Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/07/20

Sabtu, 20 Juli 2019 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)

Imamat 19:1-37
Dikuduskan untuk Karya Allah

Pernahkah kita ikut merasa bangga menyaksikan atlet Indonesia meraih gelar juara dalam laga Internasional? Tetapi, tahukah kita bahwa di balik kemenangan itu, terdapat hidup yang diabdikan total. Setiap aspek hidup atlet diabdikan untuk menguasai olahraga tersebut. Kemenangan yang membesarkan hati seluruh bangsa dibentuk dari penyerahan hidup atlet selama bertahun-tahun digembleng di barak latihan. Penuh keringat dan air mata.

Teks hari ini berbicara tentang titah Allah kepada bangsa Israel untuk mengkhususkan seluruh aspek hidup bagi-Nya.

Hal ini mencakup bagaimana bangsa Israel memastikan bahwa mereka tidak mencondongkan hati kepada ilah lain (4). Demi menguduskan hidup bagi Allah, wilayah privat harus tunduk pada ketetapan Allah. Demi tujuan itu, bangsa Israel harus menaruh hormat yang besar kepada ayah dan ibunya (3). Ranah publik umat pun harus dikuduskan bagi Allah. Urusan agraria, seperti tata cara memetik hasil panen gandum maupun anggur harus memperhatikan keadilan bagi orang miskin yang hidup di antara bangsa itu (9, 10). Urusan kejujuran dan perlindungan terhadap kelompok lemah seperti orang buta, tuli, dan cacat masuk ke dalam batu ujian kekudusan hidup umat (11-14). Bahkan urusan kekudusan hidup Israel ditakar dari seberapa jauh mereka melindungi kesejahteraan orang-orang asing yang tinggal di antara mereka (34). Semua aturan privat dan publik itu diberikan kepada bangsa Israel sebagai sebuah rambu yang mengarahkan mereka pada satu tujuan yaitu menguduskan seluruh hidup bagi Allah.

Orang Kristen harus menyadari bahwa hidup bukanlah perkara sepele. Hidup adalah tentang menyerahkan semua aspek privat maupun publik kepada kehendak Allah. Itulah arti hidup dalam kekudusan. Hidup yang secara utuh menautkan urusan memasak di dapur sampai urusan politik di parlemen sebagai penyembahan kepada Allah.

Doa: Tuhan, kami mau mempersembahkan seluruh hidupku bagi-Mu. [SB]


Baca Gali Alkitab 3

Imamat 18:1-30

Perkawinan merupakan hal yang sangat serius di hadapan Allah. Umat Israel harus menghargai kekudusan perkawinan dan hidup seksual mereka. Cara hidup mereka haruslah berbeda dari cara hidup bangsa lain.

Kebiasaan hidup sembarangan dan cemar yang diterapkan bangsa lain tidak diizinkan Allah menjadi kebiasaan hidup umat-Nya. Allah menghendaki orang Israel hidup kudus sebagaimana Allah adalah kudus.

Kekudusan ini mulai dibangun dalam keluarga dan perkawinan. Kekudusan seksual akan menjadi awal untuk menjalani kekudusan hidup seutuhnya dalam perkawinan. Jika seorang jatuh dalam dosa seksual, kekudusan hidupnya rusak. Dapat dipastikan hal ini akan memengaruhi keutuhan hidup kekudusannya. Allah menjelaskannya dalam perikop ini.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa saja yang Allah kehendaki bagi orang Israel untuk dilakukan (1-5)?
2. Penyimpangan seksual apakah yang disampaikan (6-23)?
3. Apa yang terjadi terhadap bangsa-bangsa yang hidup dengan kenajisan seksual (24-25)?
4. Apa yang akan dilakukan Tuhan jika bangsa Israel tidak taat (26-30)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah arti kekudusan Tuhan bagi hidup Anda?
2. Bagaimana Anda mempertahankan kekudusan dan hidup dalam kemenangan?

Apa respons Anda?
1. Sudahkah Anda menghidupi kekudusan Allah dalam hidup pribadi Anda?
2. Apakah Anda bersedia selalu menghadirkan kekudusan Allah dalam hidup pribadi Anda?

Pokok Doa:
Berdoa kiranya Tuhan memberikan kekuatan kepada umat-Nya untuk menghidupi kekudusan selama hidup.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org