Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/07/09

Selasa, 9 Juli 2019 (Minggu ke-4 sesudah Pentakosta)

Lukas 11:1-13
Berdoa sebagaimana Diajarkan Yesus

Berdoa adalah berbicara kepada Allah dengan segala kerendahan hati, menyampaikan kerinduan hati, dan menanti jawaban yang sesuai dengan kehendak-Nya. Berdoa harus datang dari dalam diri dan bukan meniru gaya berdoa orang lain.

Ketika seorang dari murid-murid-Nya memohon supaya diajarkan berdoa seperti murid-murid Yohanes, Yesus mengajarkan doa yang lahir dari dalam diri. Doa itu lahir dari kedekatan hubungan dengan Bapa yang memahami dan menjawab doa. Doa bukanlah ilmu yang dapat dipelajari.

Mengapa berdoa penting? Karena doa merupakan kebutuhan mendasar yang lahir dari hubungan yang akrab dengan Bapa. Doa muncul dari iman. Doa membuktikan relasi hangat dengan Allah. Doa merupakan bukti cinta kepada Allah. Yesus pun menyediakan waktu untuk berdoa di dalam hidup dan pelayanan-Nya.

Apa saja isi doa? Nilai yang terutama dari doa yang diajarkan Yesus adalah relasi Allah dan manusia. Mengakui Allah dan Kerajaan-Nya yang kudus akan melahirkan kesadaran untuk memohon pengampunan-Nya, berharap kecukupan, dan melakukan penyerahan diri secara total (2-4).

Bagaimana sikap yang benar saat berdoa? Yesus mengajarkan sebuah prinsip sikap doa yang benar yaitu seperti seorang sahabat yang karena dekat dan akrab tidak canggung menyampaikan kebutuhannya kepada sahabatnya. Lalu si sahabat rela menolong (5-8). Demikianlah Allah, Ia pasti akan menjawab setiap doa yang dipanjatkan. Allah mendengarkan doa-doa karena Allah adalah Bapa dan pendoa adalah anak-Nya (11-13). Setiap bapak akan mencukupi dan memberi yang terbaik untuk keperluan anaknya.

Berdoa juga harus fokus dan konsisten. Hal ini seperti orang yang mencari sesuatu, atau mengetuk pintu (9-10). Mereka pasti akan mendapatkan, dan pintu akan dibukakan. Hanya mereka yang sungguh-sungguh berusaha dan konsisten akan mendapatkan apa yang dicari. Mari, nikmati doa dalam hubungan kita sebagai anak dan Allah sebagai Bapa.

Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami berdoa. [IM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org