Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/10/03

Kamis, 3 Oktober 2019 (Minggu ke-16 sesudah Pentakosta)

Orang Farisi mengingatkan Yesus agar meninggalkan Yerusalem karena Herodes hendak membunuh-Nya. Akan tetapi, Yesus menolak usulan itu. Ia akan tetap melanjutkan perjalanan dan pelayanan-Nya. Yesus sebenarnya sudah sadar bahwa Yerusalem adalah tempat dibunuhnya para nabi (33). Namun, Ia bertekad untuk tetap tinggal karena didorong kerinduan untuk mengumpulkan "anak-anak Yerusalem" (umat Tuhan), walau mereka tidak mau (34). Yesus juga menubuatkan bahwa Yerusalem akan ditinggalkan dan menjadi sunyi (35).

Walau tidak diungkapkan, kita bisa merasakan betapa dalam kerinduan Yesus kepada Yerusalem dan umat-Nya. Konsekuensi dari keputusan-Nya untuk tetap tinggal sebenarnya serius. Ia akan ditolak, menderita, dan dianiaya. Namun, Yesus mengambil pilihan itu karena Ia merindukan Yerusalem yang penuh damai, seperti arti nama kota itu.

Tetapi, Yerusalem justru menolak Yesus. Di kota itu, tidak ada lagi rasa takut akan Tuhan. Kota itu hanya menyisakan kekerasan, penindasan, dan pembunuhan. Yerusalem, sebagai rumah bersama umat, akan kehilangan sukacita, kegembiraan, dan sorak-sorai. Hanya kesunyian dan kesepian yang tersisa.

Kidung Jemaat 155 menyatakan bahwa Yerusalem telah berubah. Wajahnya dingin membeku. Ia menyangkal maksud Tuhan dan tak mampu mewujudkan damai sejahtera. Yerusalem telah berbuat jahat, membunuh, merajam utusan Tuhan. Yerusalem terlalu angkuh.

Marilah kita berdiam diri untuk mengingat apa yang telah kita perbuat untuk Tuhan. Karena itu, kita harus jujur mengakui jika ada dosa yang telah melukai hati-Nya. Jika ada, kita memohon belas kasihan dan pengampunan-Nya. Kita juga meminta bimbingan Tuhan agar terus dibentuk menjadi pribadi yang berkenan di hadapan-Nya dan memiliki pikiran dan visi yang selaras dengan-Nya. Mari kita membangun komitmen untuk taat kepada Tuhan agar bisa menjadi agen pembawa damai.

Doa: Tuhan, ampunilah kami jika kerap menyangkali rencana dan maksud-Mu. [TP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org