Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/04/20

Jumat, 20 April 2018 (Minggu ke-2 sesudah Paskah)

Kejadian 1:1-2:7
Allah yang Teratur

Hakikat kehidupan berawal dari Allah (1). Allah menciptakan alam semesta dalam keteraturan. Gambaran keteraturan diperlihatkan lewat urutan penciptaan. Diawali dengan penciptaan terang (3), cakrawala (6), daratan (9), tumbuh-tumbuhan (11), benda-benda langit (14), binatang air dan udara (20), serta binatang melata (24). Pada puncaknya, Allah menciptakan manusia yang disebut dengan gambar dan rupa Allah (26).

Lewat kisah penciptaan, umat Israel belajar tentang Allah yang adalah asal muasal dari segalanya. Itu sebabnya, umat dipanggil hanya untuk menyembah kepada Allah. Umat juga disadarkan bahwa Allah yang mereka kenal adalah Allah yang teratur. Kekacauan yang merupakan keadaan semesta (1) diubah-Nya menjadi teratur. Dengan demikian, Allah yang umat sembah adalah Allah yang menyukai keteraturan. Umat memeragakan keteraturan lewat ibadah yang mereka jalani, baik ibadah harian maupun ibadah pada hari Sabat.

Dalam rangka memelihara keteraturan itulah, Allah secara khusus menciptakan manusia. Kekhususan ditampakkan lewat adanya percakapan dengan istilah "Kita", sebelum menciptakan manusia (26). Tugas manusia juga disebutkan secara khusus, yaitu memenuhi, menaklukkan, dan berkuasa atas bumi serta ciptaan lainnya (28). Tugas "berkuasa" bukanlah berarti bahwa manusia dapat sewenang-wenang memuaskan hasrat kerakusan dan keserakahannya. Lewat tugas itu, manusia justru dipanggil untuk menjaga dan memelihara bumi dan ciptaan lainnya dalam kondisi baik, sebagaimana saat diciptakan (31). Sebutan "baik" menunjuk pada fungsi dan keindahan. Artinya, tugas utama manusia adalah merawat ciptaan Tuhan agar tatanan tetap teratur dan indah.

Tugas merawat bumi bukanlah tugas yang mudah. Manusia perlu mengelola diri agar dapat hidup dalam keteraturan. Di sini dibutuhkan kemampuan untuk mendisiplinkan diri. Misalnya berdoa dan membaca Alkitab setiap hari secara berkesinambungan. Hal itu memberikan dasar bagi kita untuk hidup bertanggung jawab. [ASP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org