Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/04/27

Sabtu, 27 April 2019 (Minggu Paskah)

Gereja terdiri atas banyak anggota dan mempunyai karunia berbeda. Oleh sebab itu, gereja rentan mengalami perpecahan. Apalagi jika masing-masing anggota mengedepankan egonya.

Hal ini juga terjadi dalam jemaat Korintus. Perbedaan karunia rohani ternyata melahirkan kesombongan rohani pada sebagian jemaat. Sementara dalam diri jemaat lainnya, malah muncul rasa minder. Mereka yang merasa kuat ingin berkuasa, sedangkan yang lemah tidak mau melayani. Perselisihan pun terjadi dan perpecahan tidak dapat dihindari.

Paulus mengingatkan bahwa tidak ada status tinggi dan rendah dalam tubuh Kristus. Mereka sama dan satu dalam Kristus. Mereka dibaptis menjadi satu tubuh dan diberi minum dari satu Roh (13). Roh yang sama yaitu Roh Kudus mengisi hidup setiap orang dalam jemaat. Ia juga yang memberi karunia rohani yang beragam. Tujuannya agar semua jemaat bekerja sama demi mencapai satu tujuan, yaitu memuliakan nama-Nya.

Paulus menganalogikan gereja seperti tubuh. Tubuh memiliki organ dengan fungsi yang berbeda. Namun, setiap bagian tubuh harus bekerja sama agar tujuan utama tubuh tercapai. Demikian juga setiap orang percaya, mereka harus berkolaborasi agar tujuan utama gereja tercapai.

Setiap orang percaya memiliki karunia berbeda untuk maksud dan tujuan yang Allah tetapkan. Karunia itu bukan untuk dibandingkan apalagi dipertandingkan. Hal itu akan membuat relasi persekutuan menjadi tidak nyaman. Panggilan kesatuan gereja menjadi terbengkalai. Sebagian orang tidak mau terlibat dalam pelayanan, sebagian lagi justru ingin berkuasa. Keduanya adalah ekstrem yang salah.

Perbedaan karunia seharusnya dipandang sebagai kesempatan bersinergi. Ragam corak karunia semestinya membuat jemaat saling melengkapi. Hal ini akan tercapai jika kita mau bekerja sama. Syaratnya, kita wajib memusatkan tujuan hanya untuk kemuliaan Allah semata.

Doa: Tuhan, tolong kami bekerja sama menggunakan setiap karunia. [STG]


Baca Gali Alkitab 9

1 Korintus 12:1-11

Sejak dahulu masalah berkenaan karunia rohani selalu terjadi. Ada yang menjadi sombong, sebaliknya ada juga yang minder dan tidak mau melayani.

Alkitab, lewat Paulus, tidak terjebak dalam dua ekstrem di atas. Paulus menasehati jemaat untuk menyatukan karunia rohani. Allah tidak menghendaki perpecahan. Sebaliknya, Allah menghendaki kesatuan gereja-Nya. Hal terpenting bagi Paulus adalah apakah karunia itu dipakai untuk kepentingan bersama atau tidak.

Apa saja yang Anda baca?
1. Bagaimana kondisi jemaat Korintus sebelum mengenal Allah (1-2)?
2. Apa ciri utama orang yang berkata-kata oleh Roh Allah (3)?
3. Walau terdapat banyak rupa karunia dan pelayanan, apa yang menyatukan itu semua (4-6)?
4. Apa tujuan utama dari karunia rohani (7)?
5. Ada banyak jenis karunia rohani (8-10). Namun, siapa yang menjadi aktor kunci dari pelbagai karunia ini? Apakah itu berdasarkan kemampuan manusia atau Roh Kudus (11)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Siapakah yang bisa membuat kita mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan?
2. Dalam konteks perbedaan karunia, seberapa pentingnya persekutuan dalam Roh?
3. Apa manfaat utama dari karunia rohani?
4. Siapakah yang diutamakan dari karunia-karunia rohani?

Apa respons Anda?
1. Sudahkah kepentingan bersama menjadi prioritas kita dalam pelayanan?
2. Jika seseorang mengaku memiliki karunia rohani namun menggunakan untuk kepentingannya sendiri, apakah bisa dikatakan karunia itu datang Roh Kudus?

Doa respons:

Agar setiap jemaat menggunakan karunia untuk kepentingan dan tujuan bersama demi memuliakan Allah.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org