Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/07/13

Jumat, 13 Juli 2018 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)

Kejadian 38
Tuhan Maha Pengampun

Yehuda menikah dengan seorang perempuan Kanaan dan dikaruniai tiga orang anak laki-laki. Meskipun ia mempunyai tiga orang anak, namun ia hanya mempunyai seorang menantu yaitu Tamar.

Tamar awalnya adalah istri dari Er. Namun karena Er berbuat jahat di mata Tuhan, maka Tuhan pun membunuhnya. Lalu Yehuda menyuruh anak keduanya, Onan, kawin dengan istri kakaknya itu. Tetapi Tuhan membunuhnya, sebab ia juga berbuat jahat.

Seperti ada "pola", bahwa siapa pun yang menikahi Tamar akan mati. Akibatnya, Yehuda menjadi takut kalau Syela, anak bungsunya, akan mati seperti kedua kakaknya jika kawin dengan Tamar. Sehingga, Yehuda memutuskan menyuruh Tamar untuk tinggal di rumah ayahnya sampai Syela besar (11).

Singkat cerita, istri Yehuda meninggal (12). Tak lama berselang, ia bersetubuh dengan seorang perempuan yang dikiranya pelacur. Padahal, tanpa sepengetahuannya, perempuan itu adalah Tamar, menantunya sendiri. (16-19).

Tersiar kabar bahwa Tamar telah bersundal. Berita itu sampai di telinga Yehuda. Dia menjadi marah dan menuntut agar Tamar dibawa dan dibakar.

Tetapi, Tamar membela diri. Ia menunjukkan cap meterai, kalung, dan tongkat pemberian Yehuda saat bersama dengannya. Di situlah Yehuda sadar dan mengaku telah berbuat salah (26).

Dalam penilaian moral, kita bisa saja mengatakan perbuatan Yehuda dan Tamar salah. Bagaimana bisa seorang mertua tidur bersama dengan menantunya sendiri? Ini adalah sebuah kejahatan di mata Tuhan. Meskipun demikian, Allah tetap mengampuni Yehuda karena ia telah mengaku dosanya.

Lalu bagaimana dengan kita? Sudahkah kita membuka diri seutuhnya kepada Tuhan? Jika belum, marilah kita mengaku dosa dan membuka diri kepada Tuhan. Janganlah kita merasa malu, sebab Tuhan itu baik dan penuh kasih. Ia akan mengampuni, asalkan kita mau mengaku dosa dan sungguh-sungguh mau bertobat.

Doa: Tuhan mampukan kami untuk mau membuka diri dan mengaku dosa kami kepada-Mu.[SL]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org