Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/03/18

Minggu, 18 Maret 2018 (Minggu Pra-Paskah 5)

Markus 14:3-9
Kasih Tulus dan Pelayanan yang Maksimal

Menjelang peristiwa penyaliban-Nya, Yesus mengalami suatu momen indah. Ketika banyak orang mencari cara untuk menangkap dan membunuh Sang Guru dari Nazaret itu (Mrk. 14:1-2), ternyata masih ada cinta yang ditunjukkan oleh seorang perempuan. Tindakan perempuan itu merupakan ekspresi kasih dan penghargaan kepada Yesus.

Peristiwa itu terjadi di Betania, di rumah Simon, yang dijuluki "Si kusta". Kemungkinan besar ia pernah menderita kusta dan disembuhkan oleh Yesus. Sementara Yesus makan bersama para tamu lainnya, tiba-tiba seorang perempuan masuk dengan membawa buli-buli berisi minyak narwastu. Dia tidak menuangkannya beberapa tetes, tetapi memecahkan leher buli-bulinya dan mencurahkan isinya di atas kepala Yesus (3).

Harga minyak Narwastu itu sekitar Rp30 juta, jika upah pekerja harian pada waktu itu (satu dinar) sebesar Rp100 ribu. Tindakannya itu mendapat respons negatif. Dia dianggap melakukan pemborosan karena uang sebanyak itu bisa diberikan kepada orang miskin. Dan orang-orang yang ada di situ pun mulai memarahinya (4-5).

Akan tetapi, bagi Yesus tindakannya itu merupakan perbuatan kasih, yang jauh dari pemborosan mengingat hari kematian-Nya. Menurut Sang Guru, menolong orang miskin bisa dilakukan kapan saja. Namun, menunjukkan kasih kepada diri-Nya terbatas waktunya (6-9). Cinta kasih tulus sesungguhnya akan mendorong seseorang untuk mempersembahkan yang terbaik, tidak hitung-hitungan atau berpikir soal untung rugi.

Dari tindakan perempuan itu kita bisa belajar bahwa kasih tulus bisa menjadi daya dorong bagi kita untuk melayani Tuhan sebaik dan semaksimal mungkin karena kesempatan untuk itu terbatas. Ketika kita memiliki kesempatan untuk melayani Tuhan, lakukan yang terbaik dalam setiap pelayanan kita. Bukan melayani dengan sisa-sisa waktu, sisa-sisa tenaga, sisa-sisa materi yang kita miliki, melainkan dengan sepenuh hati, jiwa, daya dan upaya. Bagaimanapun, Dia juga sudah mengasihi kita dengan kasih-Nya yang sempurna. Sudahkah yang terbaik kita berikan? [JEK]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org