Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/09/19

Rabu, 19 September 2018 (Minggu ke-17 sesudah Pentakosta)

Kisah Para Rasul 16:13-18
Tidak Kompromi dengan Kejahatan

Ujian iman dan tantangan hidup membuat banyak orang pada akhirnya berkompromi dengan dosa. Contohnya, seseorang terjebak dan terseret oleh sistem ketidakjujuran dalam pekerjaannya di mana ia diharuskan untuk membuat pembukuan ganda. Di sini orang tersebut diperhadapkan pada pilihan, yakni ikut berdosa atau hidup benar di hadapan Allah. Setiap pilihan yang diambil memiliki konsekuensi yang akan ditanggung oleh kita.

Saat Paulus tiba di Filipi, dia mengalami beberapa kemudahan dalam pelayanan. Namun, ada juga risiko dan ancaman yang menghadang pelayanan Paulus. Melalui kegigihannya dalam melayani Allah, pada akhirnya ada seorang perempuan penjual kain ungu bernama Lidia yang membuka hatinya untuk percaya kepada Kristus (14). Lidia pun menyerahkan dirinya untuk dibaptis. Dia meminta Paulus berkenan untuk menumpang di rumahnya sebagai bukti bahwa Lidia benar-benar percaya (15).

Dalam kunjungan Paulus ke salah satu sinagoge yang ada di daerah itu, Paulus mengalami gangguan dari roh tenung yang merasuki seorang hamba perempuan. Hamba itu diperalat oleh tuannya untuk mendatangkan keuntungan materi dari hasil tenungannya (bdk. 16:19). Selama Paulus melayani, dia dibuntuti oleh hamba perempuan itu berhari-hari lamanya, sambil berseru-seru: "Orang-orang ini adalah Hamba Allah yang Mahatinggi!" Paulus tidak tahan dengan kelakuan hamba perempuan itu. Ia menghardik roh tenung itu dengan berkata, "Demi nama Yesus Kristus! Seketika keluarlah roh tenung itu" (18).

Saat kejahatan dipoles dengan kebenaran palsu dan keuntungan materi, maka banyak orang tergiur memilih jalan itu. Dalam dunia yang hedonis ini, banyak kejahatan dibungkus dengan sesuatu yang kelihatannya benar. Jangan terkecoh dan mau dibodohi. Katakan tidak pada perbuatan dosa. Mintalah kepada Roh Kudus untuk menolong kita tidak kompromi dengan dosa.

Doa: Tuhan, jernihkanlah hati dan pikiranku sehingga aku dapat mengerti hal-hal yang baik seturut dengan kebenaran dan kehendak-Mu. [YNB]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org