Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/09/07

Sabtu, 7 September 2019 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)

Galatia 1:6-10
Injil yang Palsu

Adam dan Hawa harus angkat koper dari Taman Eden lantaran termakan bujuk rayu iblis. Hal yang sama pun terjadi pada jemaat di Galatia. Mereka mudah terseret oleh muslihat iblis karena percaya pada injil palsu.

Jemaat Galatia sebenarnya telah mengenal Tuhan Yesus melalui pemberitaan Injil. Namun, seiring berjalannya waktu, fokus mereka teralih pada injil palsu. Kondisi ini membuat Paulus marah sekaligus heran mengapa jemaat Galatia lekas berbalik dari Kristus dan mengikuti injil yang lain (6).

Paulus merasa bertanggung jawab untuk menasihati mereka karena injil palsu tersebut bukanlah Injil yang sejati. Itu hanyalah tipu daya iblis untuk mengacaukan iman orang percaya. Iblis berusaha memutarbalikkan Injil Kristus yang telah bertumbuh dalam jemaat (7). Iblis selalu tidak menyukai apa yang baik. Ia akan selalu berusaha menghancurkan segala jenis kebaikan, seperti iman orang percaya. Iblis selalu mengupayakan kehancuran fondasi iman kita. Salah satu caranya adalah dengan menyebarkan injil palsu. Karena itu, Paulus dengan tegas mengutuk siapa saja yang menyebarkan injil yang berbeda dari Injil Kristus (8-9).

Paulus berusaha mempertahankan keutuhan iman jemaat di Galatia. Tetapi, mereka tidak mau berbalik. Paulus sadar bahwa ia hanya manusia biasa yang penuh dengan kekurangan dan keterbatasan. Paulus menyerahkan keputusan penuh kepada jemaat Galatia karena nanti merekalah yang menanggung akibat atas keputusan apa pun yang diambil (10).

Injil palsu bekerja dengan sangat halus. Ia akan berusaha memanipulasi iman orang percaya agar lari dari anugerah keselamatan Yesus Kristus. Dalam konteks Paulus, injil palsu itu adalah perkara sunat dan tidak bersunat sebagai lambang keselamatan. Jemaat Galatia dibuat percaya bahwa tradisi keagamaan adalah sarana keselamatan.

Pertanyaannya sekarang: "Apa injil palsu yang sedang menggerogoti iman kita?"

Doa: Tuhan, ajar kami setia pada Injil Kristus dan waspada terhadap injil palsu. [JJ]


Baca Gali Alkitab 1

Galatia 1:6-10

Tugas memberitakan Injil bukan pekerjaan yang mudah. Setidaknya, ada dua tantangan yang sering kita hadapi. Pertama, kita harus merawat kebenaran Injil. Kedua, kita harus menjaga agar motivasi tetap benar.

Kali ini, kita akan belajar dari pengalaman Paulus. Ia pernah menghadapi kedua tantangan di atas ketika berjumpa dengan jemaat di Galatia.

Apa saja yang Anda baca?
1. Mengapa Paulus heran (6a-7a)?
2. Apa ulah "orang" yang dimaksudkan Paulus (7b)?
3. Siapa saja yang akan terkutuk jika memberitakan Injil yang berbeda dari Injil yang diberitakan Paulus (8-9)?
4. Apa motif utama Paulus dalam memberitakan Injil? Apakah ia mencoba untuk menyenangkan manusia atau kepada Allah (10)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa yang bisa kita teladani dari sikap Paulus, khususnya tentang ketegasan, dalam pemberitaan Injil?
2. Pelajaran apa yang bisa kita petik dari pengalaman jemaat di Galatia berkaitan dengan pemberitaan Injil?
3. Perkenanan siapa yang kita cari dalam memberitakan Injil?

Apa respons Anda?
1. Bersediakah Anda bersikap tegas pada setiap pemberitaan Injil yang tidak sesuai dengan kebenaran?
2. Menurut Anda, bagaimana caranya agar Injil yang lain tidak memengaruhi kita?
3. Pernahkah Anda memberitakan Injil dengan motivasi yang tidak benar, misalnya agar dipandang terhormat oleh manusia? Kalau pernah, coba ceritakan dan renungkan sesuai dengan pengalaman Paulus!

Pokok Doa:
Agar umat Tuhan setia memberitakan Injil yang benar, yaitu yang berpusat pada anugerah keselamatan dalam Kristus.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org