Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/08/22

Kamis, 22 Agustus 2019 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)

1 Samuel 17:40-58
Sepele, Tetapi Mematikan

Pesimis sering kali menjadi sikap ketika di depan ada masalah kehidupan yang begitu sulit. "Mana mungkin...!, Tidak mungkin...!" adalah responsnya. Mungkin ini tergolong dengan sikap meragukan bahwa ada kuasa Allah yang menolong kita memecahkan masalah sulit tersebut.

Dalam pertarungan Daud dan Goliat, ungkapan spontan "Tidak mungkin...!" muncul dari setiap mulut para tentara Filistin ketika melihat Daud yang muda. Orang Filistin meyakini kemenangan pasti ada di pihak mereka karena memiliki seorang prajurit tinggi dan besar, membawa lembing dan tombak (45), berperisai dan berbaju perang (41). Di pihak Israel, mereka hanya diwakili seorang anak muda (42), dan belum pengalaman dalam peperangan, hanya bersenjata tongkat dan umban batu (43). Karena itulah, Goliat menghina Daud (41). Di sini kita melihat perbandingan yang tidak seimbang dalam postur tubuh, pengalaman perang, kelengkapan, dan kualitas senjata. Namun, Daud meletakkan kekuatannya bukan pada keahlian mengumban batu dan melumpuhkan binatang buas, tetapi kepada Allah Sang Pencipta dan Pemelihara semesta (45-47).

Umban batu, yang diremehkan dan ditertawakan Goliat dan banyak orang, membawa kemenangan besar bagi Daud dan Israel. Apa yang dihina Goliat menjadi kehinaan bagi dirinya sendiri. Ini menegaskan bahwa Allah, Sang Mahakuasa, telah menyatakan kebesaran-Nya melalui hal-hal kecil yang dianggap sepele oleh banyak orang. Hal yang kecil di tangan Allah telah menjadi perkara yang sangat besar dalam sejarah Israel. Daud dianggap kecil, tetapi mempunyai iman yang sangat besar kepada Allah. Allah dapat memakai yang tampaknya tidak mungkin menjadi mungkin.

Mari meneladan Daud yang memiliki iman yang kokoh kepada Allah. Kita harus mengerjakan iman ini dalam sikap berani menghadapi masalah apa pun di depan kita bersama Allah. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Selanjutnya, biarkan Allah yang mengerjakan perkara besar-Nya bagi kita.

Doa: Ajarlah kami berharap dan menantikan pertolongan-Mu. [MK]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org