Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/11/22

Jumat, 22 November 2019 (Minggu 23 sesudah Pentakosta)

Mazmur 77
Apakah Allah telah Berubah?

Ketika kesulitan datang bertubi-tubi dan kita telah berseru kepada Allah, Ia ternyata tidak menjawab doa kita. Yang muncul dalam pikiran adalah Allah telah berubah. Ia tidak lagi peduli, apalagi mengasihi kita. Pemazmur pun menggumulkan hal yang sama. Pertanyaannya adalah apa yang harus kita lakukan?

Pemazmur mempertanyakan diri Allah: apakah Allah yang kepada-Nya ia terus berseru (2-3) dan belum juga menjawab sudah tidak lagi bermurah hati? Apa kasih setia-Nya lenyap? Atau Ia sudah berubah (8-11)?

Dalam pergumulannya, pemazmur teringat kembali segala perbuatan ajaib yang dilakukan Allah. Perhatikan kata "mengingat" muncul dalam ayat 4, 7 (lih. LAI "sebut-sebut") dan ayat 12 (2x). Akhirnya, ia sadar bahwa Allah tidak berubah. Ia tetap menebus dan menuntun umat-Nya (15-21).

Keindahan jawaban Tuhan bahwa Ia tetap menuntun dapat dilihat dari beberapa kata yang diulang. Kata "suaraku" (2; muncul 2x dalam bahasa Ibrani) dijawab dengan "suara" guntur Allah (18-19). "Tangan" pemazmur yang diulurkan (3) yang sepertinya tidak mendapat sambutan dan menimbulkan pertanyaan apakah "tangan kanan" Yang Mahatinggi berubah (11)? Lalu, dijawab dengan tuntunan Tuhan melalui "tangan" Musa dan Harun yang telah menuntun umat-Nya pada masa lampau (21).

Ketika seruan kita kepada Tuhan tidak dijawab, maka kita mulai ragu akan kasih dan kepedulian Allah. Cara terbaik adalah mengingat kembali segala karya Tuhan terhadap umat-Nya pada masa lampau. Dengan demikian, kita akan dikuatkan kembali bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Lagi pula Allah tidak pernah berubah.

Kita perlu mengenang semua perbuatan Allah yang tertulis dalam Alkitab, sekaligus mengingat-ingat (flashback) karya Allah dalam kehidupan kita. Tujuannya adalah ketika timbul keraguan akan kasih dan anugerah Allah, maka kita diyakinkan sekali lagi bahwa Allah tidak berubah dan kasih serta penyertaan-Nya selalu dicurahkan umat yang taat kepada-Nya.

Doa: Kiranya aku selalu ingat bahwa Allah tidak berubah. [IT]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org