Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/06/28

Kamis, 28 Juni 2018 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)

Kejadian 29:1-30
Belajar Merendahkan Hati

Tuhan mendidik manusia dengan banyak cara. Mulai dari teguran sampai hukuman sebagai pendisiplinan. Acap kali kita mengeraskan hati atas teguran Tuhan. Akibatnya Tuhan memberikan hukuman untuk menghancurkan kekerasan hati umat-Nya. Apa pun cara yang dipakai Tuhan, semuanya itu bertujuan untuk kebaikan kita agar umat-Nya dapat menjadi wadah Allah untuk mewujudkan berbagai karya agung-Nya di muka bumi ini.

Akibat ketamakan dan ambisi Yakub, ia harus mengalami penderitaan yang panjang. Bayangkan, jarak dari Betel ke Bersyeba adalah sekitar 100 km. Jarak ini bisa ditempuh satu malam dengan seekor unta yang dapat berlari cepat. Sedangkan dari Bersyeba ke Haran membutuhkan perjalanan 5.340 km. Berapa banyak penderitaan yang harus dilalui oleh Yakub?

Pada akhirnya, pelarian yang panjang menemukan perhentiannya, yaitu rumah Laban. Walaupun ia disambut baik oleh Laban, namun Yakub tidak bisa makan dan tidur gratis tanpa melakukan apa pun. Untuk bertahan hidup, Yakub mencoba bekerja pada pamannya dengan merawat ternak Laban. Yakub mendapat hasil dan keuntungan dari ternak Laban. Untuk memperistri Rahel, Yakub harus membayar 14 tahun bekerja pada pamannya.

Dalam perkawinan Yakub dengan Lea dan Rahel terjadi ketidakadilan. Rahel lebih dikasihi oleh Yakub, sedangkan Lea tidak sama sekali. Namun, Tuhan tidak tinggal diam. Ia menegakkan keadilan-Nya atas keluarga Yakub. Tuhan memberkati kandungan Lea dan memberikan banyak anak kepada Yakub. Tetapi Rahel hanya dikaruniai dua orang anak. Inilah sifat dan watak manusia berdosa yang penuh dengan kedegilan hati dan ketidakadilan.

Marilah belajar dari Lea yang rendah hati menerima ketidakadilan yang diterima dari suaminya. Kalau kita mau mensyukuri segala kondisi, apakah itu baik atau buruk, maka kita akan mendapatkan kedamaian hati. Masalah berkat adalah urusan Tuhan. Tetapi, kita harus memercayai bahwa dalam kondisi apa pun Allah dapat mencurahkan berkat-Nya asalkan kita belajar merendahkan hati. [KA]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org