada keinginan dan kebutuhan sendiri, meski sudah tahu apa yang menjadi keinginan-Nya. Kita melupakan pesan dan isi hati Tuhan.

Sebagai murid Kristus, sikap seperti ini tidak bisa terus dipelihara. Seharusnya, kita tetap percaya kepada-Nya dan menempatkan-Nya sebagai prioritas utama. Sebagai murid Kristus, sudah seharusnya kita lebih mengutamakan kerinduan Allah dibanding keinginan dan hasrat manusiawi kita.

Tuhan sudah mengajar agar kita tidak hanya berfokus pada hasrat sendiri. Karena itu, kita harus berfokus pada firman-Nya dan mengutamakan kehendak-Nya. [MRLN]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org