Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/05/16

Rabu, 16 Mei 2018 (Minggu ke-6 sesudah Paskah)

Mazmur 20
Doa Membawa Kemenangan

Satu-satunya sumber kekuatan bagi orang percaya dalam menghadapi kesulitan hidup adalah berdoa. Salah seorang reformator, Martin Luther, pernah mengatakan bahwa menjadi orang Kristen tanpa berdoa tidak lebih menjadi seorang yang hidup tanpa bernafas. Jika dilihat dari sisi medis, orang yang sudah tidak bernafas biasanya disebut sudah meninggal. Kalau frasa "tidak bernafas" dikaitkan dengan kerohanian berarti sudah mati rohani. Atau dengan kata lain, hidupnya telah putus hubungan dengan Allah.

Daud pun mengakui bahwa doa memainkan peranan penting dalam kehidupan jasmani dan rohani seseorang. Sebab doa bukan hanya menjadi sumber nafas kehidupan, tetapi juga motor penggerak utama bagi umat Allah untuk memperoleh perlindungan dan berkat Allah.

Daud juga meyakini bahwa dalam doa terdapat kekuatan Allah. Wujud konkret kekuatan Allah terlihat bagaimana Allah memberikan kemenangan dalam setiap masalah yang dihadapi oleh umat-Nya. Hal itu tampak saat umat-Nya berada dalam kesesakan, Allah memberikan solusi dan meluputkan mereka dari bahaya. Karena itu, Daud tidak ragu-ragu mengajak bangsanya untuk berseru kepada Tuhan dan Ia hanya bisa ditemui dalam doa.

Keyakinan Daud inilah yang memberikan harapan dan sukacita. Harapan dan sukacita itu pada akhirnya menjadi kekuatan bagi umat Allah untuk tidak takut dan gentar dalam menghadapi siapa pun. Sebab mereka menyadari bahwa Allah senantiasa bersama dengan umat-Nya. Bahkan Allah tidak ragu-ragu turun tangan untuk berperang membela umat-Nya dari para musuh mereka. Semua pertolongan Allah ini membuat umat Allah dapat bermegah dan memuliakan nama-Nya.

Masihkah Anda berdoa setiap hari? Bagaimana kondisi hidup Anda saat jauh dari Allah? Bertambah baik atau semakin buruk? Marilah kita bertobat dan bertekad kembali kepada Allah. Ia dapat ditemui sejauh doa. Karena dalam doa kita menemukan kekuatan, penghiburan, dan sandaran yang kukuh untuk berlindung. Bahkan melalui doa, Allah akan memberikan kita kemenangan hari demi hari. [BK]

Pengantar Surat Kisah Para Rasul

Kitab Kisah Para Rasul merupakan sebuah kitab yang memberikan informasi yang sangat berharga tentang awal mula kehidupan jemaat Kristen di Yerusalem dan sekitarnya. Ditulis dan disusun oleh orang yang sama dengan yang menuliskan kitab Lukas, yaitu dokter Lukas. Bahkan kitab Kisah Para Rasul ini masih ditujukan kepada orang yang sama, yaitu Teofilus, yang disinggung dalam kitab Lukas disinggung pada bagian awal.

Banyak peristiwa penting yang terjadi pasca kenaikan Tuhan Yesus ke surga dicatat oleh Lukas dalam kitab Kisah Para Rasul ini. Salah satu yang paling penting adalah peristiwa Pentakosta, yaitu peristiwa dimana Roh Kudus turun dari surga, menghinggapi para murid dalam bentuk lidah-lidah api. Pada hari yang sama, Petrus, salah seorang dari para rasul menyampaikan khotbah di hadapan orang banyak yang berasal dari berbagai suku bangsa dan turut menyaksikan peristiwa dahsyat tersebut. Petrus diberikan keberanian untuk menjelaskan apa yang sesungguhnya telah terjadi. Bahwa semua peristiwa itu merupakan kegenapan dari apa yang telah dituliskan oleh para nabi dalam Kitab Suci. Orang banyak yang mendengarkan apa yang disampaikan oleh Petrus tersentuh dan memutuskan untuk menyerahkan diri mereka dibaptis sebagai orang percaya. Dengan demikian, bilangan pengikut Kristus pada hari itu bertambah sebanyak tiga ribu orang.

Pertumbuhan dan pergerakan jemaat mula-mula juga dapat kita saksikan melalui kitab yang ditulis oleh dokter Lukas ini. Meskipun tidak secara detail dan terperinci, Lukas memberikan gambaran besar kepada kita mengenai apa yang terjadi dan dialami oleh para pengikut Kristus mula-mula. Kisah pertobatan Paulus yang sebelumnya bernama Saulus juga dicatat oleh Lukas dalam kitab Kisah Para Rasul. Pertobatan yang kemudian menjadi tonggak bagi penyebaran Injil kepada orang-orang nonYahudi karena sesungguhnya Paulus telah dipersiapkan Tuhan untuk misi yang besar itu.

Banyak hal yang dapat kita pelajari dari pembacaan Kitab Kisah Para Rasul. Di antaranya adalah cara hidup jemaat mula-mula yang radikal, persekutuan yang erat dan hidup, serta semangat penginjilan yang besar terhadap orang-orang asing. Mari belajar dari apa yang sudah dilakukan oleh para rasul-rasul Kristus tersebut.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org