Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/05/24

Jumat, 24 Mei 2019 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)

Kita biasa mengartikan rekreasi sebagai waktu bersantai, berkumpul bersama keluarga dan orang-orang tercinta. Ada juga yang pergi ke pantai, gunung, atau pusat perbelanjaan.

Namun, sadarkah kita kalau istilah rekreasi berasal dari kata recreation? Kosakata ini muncul dari dua kata, yaitu re (kembali) dan creation (penciptaan). Secara kasar, rekreasi bisa berarti penciptaan kembali. Jadi, rekreasi tidak hanya dimaknai istirahat atau hiburan semata. Lebih jauh, dalam rekreasi ada permenungan tentang tatanan ciptaan. Ketika berekreasi, kita diajak mengagungkan alam semesta yang dijadikan-Nya dengan baik (Kej. 1:31).

Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk menguduskan hari Sabat (12- 13). Ia melarang setiap orang bekerja pada hari itu (14). Siapa yang melanggar akan dihukum mati. Bangsa Israel pun harus mewariskan perintah ini turun- temurun (13, 16).

Perhentian ini meneladani Allah. Ia bekerja selama enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh. Perintah-Nya pun sama kepada umat-Nya. Orang Israel bisa bekerja selama enam hari, tetapi pada hari ketujuh mereka wajib berhenti. Mereka harus mengkhususkan hari itu untuk Allah (15). Perintah ini mesti dilakukan sampai selama- lamanya (17).

Perintah beristirahat pada hari ketujuh adalah sakral (kudus). Dalam konteks kita sekarang, di manakah letak kekudusannya? Apakah hanya datang beribadah ke gereja? Kemudian setelah pulang dari gereja, kita bersantai di depan televisi? Lalu, bagaimana kita menghayati kekudusan itu di depan televisi?

Hari istirahat yang kudus ini seharusnya kita gunakan untuk mengingat kembali betapa baik Allah menciptakan dunia. Pada hari itu, ucapan syukur harus diungkapkan kepada-Nya. Pada hari yang sama, kita pun harus mengingat bahwa dosa sudah merusak tatanan dunia. Kita pun diingatkan untuk membawa kabar keselamatan pada alam dan segala makhluk (Mrk. 16:15). Kita bertugas untuk menata ulang (recreation) tatanan ciptaan yang rusak.

Doa: Tuhan, ajar kami mampu menjadi penjaga tatanan ciptaan-Mu. [RP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org