Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/03/23

Jumat, 23 Maret 2018 (Minggu Pra-Paskah 5)

Markus 14:32-42
Kepasrahan Total

Getsemani adalah tempat yang sangat disukai Yesus (Luk. 22:39). Tujuannya pergi ke sana adalah menata hati untuk menyambut cawan penderitaan yang harus direguk-Nya. Kepada para murid-Nya Yesus berterus terang bahwa Dia sungguh ingin berdoa (32). Doa menjadi senjata utama Yesus dalam mengatasi kegentaran-Nya (33).

Menarik disimak bahwa Yesus tidak menyembunyikan kesedihan-Nya di hadapan para murid terdekat-Nya. Ia tidak berusaha memperlihatkan diri sebagai pribadi yang tegar tiada takut. Ia sungguh sedih, dan itu diceritakan-Nya secara terbuka. Yesus tidak bersikap pura-pura hebat. Ia bersikap jujur. sejatinya, Itu jugalah kunci utama doa.

Kisah Getsemani adalah kisah kejujuran. Yesus mengaku di hadapan Bapa betapa Dia ingin melepaskan diri dari tanggung jawab yang harus dipikul-Nya. Ia tahu bahwa segala sesuatu mungkin bagi Bapa (36). Kalau Bapa berkehendak, kisah penyangkalan, pengkhianatan, dan keterpisahan-Nya dari Bapa melalui kisah penyaliban tidak akan pernah terjadi.

Kisah Getsemani adalah juga kisah ketaatan. Sang Anak memiliki keinginan dan hal itu disampaikan-Nya secara terus terang. Namun, Yesus tidak memaksakan keinginan itu kepada Bapa-Nya. Ia tahu bahwa misi-Nya di dunia adalah menebus dosa umat manusia dan menanggung murka Allah. Karena itu, jalan ketaatan menjadi jalan yang dipilih-Nya.

Kisah Getsemani juga kisah kepercayaan. Perkataan Yesus-"janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki"-memperlihatkan kepercayaan-Nya bahwa kehendak Bapa sungguh sempurna. Kepasrahan kepada Bapa menjadi satu-satunya pilihan yang harus diambil. Kepasrahan merupakan buah kepercayaan.

Karena itu, Sang Guru tidak begitu gusar atau marah melihat para murid tertidur dan tak sanggup menemani-Nya dalam doa. Ketika para murid terbangun dan merasa bersalah, Yesus malah menyuruh mereka tidur kembali dan beristirahat (41). Sikap semacam itu tampaknya merupakan buah dari kepasrahan total kepada Bapa! [YM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org