Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/03/28

Kamis, 28 Maret 2019 (Minggu Pra-Paskah 3)

Imamat 8:1-36
Imam di Tengah Dunia

Tuhan akan menahbiskan Harun dan keturunannya menjadi imam bagi bangsa Israel. Lewat Musa, Tuhan memerintahkan untuk mengadakan seremoni. Bisa dikatakan, ini seperti inaugurasi jabatan. Pakaian, kurban binatang, dan aneka hal lainnya dipersiapkan (2). Segenap umat pun dipanggil menyaksikannya (3). Musa mengoleskan darah pada pakaian, telinga, jempol, dan jempol kaki-semua sebelah kanan (23-24). Setelah ritual panjang selesai, Harun diwajibkan tetap berada di depan pintu perkemahan. Ia beserta anak-anaknya harus berdiam di situ selama tujuh hari (33). Perintah terakhir bagi mereka sangat serius. Mereka harus setia melayani Allah. Jika tidak, konsekuensinya adalah kematian (35)

Tanggung jawab dan risiko seorang imam ternyata sangat serius. Ia berdiri di garda terdepan untuk menjaga kekudusan sebuah bangsa. Ia, sepertinya, berperan sebagai penghubung antara dunia manusia dan kekudusan Allah. Jika mereka lalai, ganjarannya pun berat: kematian.

Siapakah imam pada zaman sekarang? Apakah garis keturunan Lewi masih berlaku sebagai standar? Apakah jabatan ini sekarang hanya dipegang oleh rohaniwan dan pendeta? Dalam 1 Petrus 2:9 dikatakan bahwa kitalah imamat yang rajani. Kita, dalam hal ini, adalah persekutuan orang kudus tebusan Kristus. Artinya, kitalah imam bagi dunia. Kita harus menjalankan tugas dan kewajiban seorang imam di tengah dunia ini. Orang Kristen dibebani tanggung jawab besar. Kita mesti membawa dunia yang penuh dosa ini ke hadirat Allah yang kudus.

Mayoritas orang Kristen kerap melupakan kewajiban ini. Tekanan hidup kerap membuat kita lupa akan peran sebagai imam. Kita merasa tugas itu terlalu berat. Alih-alih memberi teladan tentang kekudusan, mungkin kita malah lupa untuk hidup kudus. Entah sadar atau tidak, kita mungkin sudah kian serupa dengan dunia. Kita tenggelam dalam rutinitas dan hilang ingatan tentang tugas sebagai imam.

Doa: Tuhan, tolong ingatkan dan perlengkapi kami agar bisa menjadi imam bagi dunia untuk memuliakan nama-Mu. [IM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org