Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/10/14

Minggu, 14 Oktober 2018 (Minggu ke-21 sesudah Pentakosta)

Keluaran 9:1-7
Tuhan Menepati Janji-Nya

Zaman sekarang, kita semakin banyak menjumpai orang yang bicara sesuka hatinya. Namun, ketika kita menuntut bukti, ternyata ucapannya isapan jempol belaka. Orang seperti ini mempunyai kemampuan untuk membius pendengarnya dengan seribu janji. Namun setelah pendengarnya sadar, akhirnya mereka menjadi kecewa. Oleh sebab itu, banyak orang memandang sebelah mata kepada orang seperti ini. Kita mengenalnya dengan sebuah istilah: NATO (No Action Talk Only)

Tuhan tentu tidak demikian karena perkataan-Nya selalu sesuai dengan tindakan-Nya

Firaun masih tetap mengeraskan hati, walaupun Tuhan sudah menimpakan empat tulah kepada orang Mesir. Oleh sebab itu, Tuhan menitahkan Musa agar kembali menemui Firaun (1). Jika Firaun masih menahan orang Israel, Allah berfirman akan menjatuhkan penyakit sampar pada ternak bangsa Mesir (2-3). Akan tetapi, Tuhan berfirman, seekor pun ternak orang Israel tidak akan mati (4).

Kapan ini akan terjadi? Tuhan sudah menentukan waktunya. Firman-Nya, "Besoklah Tuhan akan melakukan hal itu di negeri ini, " (5). Keesokan harinya, segala ternak orang Mesir mati, namun ternak orang Israel tidak seekor pun mati (6). Peristiwa ini membuktikan bahwa Allah sungguh menepati perkataan-Nya melalui Musa, hamba-Nya.

Firaun berbeda dengan Allah. Allah konsisten dengan janji-Nya, sebaliknya Firaun sering mengingkarinya. Ketika tulah mengancam kehidupan orang Mesir, dia berjanji akan melepaskan orang Israel. Namun, sesudah tulah berakhir dan dia mulai merasa aman, maka dia segera membatalkan janji itu secara sepihak.

Firaun, bisa saja, adalah figur yang mewakili tabiat kita. Kala gundah datang menyapa, kita mudah mengumbar nazar. Dengan itu, kita berharap Tuhan akan segera menolong dan mengatasi masalah. Namun, saat gundah berganti ceria, kita lupa pada janji kepada Tuhan. Kita mengeraskan hati dan sibuk dengan diri sendiri.

Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk selalu menepati janji sama seperti diri-Mu. [KT]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org