Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/01/13

Sabtu, 13 Januari 2018 (Minggu ke-1 sesudah Epifania)

Markus 1:35-39
Bangunlah dan Berdoalah

Sering kali kita mendengar kalimat yang berbunyi seperti ini: "Ayo bangun pagi, jangan kesiangan... nanti rezekimu dipatok ayam." Kalimat ini lucu, tetapi kata-kata ini memotivasi orang-orang untuk bangun lebih awal pada pagi hari. Bangun pagi adalah gambaran dari awalnya sebuah perencanaan hidup. Dengan bangun pada pagi hari, apa yang kita pikirkan dan rencanakan sebelumnya (di malam hari) dapat kita lakukan. Dengan bangun pada pagi hari, bakal ada rezeki yang kita dapatkan dengan melakukan aktivitas keseharian kita. Lantas yang menjadi pertanyaan adalah: Apa yang pertama kali kita lakukan saat kita bangun pagi? Apakah kita langsung melipat jari jemari kita untuk berdoa? Apakah kita langsung mengerjakan pekerjaan yang tertunda kemarin?

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Tuhan Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana (35). Dalam hal ini, selaku Tuhan yang tahu apa yang akan Dia lakukan di hari ini, yang tahu apa yang bakal terjadi dalam hidup-Nya hari ini, ternyata Ia pun bangun lebih awal dan langsung berkomunikasi dengan Bapa-Nya dan mohon bimbingan-Nya untuk melakukan misi-Nya dalam dunia ini. Kata "Marilah kita ke tempat lain" adalah ungkapan Yesus setelah Ia berdoa. Artinya, Allah Bapa yang membimbing dalam perjalanan hidup Yesus.

Kehidupan Yesus dalam dunia ini sepenuhnya menjadi contoh bagi kita orang-orang yang percaya kepada-Nya. Kita adalah makhluk yang lemah, yang tidak tahu apakah yang akan kita lakukan berdampak baik atau buruk dalam kehidupan kita. Kita juga tidak tahu apa yang akan terjadi dalam kehidupan kita selanjutnya. Karena itu, berkomunikasi dengan Sang Pemilik Kehidupan merupakan keniscayaan.

Doa pagi hari-sebelum melakukan segala sesuatu- merupakan tindakan strategis untuk merancangkan kegiatan yang hendak kita lakukan pada hari itu. Doa pagi hari merupakan saat kita menata hati dan waktu untuk setiap pikiran, kata, dan tindakan yang akan kita lakukan. Jadi, bangun dan berdoalah! [KFT]


Baca Gali Alkitab 1

Markus 1:21-39

Dalam bagian ini, Markus mencatat tiga kisah pelayanan Yesus di Kapernaum yang memperlihatkan otoritas Yesus yaitu pengajaran dan penyembuhan yang Yesus lakukan di rumah ibadat, penyembuhan ibu mertua Petrus, dan berbagai kisah penyembuhan yang lain. Semua peristiwa ini terjadi dalam satu hari saja. Inilah tipikal pelayanan Yesus sehari-hari.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apakah yang membuat orang-orang di Bait Allah takjub melihat Yesus (22, 27)?
2. Apakah maknanya mengajar dengan kuasa (22)?
3. Apa perbedaan pengusiran setan di ayat 25 dan penyembuhan penyakit ibu mertua Simon di ayat 31?
4. Apakah elemen pelayanan Yesus yang ditekankan Markus (39)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa Yesus menyuruh roh jahat diam ketika ia menyebut Yesus "Yang kudus dari Allah" (24)?
2. Bagaimanakah sifat kuasa Yesus? Dan dari mana kuasa itu berasal?
3. Keesokan harinya, pagi-pagi benar, setelah melakukan berbagai mukjizat penyembuhan, Yesus pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Menurut Anda, mengapa Ia melakukan hal itu (35)?
4. Bagaimana hal ini berhubungan dengan keputusan Yesus kemudian (38-39)?

Apa respons Anda?
1. Banyak orang sakit yang dibawa kepada Yesus dan Ia menyembuhkan mereka. Dapatkah kita mengharapkan kesembuhan dari Yesus juga pada masa sekarang ini?
2. Dalam pengalaman Anda, seberapa besar doa berpengaruh dalam keputusan dan tindakan Anda?

Pokok Doa:
Agar kuasa Yesus atas penyakit dan roh-roh jahat tetap dinyatakan pada zaman sekarang ini.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org