Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/10/18

Jumat, 18 Oktober 2019 (Minggu ke-18 sesudah Pentakosta)

Mazmur 44
Tetap Setia pada Kasih Setia-Nya

Dalam sejarah kekristenan, perjalanan atau penziarahan adalah salah satu gambaran umum dalam melukiskan relasi dengan Allah. Dalam relasi dengan Allah, kita pasti mengalami pasang dan surut kehidupan.

Bacaan kita kali ini merupakan sebuah refleksi pemazmur. Ia menggambarkan penziarahan bangsa Israel bersama dengan Allah di dalam sejarah. Sekilas, perikop ini sedang bercerita tentang seruan bangsa Israel kepada Allah ketika mengalami penindasan. Namun jika dilihat secara utuh, ternyata ada sebuah dinamika yang lebih mendalam.

Mazmur 44:10-17 memang menceritakan mengenai keluh kesah bangsa Israel. Mereka mengalami penderitaan, penindasan, dan serta penghinaan dari bangsa lain. Dalam penderitaan yang demikian hebatnya, Allah dirasa telah meninggalkan mereka. Bahkan, Ia dianggap bertanggung jawab atas segala penderitaan yang mereka alami (14).

Ternyata, walau mengalami penderitaan hebat, bangsa Israel tidak pernah melupakan Allah, Sang Pencipta hidup. Mereka tetap mengingat sejarah perjalanan bangsanya. Dari situ, bangsa Israel menemukan kenyataan bahwa Allah begitu mengasihi dan menyertai mereka (1-9).

Karena itu, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk berhenti memercayai Allah. Sebab, apa pun yang terjadi dalam hidup ini, Allah tetap dan akan selalu menyertai. Walaupun badai penderitaan melanda, tidak ada alasan untuk mengkhianati Allah dan perjanjian dengan-Nya (18).

Di tengah-tengah kehidupan kita sehari-hari, mungkin, adakalanya penderitaan hebat menghimpit hidup ini. Akibatnya, muncullah perasaan bahwa Allah telah meninggalkan dan melupakan kita. Percayalah bahwa sesungguhnya Allah tetap berkuasa atas segalanya. Kasih setia-Nya berkuasa untuk membebaskan kita dari segenap penderitaan, asalkan kita tetap setia kepada-Nya.

Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk mampu melihat kasih setia-Mu di balik setiap pergumulan. Ajar kami senantiasa mensyukuri hidup ini. [WN]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org