Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/08/09

Jumat, 9 Agustus 2019 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)

1 Samuel 7:2-17
Jangan Ikut-ikutan!

Ikut-ikutan secara dangkal tanpa berpikir logis dan kritis sering dilakukan manusia. Ia dengan mudahnya meniru apa yang ada di sekitarnya. Tanpa disadari, ia tidak tahu apa yang sedang terjadi dan sudah berjalan jauh keluar dari rel yang seharusnya. Lalu terjadilah kekacauan, baik di dalam diri sendiri maupun kehidupan bersama.

Bangsa Israel juga pernah mengalami hal serupa. Mereka ikut-ikutan menyembah para allah bangsa lain. Akibatnya, Allah murka. Mereka dibiarkan terpukul kalah oleh bangsa Filistin. Dalam keterpurukan tersebut, mereka mengeluh kepada Allah (7:2) dan meminta pertolongan-Nya melalui Samuel.

Menanggapi keluhan tersebut, Samuel mengajak umat berbalik kepada Allah, menjauhkan diri dari illah-illah lain dan beribadah hanya kepada Allah (7:3). Umat pun melakukan apa yang disampaikan Samuel. Mereka mengaku dosa di hadapan Allah, lalu Samuel berdoa untuk mereka. Kemudian, Ia menjawab doa mereka (7:9). Sebagai jawaban doa, bangsa Filistin terpukul kalah oleh Israel. Untuk menandai semua itu, Samuel mendirikan batu peringatan dan menamakannya Eben-Haezer: "Sampai di sini TUHAN menolong kita".

Kita diingatkan agar tidak mudah ikut-ikutan dan belajar bersikap kritis terhadap sekitar. Israel berpikir ulang dan merenungkan kekalahan mereka. Akhirnya, mereka menemukan bahwa semua itu adalah karena dosa mereka sendiri. Lalu, mereka bertobat!

Di sekitar kita banyak sekali godaan dan cobaan dunia, yang sepertinya begitu nikmat, tetapi merusak iman. Banyak orang yang masuk ke dalam pintu godaan dunia tersebut, kemudian hancur. Marilah kita senantiasa bersikap kristis dan reflektif terhadap segala yang terjadi di sekitar kita. Dengan demikian, kita bisa terhindar dari sikap ikut-ikutan yang dapat menyesatkan kita. Sikap kritis dan reflektif tersebut akan dapat kita lakukan, ketika kita senantiasa berfokus kepada Allah. Sejarah Israel menjadi peringatan kita.

Doa: Tuhan, mampukan kami bersikap kritis dan reflektif dalam hidup ini. [MH]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org