Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/02/02

Sabtu, 2 Februari 2019 (Minggu ke-3 sesudah Epifani)

Yosua 12:1-24
Pergantian Pemimpin

Suksesi adalah proses pergantian kepemimpinan. Dalam setiap pemerintahan, peristiwa ini lazim terjadi dengan berbagai cara. Ada sistem yang melakukan suksesi per lima tahun sekali. Dalam sistem kerajaan, tampuk kepemimpinan berikut diberikan kepada keturunan raja. Namun, ada juga pergantian dengan tiba-tiba karena rakyat menuntut demikian.

Pada nas hari ini, kita melihat daftar raja-raja yang kalah terbagi dua. Pertama, urutan raja-raja yang dikalahkan oleh Musa, hamba Tuhan itu (6). Kedua, nama raja-raja yang dikalahkan oleh Yosua (7). Dalam hal ini, ada dua pemimpin yang melaksanakan misi untuk menguasai tanah perjanjian. Musa dan Yosua sama-sama berjasa dalam melaksanakan amanat Tuhan.

Suksesi memang menjadi bagian penting dalam mewujudkan visi dan misi. Alasannya sederhana karena umur visi dan misi jauh lebih panjang dari usia manusia. Oleh karena itu, regenerasi kepemimpinan menjadi penting. Allah telah mempercayakan tongkat estafet kepada Musa dan Allah telah menyiapkan pengganti Musa berikutnya. Bagian Musa adalah taat mengikuti visi yang berasal dari Allah. Visi ini diturunkan dari Musa kepada Yosua. Maka kesinambungan visi pun berlanjut.

Inti dari suksesi adalah orientasi total kepada visi. Musa meneruskan kepada Yosua karena dia taat pada visi Allah. Yosua pun melanjutkan visi itu dengan sempurna. Artinya, hanya visi Allah yang menjadi motivasi utama agar proses suksesi bisa berjalan lancar.

Sering kali pergantian pemimpin dalam gereja berakhir ricuh. Kadang, gereja mirip dengan pentas politik praktis yang dahaga akan hasrat untuk berkuasa. Selain memalukan, ini indikator gereja sedang mengalami degradasi moral.

Seharusnya, tidak demikian. Proses suksesi akan berjalan damai jika semua anggota meneladani Musa dan Yosua. Kita harus berorientasi kepada visi. Siapa pun pemimpinnya, selama setia pada visi Allah, kita harus total untuk mendukungnya.

Doa: Tuhan, kami memohon agar Engkau memberkati semua pemimpin agar setia pada visi-Mu. [KT]


Baca Gali Alkitab 5

Yosua 8:30-35

Rutinitas sudah membombardir masyarakat modern. Target dan pemujaan terhadap hasil, nyaris, sudah mengontrol semua aspek kehidupan kita. Kita sudah menganggap bahwa mengejar karier adalah tujuan utama. Akhirnya, kita melupakan satu aspek terpenting dalam hidup manusia, yaitu relasi dengan Tuhan.

Apa saja yang Anda baca?
1. Setelah perang dengan bangsa Ai berakhir, apa yang dilakukan Yosua? Mengapa dia melakukan itu (30-31)?
2. Bagaimana perlakukan Yosua terhadap hukum Musa (32-33)?
3. Apa yang Yosua perbuat terhadap hukum Taurat? Siapa saja yang mendengarkan pembacaan itu (34-35)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Setelah sibuk bekerja mencari nafkah, apa Anda masih meluangkan waktu untuk membangun hubungan dengan Tuhan?
2. Bagaimana prioritas Anda terhadap firman Tuhan? Apakah itu sesuatu yang melekat dalam keseharian Anda atau tidak? Apakah firman Tuhan mempunyai posisi yang terhormat dalam kehidupan Anda?
3. Walau dalam rutinitas dan kesibukan, apakah Anda masih setia membaca dan merenungkan Alkitab? Bagaimana dengan anggota keluarga yang lain, apakah mereka juga teratur dalam merenungkan Alkitab?

Apa respons Anda?
1. Apa langkah konkret Anda untuk menyeimbangkan kehidupan rohani dengan kesibukan/rutinitas?
2. Bagaimana cara Anda membangun relasi yang intim dengan Tuhan walau pekerjaan menumpuk?
3. Jika firman Tuhan adalah sesuatu yang penting, bagaimana praktik hidup Anda membuktikan hal ini?

Pokok Doa:
Semoga Tuhan memberi bimbingan agar kita mampu membangun relasi dengan-Nya di tengah banyak kesibukan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org