Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/04/30

Senin, 30 April 2018 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)

Kejadian 9:1-17
Tanda Perjanjian

Atas kesetiaanya, Nuh mendapat berkat dari Allah. Berkat itu berupa janji memiliki keturunan yang banyak (1) dan kekuasaan atas segala makhluk (2). Terkait dengan makanan, Nuh dan keturunannya boleh memakan binatang (3). Sebelumnya, manusia hanya boleh makan biji-bijian (Kej 1:29). Selain itu, Allah berjanji tidak akan memusnahkan bumi lagi dengan Air Bah (11).

Perjanjian Allah tidak hanya ditujukan kepada Nuh dan keturunannya. Allah menyatakan bahwa perjanjian itu juga diperuntukkan semua makhluk hidup yang ada di bumi (12). Allah berjanji tidak akan murka lagi pada bumi. Perjanjian itu dinyatakan Allah akan berlangsung untuk selamanya. Dengan demikian perjanjian itu bersifat kekal.

Biasanya suatu perjanjian terjadi atas dua orang yang sejajar. Dalam perjanjian ini Allah merendahkan diri. Ia rela menyejajarkan diri-Nya dengan manusia. Sebagai tandanya, Allah meletakkan sebuah busur di awan (13). Tanda busur ini berangkat dari gambaran Allah sebagai kesatria (lih. Mzm. 18:15).

Busur adalah senjata untuk melepaskan anak panah. Ketika seorang kesatria meletakkan busurnya, berarti tidak ada perang lagi. Itulah yang mau ditegaskan dengan tanda ini, yaitu tidak ada lagi "senjata" yang ditembakkan untuk memusnahkan makhluk di bumi. Tanda busur di awan sering kali dipahami sebagai pelangi. Pelangi adalah benda yang dapat dilihat manusia dan Tuhan. Dengan melihat pelangi, manusia dan Tuhan senantiasa mengingat akan perjanjian itu.

Perjanjian tetap menjadi perjanjian, ketika dipegang teguh oleh mereka yang berjanji. Perjanjian akan dianggap batal jika salah satu pihak tidak melaksanakan apa yang dijanjikan. Dalam perjanjian tersebut, Allah adalah pihak yang tidak pernah lalai terhadap janji-Nya. Sebaliknya manusia kerap kali mengingkari janjinya. Meski demikian, Allah tidak pernah membatalkan perjanjian tersebut. Karena Allah mengasihi manusia sebagai gambar dan rupa-Nya. Sebagai manusia kita harus memiliki tekad dan kesetiaan untuk senantiasa memegang janji kita kepada Allah. [ASP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org